Thread ini adalah thread lanjutan dari HT ane
Mengintip Pembuatan Makanan Pesawat yang Gak Segampang Bikin Masakan di Rumah

Untuk agan yang penasaran bagaimana makanan pesawat dibuat, bisa cek thread ane. Jangan lupa komennya ya.

Makanan pesawat identik dengan rasanya yang hambar, tak bercita rasa, atau pilihan yang terbatas yang menghalangi agan-agan yang vegan (misalnya) untuk makan di pesawat. Namun, apa alasan di balik rasanya yang hambar? Apa ada pilihan yang lain untuk orang dengan pantangan makan? Simak, gan!

SIAPA SIH YANG PERTAMA KALI MENYAJIKAN

MAKANAN DI PESAWAT?


Foto: Salah satu pesawat milik Handley Page Transport.


Menurut yang ane baca dari tante Wikipedia, yang pertama kali menyajikan makanan di pesawat adalah Handley Page Transport, yang sejak 1939 bermerger menjadi British Airways, dengan rute London menuju Paris. Penumpang dapat memilih beragam jenis sandwich atau buah potong yang tersedia.

KOK PENYAJIAN MAKANAN DI KELAS

BISNIS DAN EKONOMI BEDA?





"What you paid is what you got". Tampaknya hal ini berlaku untuk semua hal, termasuk makanan di pesawat. Dengan harga kelas ekonomi yang jelas murah, tentunya hal ini berpengaruh terhadap penyajian makanan dan tampilannya, berikut makanan yang disajikan beserta rasanya.

KENAPA MAKANAN DI PESAWAT RASANYA HAMBAR?






Bila agan ngerasa bahwa makanan pesawat yang biasanya hambar adalah kesalahan pihak katering penerbangan, hati-hati. Jangan su'udzon dulu. Hal ini terjadi karena kelembaban dalam kabin ketika berada di ketinggian 30.000 kaki sudah sangat kering, bisa dibilang lebih kering daripada gurun pasir.


Dan hal ini berpengaruh pada kuncup lidah kita, yang sensivitas terhadap rasa asin dan manisnya mulai menghilang ketika berada di ketinggian jelajah 30.000 kaki. Untuk mengakali hal ini, biasanya katering penerbangan menambah takaran bumbu-bumbu yang mereka pakai, untuk menambah cita rasa makanan pesawat.


Namun, untuk beberapa kasus, makanan pesawat yang berasa spicy seperti rendang atau nasi kebuli memang sengaja dibuat hambar, karena tidak semua lidah penumpang bisa menerima rasa makanan yang spicy, terutama penumpang dari negara-negara Barat yang tidak terbiasa memakan hidangan spicy seperti kebanyakan orang Asia.

APA ADA MENU KHUSUS UNTUK PENUMPANG DENGAN PANTANGAN MAKAN?



Tak semua penumpang bisa menerima makanan yang disajikan di pesawat, apalagi orang yang memiliki pantangan makan dan masalah pilihan makanan yang terbatas di pesawat. Seperti misalnya, orang Yahudi tidak boleh makan sembarangan, sehingga mereka harus memesan makanan kosher di pesawat, dengan menu yang jelas berbeda. Atau orang yang alergi susu dan telur, yang harus memesan menu vegetarian lacto-ovo. Berikut daftar menu khusus yang dapat dipesan di pesawat (dalam thread ini adalah Garuda Indonesia). Agan yang tak berpantangan makan pun dapat memesannya, untuk sekedar coba-coba aja sih, hehehe.


CHILD MEAL (kode IATA: CHML)


Untuk penumpang anak-anak berusia

2-7 tahun. Child meal ini biasanya mudah untuk dikunyah dan berwarna

cerah untuk menarik minat anak untuk makan.


DIABETIC MEAL (kode IATA: DBML)



Gula tidak boleh dipakai dalam pembuatan menu ini. Penggunaan garam masih dibolehkan,

namun dalam jumlah yang sedikit.


GLUTEN INTOLERANT MEAL (kode IATA: GFML)


Bahan-bahan yang mengandung gluten seperti tepung, oat, barley, dll tidak

boleh dipakai dalam pembuatan menu ini.


HINDU MEAL (kode IATA; HNML)


Biasanya disajikan dengan rasa spicy dan dalam bentuk kari, dengan bahan dan/atau pelengkap sajian yang diperbolehkan adalah daging ikan, domba, unggas, dan produk susu. Untuk agan-agan yang seneng kari-kari
atau yang spicy, boleh dicoba nih.


KOSHER MEAL (kode IATA: KSML)


Menu khusus untuk orang Yahudi, dengan bahan-bahan pilihan yang kosher, dan tidak boleh menggunakan produk babi, alkohol, ham dan bacon. Biasanya Garuda Indonesia memakai jasa Stogel Catering yang berbasis di Belgia untuk menyajikan menu kosher di penerbangan mereka.


LOW CALORIE MEAL (kode IATA: LCML)





Menu jenis ini memiliki jumlah kalori kurang dari 400 (standar ANA). Untuk agan yang mau jalan-jalan ke Singapura, atau Malaysia, dan kebetulan waktu tiba di tujuan mepet makan siang, bisa mesen menu jenis ini, biar perut masih bisa keisi dengan menu makanan khas negara tujuan.


LOW SALT MEAL (kode IATA: LSML)




Untuk penumpang yang memiliki penyakit hipertensi, atau penyakit apapun yang behubungan dengan kadar sodium dalam makanan. Dalam menu ini, garam tidak boleh dipakai, atau boleh dipakai dalam jumlah yang sedikit.


dan lain-lain.
Agan dapat melihat info lebih lanjut di sini:

Garuda Indonesia

ANA

Singapore Airlines

KALO MENU HALAL GIMANA GAN?




Untuk penerbangan dari negara Muslim seperti Garuda Indonesia atau Emirates, menurut klaim mereka penumpang tidak perlu memesan special meal Muslim Meal, karena makanan yang disajikan di maskapai mereka sudah dijamin halal. Namun untuk maskapai internasional yang menyajikan makanan non-halal seperti Singapore Airlines atau ANA, agan dapat memesan special meal Muslim Meal (kode IATA MOML) 24 jam sebelum keberangkatan.

TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI THREAD ANE

JANGAN LUPA  HARGAI KONTEN ANE DENGAN KOMEN DAN RATE 5