bonar232Avatar border
TS
bonar232
Begini Cara ICDX Gapai 10 Besar Bursa Komoditas Terbesar di Dunia


BUMNTrack -Meraih posisi 10 besar bursa komoditas berjangka terbesar di dunia, bukanlah persoalan mudah bagi Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).

Apalagi, jumlah transaksi kontrak komoditas berjangka saat ini masih di kisaran 500.000 transaksi dalam setahun. Belum lagi, ICDX masih 'anteng' di peringkat ke-16.

Sebagai upaya konkrit, Direktur Utama ICDX Lamon Rutten mengatakan perlu peningkatan jumlah investor, ragam produk, serta nilai dan frekuensi transaksi.

"Jika hal itu diimplementasikan, target 10 besar tersebut dapat direalisasikan dalam 3-4 tahun ke depan," kata Lamon di Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.

Tak main-main, ICDX sendiri dalam waktu dekat akan meluncurkan produk baru berupa futures timah, minyak WTI (West Texas Intermediate), emas berjangka, dan indeks mata uang asing (forex).

Kata Rutten, produk futures timah dan forex tersebut memiliki potensi yang besar. Bahkan, bukan hal yang mustahil jika nantinya nvestor yang transaksi di Singapura akan beralih ke bursa berjangka di Indonesia.

Seiring perkembangan itu, dalam praktiknya ICDX juga didukung oleh kinerja mitra usahanya PT Indonesia Clearing House (ICH) dan anak usahanya PT ICDX Logistik Berikat (ILB).

Sebagai informasi, Indonesia Clearing House, memiliki visi menyajikan layanan penyelesaian transaksi di bursa berjangka dengan cepat dan tepat dari sisi pembayaran. Hingga penyerahan kontrak maupun komoditas dalam bentuk fisik.



Sementara peran ILB, kata Lamon, sebagai penyedia layanan logistik dan penyimpanan komoditas yang ditransaksikan di ICDX.

Kabar terbaru, anak usaha yang resmi didirikan sejak setahun lalu itu, dalam waktu akan melaksanakan ekspor perdana komoditas timah. "PT ICDX Logistik Berikat bakal menggelar ekspor perdana komoditas timah pada bulan ini," kata Lamon.

Sementara Presiden Direktur ICDX Logistik Berikat Henry Chandra mengatakan pihaknya telah memperoleh izin sebagai pusat logistik berikat (PLB) dari Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan sejak satu tahun yang lalu.

"Target jangka pendeknya kami mau melaksanakan ekspor timah perdana pada Oktober, tepat setahun kami dapat izin dari Ditjen Bea dan Cukai," ujar Henry.

Otoritas dan pemerintah daerah Bangka Belitung pun diakuinya mendukung langkah perseroan untuk ekspor tersebut. Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Dirjen Kementerian Perdagangan yang mengatur tentang ekspor dari pusat logistik berikat.

Meski begitu, Henry mengatakan masih ada kendala karena modulnya belum siap dan baru selesai pada November.

"Jadi kemungkinan kami akan tetap ekspor dengan dokumen yang diproses secara manual," ujar Henry.

Henry menambahkan, keberadaan PLB ini memberikan banyak keuntungan di dalam negeri. Pertama, ongkos penyimpanan produk menjadi lebih murah dibandingkan parkir di negara lain.

Kedua, menstabilkan harga timah karena pemilik dapat mengatur arus barang yang keluar. Ketiga, meningkatkan aktivitas transaksi multilateral di bursa lokal.

Bahkan bisa dikatakan, ekspor perdana dari ICDX Logistik Berikat menjadi rezim baru pengiriman komoditas timah dari Indonesia.

Sebelumnya, ekspor timah dari Indonesia akan disimpan di gudang Singapura dan membuat negara kehilangan pemasukan sekitar USD 16 juta per tahun.

0
18.4K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan