Magetan - Kecelakaan tunggal bus rombongan muslimat asal Ngawi yang menyebabkan tiga orang tewas di Jalan Raya Magetan-Sarangan, membuat trauma penumpang. Seperti apa suasana saat detik-detik bus terjatuh?

Salah seorang penumpang selamat, Kusniatul (30) mengaku dirinya dan semua penumpang yang mayoritas perempuan dan anak berteriak histeris. Sambil berteriak, Kusniatul berusaha melindungi dua anaknya. Anak paling kecilnya Aqila (5) duduk di pangkuannya dan anak pertama Askana (9) duduk di sebelahnya.

"Semua panik mas, histeris teriak, Allahu Akbar, saya sambil memangku abak kecil saya dan anak pertama saya duduk di sebelahku. Ya Allah ngeri," tutur Kusniatul sambil menggendong anak kecilnya di parkiran depan IGD RSUD dr Sayidiman Magetan Minggu (22/4/2018).

Saat ibu-ibu berteriak histeris kata Kusniatul anak-anak berteriak menangis saat posisi bus terguling kesawah. "Semua anak menagis menjerit ini masih kayak trauma anak saya," ucapnya sambil membelai rambut dua anak perempuannya.

Kusniatul bersyukur keluarganya selamat dari musibah ini. Namun dirinya juga mengaku sedih karena ada tiga tetangganya meninggal dalam peristiwa itu. "Alhamdulilah keluarga saya selamat. Semua tidak mengira akan ada musibah," katanya.

Rombongan bus wisata dari rombongan ibu muslimat Desa Sidolaju Kecamatan Widodaren berjumlah sekitar 28. Dari 28 rombongan merupakan ibu dan anak dan ada 3 pria. Rombongan berangkat dari Ngawi sekitar pukul 05.00 WIB melalui rute kecamatan Sine, Ngrambe dan masuk wilayah Magetan kecamatan Panekan. 

Saat tiba di Jalan Raya Magetan-Sarangan Desa Dadi tepan di tanjakan Dusun Kuren bus tidak kuat naik dan mundur hingga masuk jurang kedalaman sekitar 5 meter. Dalam peristiwa tersebut 3 penumpang meninggal dan belasan terluka. Empat korban luka masih dirawat di IGD RSUD dr Sayidiman Magetan.(fat/fat)

https://m.detik.com/news/berita-jawa...t-masuk-jurang

Turut berduka