

TS
revivaltv
Ngobrol Bareng dengan CEO BOOM ID: Antara IGC 2018 dan Lepasnya 2 Major
Sabtu sore (21 April 2018) di Balai Kartini, saya melihat Owljan (Manager BOOM ID) tertunduk lesu dengan muka pucat layaknya sehabis diputus pacarnya (wkawkwkakwa) di bangku luar area IGC 2018.
Ia pun bercerita tentang lepasnya kualifikasi 2 turnamen Major Dota 2 (MDL Changsa dan ESL One Birmingham) yang juga seharusnya diikuti oleh tim BOOM ID. Kala itu, saya hanya manggut-manggut mendengarkan cerita sembari menatap mendung di awan-awan.
[hr]
Hari Minggu 22 April 2018 yang lalu, BOOM IDkembali lagi menjadi juara salah satu turnamen esports terbesar di Indonesia, IGC 2018, untuk kompetisi Dota 2 nya. Kemenangan ini merupakan kemenangan kedua berturut-turut mereka karena mereka jugalah yang jadi juara Dota 2 di IGC 2017.
Di satu sisi, para fans BOOM ID mungkin memang patut berbangga hati karena, jika tahun lalu masih ada InYourDream (yang mungkin sering disebut-sebut sebagai pemain Dota 2 terbaik di Indonesia), tahun ini mereka masih bisa konsisten performanya dengan formasi baru.
BACA JUGA: Ngobrol Bareng Owner / CEO BOOM ID: Tentang Predator League, Geek Fam, dan BOOM ID
Namun demikian ada satu ganjalan yang mungkin masih menyelimuti para fans BOOM ID ataupun fans Dota 2 secara umum, yakni tentang lepasnya 2 kualifikasi kompetisi Major karena jadwal yang bertabrakan.
Di satu sisi, para fans esports yang dewasa mungkin bisa memaklumi bahwa mengatur waktu untuk bertanding di 3 turnamen yang berbeda (IGC 2018, MDL Changsa, dan ESL One Birmingham) di waktu yang sama itu memang susahnya minta ampun (atau malah mustahil dilakukan).
Namun, kami ingin juga ingin memberikan ruang untuk BOOM ID untuk memberikan penjelasannya sekaligus meminta pendapatnya tentang IGC 2018 kemarin.

Karena itu, kami langsung menghubungi Gary Ongko Putera yang merupakan Owner/ CEO dari BOOM ID.
Gary pun bercerita awal mula bentroknya jadwal pertandingan terjadi karena mereka harus kalah melawan PG.Barracx dan turun ke Lower Bracket. Karena itulah, mereka harus memilih untuk bermain di MDL Changsa atau Lower Bracket IGC.
Mereka pun membuat keputusan bersama (termasuk dengan para pemainnya) bahwa mereka akan melepas MDL Changsa karena mereka tidak ingin mengecewakan para fans yang sudah datang jauh-jauh ke IGC 2018.
Namun demikian, saat itu, mereka masih berharap dapat mengejar kualifikasi untuk ESL One. "mainkan Lower Bracket IGC terus main ESL ONE melawan TNC." Ujar Gary.
Sayangnya, terjadi miskomunikasi antara pihak BOOM ID dengan ESL. Mereka sebenarnya sempat mengajukan pengunduran jadwal ke jam 17:00 WIB (dari jam 16:00) karena bentrok dengan MDL Changsa (sebelum tahu mereka mundur dari turnamen itu).

Kala itu, panitia ESL mengatakan bahwa jadwal tidak akan diganti secara resmi namun mereka akan menunggu sampai pertandingan untuk MDL Changsa selesai. Namun demikian, ketika BOOM ID mengatakan ke pihak ESL bahwa mereka mundur dari MDL Changsa, pihak BOOM ID berasumsi bahwa pertandingan melawan TNC masih di pukul 17:00.
Meski mereka sudah mencoba meminta konfirmasi ke pihak panitia ESL dari pukul 15:00 tentang jadwal pertandingan, respon baru mereka terima sekitar 16:30 dan langsung mengatakan bahwa mereka akan didiskualifikasi karena terlambat.
Alasan mereka, karena BOOM ID lepas MDL Changsa, pertandingan melawan TNC kembali dirubah jadi pukul 16:00. Saat itu, pertandingan Lower Bracket IGC 2018 melawan Juggernaut sudah masuk ke waktu drafting.

BACA JUGA: Revival’s Special: Ngobrol Bareng Owljan, Manajer BOOM.ID, tentang Peran Manajer Tim Esports
Kita semua, saya yakin termasuk kawan-kawan kita dari BOOM ID, juga kecewa dengan kejadian ini. Namun, daripada berlarut-larut menyesali diri dan mencari kambing hitam, Gary pun mengambil hikmah dari kekisruhan jadwal ini.
"Kita belajar bahwa ke depannya 3 turnamen mungkin terlalu banyak apalagi kalo jadwal LAN-nya tidak bisa diganggu gugat. Kita juga ke depannya akan selalu double check jadwal supaya miskom seperti ini tidak terjadi lagi."
Lalu, apa kesan dan pesan Gary ke IGC 2018 kemarin?
"Production value-nya bagus, jadwal hari sabtu kurang bagus, (dan) minggu hari lumayan perfect. Untuk tahun depan, kita berharap jadwalnya jangan bentrok bersama qualifierluar negeri supaya tim Indonesia gak usah memilih / melalui apa yg kita lalui. Mungkin Backup PC juga boleh karena ada beberapa delay yang disebabkan oleh error PC-nya." Tutur Gary.
Bagaimana dengan target ke depannya setelah IGC 2018?
"Untuk sementara, kita mungkin akan fokus untuk TI8 karena sudah tidak ada Minor / Major. Jika WCA tetap terjadi, kita juga mungkin akan bermain di sana. Dan, kalau ada lanjutannya IPGL, kita akan fokus ke sana juga." Tutup CEO BOOM ID ini.
[hr]

Saya setuju dengan Gary. Semoga saja, cerita ini bisa jadi proses pendewasaan buat semua pihak di esports.
Baik untuk para fans (karena bertanding dan mengatur jadwal pertandingan itu tidak semudah menggila di atas keyboard di jejaring sosial), untuk Event Organizer, dan untuk tim-tim esports yang ada, semoga kita semua bisa lebih dewasa dan matang ke depannya karena kita semua punya 1 tujuan yang sama: mewujudkan ekosistem dan industri esports Indonesia yang bermartabat.
Sumber: RevivalTV
Ia pun bercerita tentang lepasnya kualifikasi 2 turnamen Major Dota 2 (MDL Changsa dan ESL One Birmingham) yang juga seharusnya diikuti oleh tim BOOM ID. Kala itu, saya hanya manggut-manggut mendengarkan cerita sembari menatap mendung di awan-awan.
[hr]

Hari Minggu 22 April 2018 yang lalu, BOOM IDkembali lagi menjadi juara salah satu turnamen esports terbesar di Indonesia, IGC 2018, untuk kompetisi Dota 2 nya. Kemenangan ini merupakan kemenangan kedua berturut-turut mereka karena mereka jugalah yang jadi juara Dota 2 di IGC 2017.
Di satu sisi, para fans BOOM ID mungkin memang patut berbangga hati karena, jika tahun lalu masih ada InYourDream (yang mungkin sering disebut-sebut sebagai pemain Dota 2 terbaik di Indonesia), tahun ini mereka masih bisa konsisten performanya dengan formasi baru.
BACA JUGA: Ngobrol Bareng Owner / CEO BOOM ID: Tentang Predator League, Geek Fam, dan BOOM ID
Namun demikian ada satu ganjalan yang mungkin masih menyelimuti para fans BOOM ID ataupun fans Dota 2 secara umum, yakni tentang lepasnya 2 kualifikasi kompetisi Major karena jadwal yang bertabrakan.
Di satu sisi, para fans esports yang dewasa mungkin bisa memaklumi bahwa mengatur waktu untuk bertanding di 3 turnamen yang berbeda (IGC 2018, MDL Changsa, dan ESL One Birmingham) di waktu yang sama itu memang susahnya minta ampun (atau malah mustahil dilakukan).
Namun, kami ingin juga ingin memberikan ruang untuk BOOM ID untuk memberikan penjelasannya sekaligus meminta pendapatnya tentang IGC 2018 kemarin.

Karena itu, kami langsung menghubungi Gary Ongko Putera yang merupakan Owner/ CEO dari BOOM ID.
Gary pun bercerita awal mula bentroknya jadwal pertandingan terjadi karena mereka harus kalah melawan PG.Barracx dan turun ke Lower Bracket. Karena itulah, mereka harus memilih untuk bermain di MDL Changsa atau Lower Bracket IGC.
Mereka pun membuat keputusan bersama (termasuk dengan para pemainnya) bahwa mereka akan melepas MDL Changsa karena mereka tidak ingin mengecewakan para fans yang sudah datang jauh-jauh ke IGC 2018.
Namun demikian, saat itu, mereka masih berharap dapat mengejar kualifikasi untuk ESL One. "mainkan Lower Bracket IGC terus main ESL ONE melawan TNC." Ujar Gary.
Sayangnya, terjadi miskomunikasi antara pihak BOOM ID dengan ESL. Mereka sebenarnya sempat mengajukan pengunduran jadwal ke jam 17:00 WIB (dari jam 16:00) karena bentrok dengan MDL Changsa (sebelum tahu mereka mundur dari turnamen itu).

Kala itu, panitia ESL mengatakan bahwa jadwal tidak akan diganti secara resmi namun mereka akan menunggu sampai pertandingan untuk MDL Changsa selesai. Namun demikian, ketika BOOM ID mengatakan ke pihak ESL bahwa mereka mundur dari MDL Changsa, pihak BOOM ID berasumsi bahwa pertandingan melawan TNC masih di pukul 17:00.
Meski mereka sudah mencoba meminta konfirmasi ke pihak panitia ESL dari pukul 15:00 tentang jadwal pertandingan, respon baru mereka terima sekitar 16:30 dan langsung mengatakan bahwa mereka akan didiskualifikasi karena terlambat.
Alasan mereka, karena BOOM ID lepas MDL Changsa, pertandingan melawan TNC kembali dirubah jadi pukul 16:00. Saat itu, pertandingan Lower Bracket IGC 2018 melawan Juggernaut sudah masuk ke waktu drafting.

BACA JUGA: Revival’s Special: Ngobrol Bareng Owljan, Manajer BOOM.ID, tentang Peran Manajer Tim Esports
Kita semua, saya yakin termasuk kawan-kawan kita dari BOOM ID, juga kecewa dengan kejadian ini. Namun, daripada berlarut-larut menyesali diri dan mencari kambing hitam, Gary pun mengambil hikmah dari kekisruhan jadwal ini.
"Kita belajar bahwa ke depannya 3 turnamen mungkin terlalu banyak apalagi kalo jadwal LAN-nya tidak bisa diganggu gugat. Kita juga ke depannya akan selalu double check jadwal supaya miskom seperti ini tidak terjadi lagi."

Lalu, apa kesan dan pesan Gary ke IGC 2018 kemarin?
"Production value-nya bagus, jadwal hari sabtu kurang bagus, (dan) minggu hari lumayan perfect. Untuk tahun depan, kita berharap jadwalnya jangan bentrok bersama qualifierluar negeri supaya tim Indonesia gak usah memilih / melalui apa yg kita lalui. Mungkin Backup PC juga boleh karena ada beberapa delay yang disebabkan oleh error PC-nya." Tutur Gary.
Bagaimana dengan target ke depannya setelah IGC 2018?
"Untuk sementara, kita mungkin akan fokus untuk TI8 karena sudah tidak ada Minor / Major. Jika WCA tetap terjadi, kita juga mungkin akan bermain di sana. Dan, kalau ada lanjutannya IPGL, kita akan fokus ke sana juga." Tutup CEO BOOM ID ini.
[hr]

Saya setuju dengan Gary. Semoga saja, cerita ini bisa jadi proses pendewasaan buat semua pihak di esports.
Baik untuk para fans (karena bertanding dan mengatur jadwal pertandingan itu tidak semudah menggila di atas keyboard di jejaring sosial), untuk Event Organizer, dan untuk tim-tim esports yang ada, semoga kita semua bisa lebih dewasa dan matang ke depannya karena kita semua punya 1 tujuan yang sama: mewujudkan ekosistem dan industri esports Indonesia yang bermartabat.
Sumber: RevivalTV


KnightDruid memberi reputasi
1
1.2K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan