Oleh admin channel Telegram @posterbelajar
 
Apa yang membedakan “pengusaha” dan “pedagang”?
 
Sekilas sama, padahal beda.
Atau ada yang keukeuh “kesel” karena dibeda-bedakan istilahnya (nah lho siapa itu?).
 
Banyak guru mengatakan perbedaan kedua hal tersebut. Namun kalau boleh disimpulkan jadi satu kata, maka perbedaanya adalah : growth !
 
Ya, pertumbuhan!
 
Seorang pedagang cilok, yang melayani Anda saat SD bisa jadi, masih pedagang cilok hingga sekarang.
Seorang pedagang somay yang dulu biasa Anda beli saat kecil, bisa jadi masih jadi pedagang somay sampai sekarang.
 
...Yang penting kan halal, jangan lihat profesinya gitu dong (haduuuh, ini siapa yang lagi masalahin halal-haram, besar-kecil hehehe)...
 
Yang di atas csuma buat contoh saja ya, jangan baper.
 
Apa yang bedakannya dengan pengusaha?
 
Bisa jadi mulainya “sama”. Tapi kalau pengusaha, setelah belasan tahun, bisa jadi kini ia jadi punya 100 gerobak somay yang dijajakan anak buahnya.
 
Bisa jadi setelah belasan tahun kini ia punya 50 cabang cilok-nya yang tersebar di se-antero kota.
 
Ya, growth!
Pertumbuhan.
 
Dan pertumbuhan itu nggak harus positif (setidaknya untuk saat ini).
 
Bisa jadi Anda saat ini sedang bangkrut. Tapi Anda “mempelajari sesuatu”, yang akan membuat proses bisnis Anda jadi makin bagus ke depannya.
 
Bisa jadi Anda sedang alami stagnasi. Tapi bisa jadi dengannya Anda tak berhenti belajar berbagai inovasi baru marketing.
 
Growth!
Selalu ada pertumbuhan.
 
Lalu apa yang membuat bisnis seseorang stuck? Jalan di tempat?
 
Sederhana, ketidakmauannya BELAJAR! Ya..., belajar!
 
Anak kecil saja tak berhenti belajar. Dari terlentang, dia berusaha tengkurap, lalu merangkak, lalu berdiri, berjalan, dst. Semuanya belajar...
 
Lalu kenapa ketika kita berbicara bisnis, sesuatu yang lebih kompleks, kita tidak mau belajar?
 
Buktinya?
Ya lihat, sehari, seminggu, sebulan, berapa kali kita belajar memperbaiki proses bisnis kita?
Berapa banyak baca buku, browsing soal bisnis, ikut pelatihan/training, workshop, seminar, dll.
 
Sebagian malah kebanyakan “dosis” baca isu politik (atau malah isu selebriti?) ketimbang bacaan bisnis.
 
Sebagian jadi kebanyakan prasangka.
 
Ada workshop murah dibilang, ah itu cuma preview, paling nanti workshop aslinya mahal.
Ada workshop mahal dibilang, mahal banget sih seminarnya? Katanya niat bagi-bagi ilmu?
 
Jadi bisa dibilang, selalu ada alasan buat dia gagal ...
 
Kemalasan belajar inilah penyebab bisnisnya stuck, jalan di tempat.
 
Bagaimana bisa maju kalau tidak mau terus belajar? Sedangkan dunia berubah terus, kompetisi terus menerus hadir, kompetitor kita terus memperbaiki diri, teknologi semakin maju, zaman berubah, dst.
 
Coba evaluasi cara Anda berpromosi, coba evaluasi cara Anda berproduksi, coba evaluasi cara Anda mengatur keuangan, coba evaluasi cara Anda mengatur karyawan, dan masih banyak lagi...
 
Haduhh jadi ribet dong!
Ya iyalah ribet. Inilah bisnis yang sebenarnya. Jika tidak mau ribet begini, ya berpuaslah dengan pencapaian yang ada, dan akan begini terus. (belum termasuk kemungkinan bisnis kita hancur gara-gara makin tidak relevan dan tergilas perubahan).
 
Jadi para pebisnis, ayo belajar, buka buku lagi, browsing, analisis, ikut workshop, ikut mentoring bisnis, datang ke seminar-seminar bisnis, baca artikel-artikel bisnis, dst.
 
Sebab yang namanya pebisnis yang baik itu tak berhenti belajar.
Karena dia sadar, masa depannya ada pada dirinya sendiri, bukan orang lain...
 
Selamat belajar !
 
 
 
Tolong bantu SHARE ya
 
Ingin dapat INSPIRASI BISNIS TIAP HARI? Yukk JOIN di channel TELEGRAM POSTER BELAJAR : @posterbelajar atau KLIK LINK berikut ini : http://bit.ly/JOINchannelPosterBelajar (Jangan lupa Anda harus punya aplikasi Telegram)
 
Ingin artikel / tips bisnis rutin Anda terima langsung ke HP Anda? Klik : http://bit.ly/TipsBisnisTerbaik