Terkadang kita sebagai manusia selalu merasa bahwa kitalah yang paling segalanya, setuju gak sob ?
Kita sering kali merasa bahwa kita ini sudah yang paling benar sendiri, merasa paling pandai sendiri, merasa paling hebat sendiri, pokoknya merasa paling segalanya deh. Tak terkecuali dengan saya,
Saya juga sering seperti itu sob..yahhh, namanya juga manusia.

Tetapi kita tidak menyadari bahwa kita hanyalah sebuah debu, bahkan tak lebihdari debu.

Pernah pada suatu ketika pas listrik sedang padam di malam hari, saya berada di dalam kamar yang gelap dan tanpa penerangan apapun. Terus saya mengambil sebuah lilin dan membakarnya supaya ada cahaya di dalam kamar saya tersebut.


pada saat inilah saya merasa bahwa saya ini tak lebih dari sebuah debu.

Saat saya berada di ruangan yang gelap itu dan hanya dengan bantuan satu batang lilin yang menyala, saya bisa melihat dinding dari kamar saya. Dari dalam fikiran saya langsung terbayang betapa besar dan luasnya alam semesta ini.

Sebuah lilin yang menyala saja sudah bisa menerangi satu ruangan, tetapi di alam semesta ini kan ada matahari sob, kenapa dinding dari alam semesta ini tidak bisa terlihat ya ?
Padahal kan cahaya matahari sangat luar biasa terangnya, tetapi belum bisa menerangi seluruh alam semesta ini. Jadi terbayangkan sob betapa besarnya alam semesta ini ?




di saat itu dalam hati saya langsung bertanya,
Kalau alam semesta saja sebesar itu, bagaimana dengan Sang Penciptanya ?

Kalau di lihat dari sana ?
Kita ini sebagai manusia terlihat seperti apa ?
Manusia pasti terlihat sangat sangat kecil, bahkan tak lebih dari sebuah debu.

Padahal kita menganggap bumi kita saja sudah sangat besar,
Tetapi di luar sana, bumi kita terlihat sangat kecil. Kalau bumi tempat tinggal kita saja terlihat sangat kecil, bagaimana dengan kita yang ada di dalam bumi tersebut ?

Saya sempat berfikir alam semesta yang begitu luasnya, tak menutup kemungkinan ada kehidupan lain selain di bumi.

Saya terus penasaran dengan pertanyaan-pertanyaan batin saya.
Yahhh, sayang nya otak saya terbatas, bahkan untuk berangan-angan saja juga terbatas. Kita tidak akan mampu kan sob untuk membayangkan bagaimana dan apa yang terjadi di alam semesta sana, atau mungkin kita juga tidak akan bisa membayangkan bagaimana dan ada apa di luar alam semesta ini.

Untuk membayangkan alam semesta ini saja sudah sangat takjub. Apalagi jika kita mampu membayangkan seperti apa di luar alam semesta ini.

Maha Besar Allah Dengan Segala Ke Agungan-Nya Yang Telah Menciptakan Alam Semesta ini.