- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
26 Pelabuhan Mangkrak Bakal Dioptimalkan


TS
kurcacitinggi
26 Pelabuhan Mangkrak Bakal Dioptimalkan

Quote:
Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan rencana untuk mengoptimalkan 26 pelabuhan yang mangkrak, mulai dari hibah hingga perancangan ulang. Pelabuhan yang mangkrak tersebut dibangun pada periode 2009-2015.
Dirjen Perhubungan Laut, Agus H. Purnomo mengatakan pelabuhan mangkrak, karena belum dimanfaatkan kendati konstruksi fisik telah rampung. Pelabuhan urung dimanfaatkan karena tidak ada jalan akses.
"Pemda dulu menjanjikan tanah dibebasan [untuk jalan akses], tapi itu tidak terjadi. Tahun ini kami optimasi, jangan sampai mangkrak lagi," jelasnya di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Selain itu, proyek mangkrak juga terjadi karena konstruksi belum selesai karena perencanaan yang tidak matang. Bahkan, sejumlah proyek pelabuhan tidak memilki basic engineering design (BED).
Agus menuturkan, pelabuhan yang mangkrak tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Sumatra. Dia menekankan, Kemenhub akan mengoptimalkan pelabuhan-pelabuhan tersebut lewat beragam cara.
Dia mencontohkan, di Sumatra Barat, ada pelabuhan yang akan dirancang ulang atau redesign karena kondisi saat ini, arus lau terlalu kuat menghantam dermaga. Kemenhub juga akan melanjutkan pembangunan atau penambahan fasilitas di beberapa pelabuhan yang kondisinya masih memadai.
Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut, Capt. Rudiana menambahkan, pihaknya bakal menghibahkan pelabuhan mangkrak ke pemerintah daerah untuk dimanfaatkan sebagai pelabuhan pariwisata atau pelabuhan dengan fungsi lain. Pelabuhan yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur juga akan dihibahkan ke TNI Angkatan Laut untuk menjadi pangkalan militer.
"Sebanyak 26 pelabuhan itu kebanyakan dari kelas pelabuhan pengumpan," ujarnya.
Penemuan 26 pelabuhan mangkrak ini merupakan hasil kunjungan Inspektorat Jenderal Kemenhub ke berbagai daerah.
Inspektur Jenderal Kemenhub, Wahju Satrio Utomo mengatakan proyek mangkrak karena perencanaan yang tidak memadai, mulai dari tidak ada studi kelayakan hingga tidak ada BED.
"Kesalahan ini bisa terjadi di tingkat pusat, bisa juga kesalahan terjadi di tingkat daerah," tuturnya.
Dia mencontohkan, akibat perencanaan yang tidak matang, pelabuhan yang sudah selesai justru tidak didukung jalan akses. Pembangunan pelabuhan juga tidak berlanjut karena berdiri di atas lahan milik orang lain. Dari temuan inspektorat, pengawasan proyek di daerah juga terbilang lemah.
"Tidak ada pejabat yang meninjau, umumnya diserahkan saja ke kontraktor," pungkasnya.
Dirjen Perhubungan Laut, Agus H. Purnomo mengatakan pelabuhan mangkrak, karena belum dimanfaatkan kendati konstruksi fisik telah rampung. Pelabuhan urung dimanfaatkan karena tidak ada jalan akses.
"Pemda dulu menjanjikan tanah dibebasan [untuk jalan akses], tapi itu tidak terjadi. Tahun ini kami optimasi, jangan sampai mangkrak lagi," jelasnya di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Selain itu, proyek mangkrak juga terjadi karena konstruksi belum selesai karena perencanaan yang tidak matang. Bahkan, sejumlah proyek pelabuhan tidak memilki basic engineering design (BED).
Agus menuturkan, pelabuhan yang mangkrak tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Sumatra. Dia menekankan, Kemenhub akan mengoptimalkan pelabuhan-pelabuhan tersebut lewat beragam cara.
Dia mencontohkan, di Sumatra Barat, ada pelabuhan yang akan dirancang ulang atau redesign karena kondisi saat ini, arus lau terlalu kuat menghantam dermaga. Kemenhub juga akan melanjutkan pembangunan atau penambahan fasilitas di beberapa pelabuhan yang kondisinya masih memadai.
Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut, Capt. Rudiana menambahkan, pihaknya bakal menghibahkan pelabuhan mangkrak ke pemerintah daerah untuk dimanfaatkan sebagai pelabuhan pariwisata atau pelabuhan dengan fungsi lain. Pelabuhan yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur juga akan dihibahkan ke TNI Angkatan Laut untuk menjadi pangkalan militer.
"Sebanyak 26 pelabuhan itu kebanyakan dari kelas pelabuhan pengumpan," ujarnya.
Penemuan 26 pelabuhan mangkrak ini merupakan hasil kunjungan Inspektorat Jenderal Kemenhub ke berbagai daerah.
Inspektur Jenderal Kemenhub, Wahju Satrio Utomo mengatakan proyek mangkrak karena perencanaan yang tidak memadai, mulai dari tidak ada studi kelayakan hingga tidak ada BED.
"Kesalahan ini bisa terjadi di tingkat pusat, bisa juga kesalahan terjadi di tingkat daerah," tuturnya.
Dia mencontohkan, akibat perencanaan yang tidak matang, pelabuhan yang sudah selesai justru tidak didukung jalan akses. Pembangunan pelabuhan juga tidak berlanjut karena berdiri di atas lahan milik orang lain. Dari temuan inspektorat, pengawasan proyek di daerah juga terbilang lemah.
"Tidak ada pejabat yang meninjau, umumnya diserahkan saja ke kontraktor," pungkasnya.
Diubah oleh kurcacitinggi 27-04-2018 14:54


wahid30 memberi reputasi
1
1.3K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan