TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jawa Barat menjadi satu-satunya pemerintah provinsi dengan kinerja tertinggi nasional selama tiga tahun berturut-turut dan akhirnya meraih Parasamya Purnakarya Nugraha dari Presiden RI.

Piala penghargaan ini pun diantar pawai meriah dari Stasiun Bandung menuju Gedung Sate, Kamis (26/4).

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menerima langsung penghargaan yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, (25/4/2018).

Penghargaan ini diserahkan berdasarkan Kepres Nomor 24/TK Tahun 2018.

Keesokan harinya, Gubernur yang akrab disapa Aher ini bersama rombongan meninggalkan Jakarta menuju Bandung menggunakan Kereta Api Argo Parahyangan jurusan Stasiun Gambir-Stasiun Bandung. Sekitar pukul 09.00 di Stasiun Bandung, Aher disambut jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat, komunitas, dan masyarakat.

Aher yang juga disambut istrinya, Netty Heryawan, kemudian berpawai menggunakan mobil antik berwarna kuning.

Ikut dalam pawai tersebut, Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, duduk di jok belakang bersama Netty.

Mereka membawa piala Parasamya Purnakarya Nugraha, keliling Kota Bandung melalui Jl Kebonkawung- Jl Pasirkaliki- Jl Pajajaran- Jl Cihampelas- Jl Wastukencana- Jl Riau- Jl Dago- Jl Sulanjana- Jl Diponegoro, dan finish di halaman Gedung Sate.

Sepanjang perjalanan, terutama saat melewati perkantoran Pemerintah Provinsi Jawa Barat, rombongan ini disambut ASN dan warga. Ikut bersama Aher, adalah para pejabat pemerintahan yang naik bus Bandros dan komunitas mobil antik.

Sesampainya di Gedung Sate, Aher juga disambut para ASN, kemudian menaiki Sisingaan.

Rombongan kemudian memasuki Masjid Al Muttaqien Gedung Sate untuk melakukan bersujud syukur bersama.

Penghargaan pun disimpan di lobi utama Gedung Sate.

"Pertama tentu bersyukur kepada Allah SWT, pada saat yang sama saya nyatakan ini prestasi bersama, ini penghargaan untuk semua masyarakat Jawa Barat, untuk semua stakeholder pembangunan," kata Aher seusai menerima penghargaan tersebut.

Parasamya Purnakarya Nugraha merupakan tanda kehormatan tertinggi pelaksanaan pembangunan.

Aher bersyukur hadiah tertinggi dari Presiden dalam prestasi pembangunan ini, menjadi kado terindah untuknya, yang sebentar lagi meninggalkan Gedung Sate.

Aher juga menuturkan bahwa penghargaan yang diraihnya merupakan sebuah tanggung jawab yang telah terselesaikan.

Suatu tugas yang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya secara amanah.

"Kemudian dinilai keberhasilannya, kemudian ada penghargaan, penghargaan kan di ujung, dan harus memicu prestasi lain, kinerja lain, itu maknanya," kata Aher.

Aher menyebutkan jika dihitung dari janji-janji Gubernur saat kampanye, maupun yang termaktub di RPJMD, Pemerintah Pusat menilai keseluruhannya terpenuhi lebih dari 90 persen.

Tentu disamping itu, katanya, ada hal-hal baru yang berkembang yang tidak masuk di RPJMD.

Seperti misalnya pengembangan Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu, yang dengan penuh rasa syukur akhirnya Pemprov Jabar berhasil mengorbitkan Nasional Geopark tersebut menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).

"Itu di luar janji Gubernur yang terlaksana, dan sukses dengan waktu tiga tahun," kata Aher.

Pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sebut Aher, tidak ada hentinya untuk terus dilanjutkan pembangunannya.

Tak lupa Jawa Barat juga merupakan gudang pangan, kawasan pemasok pangan, juga tempat industri manufaktur berada.

Sehingga ekonomi cepat naik, dan ketika ada goncangan ekonomi cepat pulih.

Selain Prestasi Pemprov Jabar, dianugerahkan pula prestasi Kepala Daerah dengan kinerja terbaik nasional, yang berhak menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.

Ini ditetapkan melalui Kepres No. 25/TK Tahun 2018, yang berhasil diraih oleh Bupati Kuningan 2016-2018, Acep Purnama.

Aher mengatakan penghargaan tersebut tentunya mencerminkan kualitas kinerja pemerintahan daerah.

Tanpa kerja keras dan dukungan berbagai pihak, katanya, kinerja pemerintahan yang baik tidak akan tercapai.

http://jabar.tribunnews.com/2018/04/28/jawa-barat-raih-penghargaan-tertinggi-untuk-pemerintahan?page=4

Kalau mau komplain.. komplain kpd yg ngasih penghargaan.. bkn yg dpt penghargaan