

TS
kumparan
Universitas Lambung Mangkurat Bangun Pabrik Minuman Akar Pasak Bumi

Banjarhits.id, Banjarmasin - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin akan meresmikan tahapan awal pembangunan pabrik minuman akar pasak bumi pada 8 Mei mendatang. Peletakan batu pertama pembangunan pabrik rencananya dihadiri oleh Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe.
Rektor ULM, Sutarto Hadi, mengatakan pabrik ini memproduksi minuman berbentuk tablet effervescent ekstrak dari akar pasak bumi yang berlokasi di lokasi Fakultas MIPA ULM Kota Banjarbaru. ULM memang punya dua kampus: Banjarmasin dan Banjarbaru.
Menurut Sutarto, dua penyokong utama pembangunan pabrik terdiri dari Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti dengan hibah senilai Rp 1,5 miliar untuk membantu peralatan industri, dan Yayasan Haji Maming 69 menyumbang Rp 600 juta.
“Nantinya effervescent dari akar pasak bumi bikinan pabrik FMIPA dengan merek dagang Borneo, akan dibantu pemasarannya oleh perusahaan obat terkenal yakni PT Kalbe Farma, dengan sistem bagi hasil,” kata Sutarto Hadi, Sabtu (28/4/2018).
Sutarto mengatakan, produk-produk olahan seperti ini harus didukung dan dikembangkan, karena Kalsel mempunyai kaya potensi sumber daya alam. Itu sebabnya, ia menyayangkan apabila potensi SDA tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal masyarakat bisa merasakan manfaat dan hasilnya.
Sebelumnya, Sutarto bertutur tim pengembangan tanaman obat tradisional FMIPA ULM telah berhasil melakukan inovasi akar pasak bumi menjadi tablet effervescent yang siap minum. Inovasi ini telah dipamerkan dalam Pameran Inovasi di Surabaya dan mendapat apresiasi dari Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe.
Borneo ekstrak akar pasak bumi produk farmasi bahan alami dengan bahan baku akar pasak bumi menjadi produk unggulan hasil kreasi dosen FMIPA ULM. Tim peneliti terdiri atas Heri Budi Santoso, Liling Triyasmono, Totok Wianto, Khoerul Anwar, dan Mia Fitriana.
“Kemenristekdikti memang memiliki program hasil riset yang dinilai baik tak boleh berhenti pada hasil laporan semata. Hasil penelitian harus dikembangkan dan bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Nilai tambahnya berupa produk inovasi yang hasrus dikembangkan, seperti halnya akar pasak bumi menjadi tablet effervescent yang siap minum harus dikembangkan,” kata pria yang digadang maju kembali ikut pemilihan rektor ULM.
Ia mengatakan bahan lokal yang dimiliki Kalsel sebenarnya masih banyak dan perlu dikembangkan. Sutarto mengimbau civitas akademika ULM terus mencari inovasi pemanfaatan potensi SDA ketimbang diekspor dalam bentuk bahan mentah. “Lebih baik dikembangkan dan diproduksi sendiri,” ujar Sutarto. (Anang Fadhilah)
Sumber : https://kumparan.com/banjarhits/univ...kar-pasak-bumi
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-





tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
839
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan