- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Pelajar masuk] Mungkin Ini Yang Menyebabkan Terjadinya Kekerasan di Sekolah


TS
eriksebastian88
[Pelajar masuk] Mungkin Ini Yang Menyebabkan Terjadinya Kekerasan di Sekolah
Spoiler for Opening:
Quote:
![[Pelajar masuk] Mungkin Ini Yang Menyebabkan Terjadinya Kekerasan di Sekolah](https://s.kaskus.id/images/2018/04/21/6288728_201804210551060035.jpg)
Spoiler for greeting:
Quote:
![[Pelajar masuk] Mungkin Ini Yang Menyebabkan Terjadinya Kekerasan di Sekolah](https://dl.kaskus.id/i1129.photobucket.com/albums/m505/mnzaim/Assalamualaikum.png)
Spoiler for welcoming:
Quote:
![[Pelajar masuk] Mungkin Ini Yang Menyebabkan Terjadinya Kekerasan di Sekolah](https://s.kaskus.id/images/2018/04/21/6288728_201804210555540588.gif)
Quote:
GURU
digugu dan ditiru
Quote:
Selamat waktu sekarang agan / sista semuanya, selamat berjumpa lagi bersama ane si Tamvan Abstract, nah, menyikapi masalah maraknya masalah pada Sektor Pendidikankhususnya tentang sikap dan kode etik seorang guru, dalam thread ini ane bakal paparkan beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan yang terjadi di Sekolah.
Meski artikel serupa pernah dibuat oleh beberapa kaskuser yang peduli juga dengan pendidikan, mudah - mudahakn artikel ini mampu mendapatkan simpatik banyak orang tua yang memiliki anak yang masih sekolah.
check it out...
Meski artikel serupa pernah dibuat oleh beberapa kaskuser yang peduli juga dengan pendidikan, mudah - mudahakn artikel ini mampu mendapatkan simpatik banyak orang tua yang memiliki anak yang masih sekolah.
check it out...
Spoiler for Repsol:
Quote:
![[Pelajar masuk] Mungkin Ini Yang Menyebabkan Terjadinya Kekerasan di Sekolah](https://s.kaskus.id/images/2018/04/21/6288728_20180421082702.png)
Quote:
#Apa sih arti Sekolah bagi orang tua, guru, dan siswa di Zaman kini?
Spoiler for Sekolah:
Quote:
![[Pelajar masuk] Mungkin Ini Yang Menyebabkan Terjadinya Kekerasan di Sekolah](https://dl.kaskus.id/assets-a1.kompasiana.com/items/album/2017/01/06/dsc-00021-586f17f73f23bd3a100d4ee0.jpg?t=o&v=800)
Quote:
#Arti sekolah bagi orang tua
Entah apa yang ada dalam pikiran orang tua zaman kini, mereka ingin yang serba instant dan enak, anak didaftarkan ke sekolah tanpa basa basi (bagi sebagian) ke guru, kepala sekolah, kesiswaan dan kurikulum, pikirnya yang penting sudah daftar, bayar SPP, bayar uang pangkal dan melunasi seluruh administrasi sekolah, anaknya akan aman di sekolah dan mendapatkan apa yang ia mau.
tahukah anda wahai para orang tua, jika anda berpikir demikian anak anda di sekolah akan mengikuti alur pemikiran orang tuanya, mereka datang ke sekolah hanya setor muka (isi absen) dan duduk santai di kursinya dan membuka buku lalu menulis sebagian materi yang disampaikan guru dan kemudian mereka tidak mendapatkan feel dan arti dari sekolah. Karena orang tuanya sendiri tidak memperdulikan apa yang terjadi pada anaknya di sekolah.
lalu timbul pertanyaan, lalu tugas guru apa?
Jelas, guru melakukan transfer pengetahuan sesuai juklak dan juknis serta metode yang ia miliki, namun disamping itu, orang tua tidak pernah menanyakan kepada anaknya, nak, apakah ada di sekolah itu peraturan yang mengatur siswa - siswinya? lalu meminta sang anak untuk menjelaskannya jika si orang tua tersebut buta huruf dan tidak bisa membaca. sehingga orang tua menjadi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anaknya selama di sekolah.
Entah apa yang ada dalam pikiran orang tua zaman kini, mereka ingin yang serba instant dan enak, anak didaftarkan ke sekolah tanpa basa basi (bagi sebagian) ke guru, kepala sekolah, kesiswaan dan kurikulum, pikirnya yang penting sudah daftar, bayar SPP, bayar uang pangkal dan melunasi seluruh administrasi sekolah, anaknya akan aman di sekolah dan mendapatkan apa yang ia mau.
tahukah anda wahai para orang tua, jika anda berpikir demikian anak anda di sekolah akan mengikuti alur pemikiran orang tuanya, mereka datang ke sekolah hanya setor muka (isi absen) dan duduk santai di kursinya dan membuka buku lalu menulis sebagian materi yang disampaikan guru dan kemudian mereka tidak mendapatkan feel dan arti dari sekolah. Karena orang tuanya sendiri tidak memperdulikan apa yang terjadi pada anaknya di sekolah.
lalu timbul pertanyaan, lalu tugas guru apa?
Jelas, guru melakukan transfer pengetahuan sesuai juklak dan juknis serta metode yang ia miliki, namun disamping itu, orang tua tidak pernah menanyakan kepada anaknya, nak, apakah ada di sekolah itu peraturan yang mengatur siswa - siswinya? lalu meminta sang anak untuk menjelaskannya jika si orang tua tersebut buta huruf dan tidak bisa membaca. sehingga orang tua menjadi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anaknya selama di sekolah.
Quote:
#Arti sekolah bagi Guru
Guru adalah busur panahnya para pembuat peraturan baik itu dinas pendidikan lingkup kabupaten, provinsi atau pusat, apapun yang mereka buat dalam regulasi, guru harus mengikutinya. Apa sebetulnya yang guru kerjakan di sekolah, tidak semulus yang orang tua bayangkan, tidak semua guru mampu mengatasi anak - anak yang nakal dan super active. Guru hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan lupa, nah dari sini harusnya orang tua memahami tugas guru.
Bagi sebagian guru sekolah kini bukan lagi tempat untuk mendidik, melainkan hanya untuk mengajar. Mengapa demikian? Karena mendidik dan mengajar itu memiliki makna yang berbeda, sedangkan jika guru mendidik terhadap anak di zaman kini, tentulah guru ini harus senantiasa bermain dengan dokter dan ahli psikologi karena anak di zaman sekarang sudah amat sangat di luar batas mungkin ini salah satu pengaruh tontonan di rumah atau lingkungan.
Kenapa guru tidak lagi mendidik melainkan hanya mengajar?
(1) Guru sekarang dibatasi oleh aturan perlindungan anak, setiap tingkah laku guru yang mendisiplinkan anak selalu dianggap kekerasan;
(2) Bukan guru tidak lagi mampu mendidik, melainkan tuntutan setelah mendidik akan selalu berurusan dengan hukum; dan
(3) Ketika Guru mendidik di zaman kini menjadi bulan-bulanan orang tua dan komplotan siswanya dan berujung kepada kematian.

Guru adalah busur panahnya para pembuat peraturan baik itu dinas pendidikan lingkup kabupaten, provinsi atau pusat, apapun yang mereka buat dalam regulasi, guru harus mengikutinya. Apa sebetulnya yang guru kerjakan di sekolah, tidak semulus yang orang tua bayangkan, tidak semua guru mampu mengatasi anak - anak yang nakal dan super active. Guru hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan lupa, nah dari sini harusnya orang tua memahami tugas guru.
Bagi sebagian guru sekolah kini bukan lagi tempat untuk mendidik, melainkan hanya untuk mengajar. Mengapa demikian? Karena mendidik dan mengajar itu memiliki makna yang berbeda, sedangkan jika guru mendidik terhadap anak di zaman kini, tentulah guru ini harus senantiasa bermain dengan dokter dan ahli psikologi karena anak di zaman sekarang sudah amat sangat di luar batas mungkin ini salah satu pengaruh tontonan di rumah atau lingkungan.
Kenapa guru tidak lagi mendidik melainkan hanya mengajar?
(1) Guru sekarang dibatasi oleh aturan perlindungan anak, setiap tingkah laku guru yang mendisiplinkan anak selalu dianggap kekerasan;
(2) Bukan guru tidak lagi mampu mendidik, melainkan tuntutan setelah mendidik akan selalu berurusan dengan hukum; dan
(3) Ketika Guru mendidik di zaman kini menjadi bulan-bulanan orang tua dan komplotan siswanya dan berujung kepada kematian.


Quote:
#Arti sekolah bagi Siswa
Sudah hampir 10 (sepuluh) tahun ane menjadi tukang sapu di sekolah, dan selama itu pula ane kerap membuat diskusi kepada siswa - siswi yang bersekolah tentang makna dan arti sekolah bagi para siswa, dan jawaban beragam pun ane dapatkan dan 89,90% mereka menyatakan Yang penting lulus bisa kerja di tempat kerja impian.


Jadi, fokus para siswa sekarang bukan proses pendidikan yang dilewati melainkan penantian ijasah untuk melamar kerja. Padahal saat beberapa alumni kembali ke sekolah untuk me -legalisir ijasahnya setelah beberapa tahun lulus, itu adalah bukti bahwa siswa tersebut sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Artinya siswa tersebut gagal menerima materi yang disampaikan guru karena tidak pernah diamalkannya dilain waktu selain di kelas.
Sudah hampir 10 (sepuluh) tahun ane menjadi tukang sapu di sekolah, dan selama itu pula ane kerap membuat diskusi kepada siswa - siswi yang bersekolah tentang makna dan arti sekolah bagi para siswa, dan jawaban beragam pun ane dapatkan dan 89,90% mereka menyatakan Yang penting lulus bisa kerja di tempat kerja impian.


Jadi, fokus para siswa sekarang bukan proses pendidikan yang dilewati melainkan penantian ijasah untuk melamar kerja. Padahal saat beberapa alumni kembali ke sekolah untuk me -legalisir ijasahnya setelah beberapa tahun lulus, itu adalah bukti bahwa siswa tersebut sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Artinya siswa tersebut gagal menerima materi yang disampaikan guru karena tidak pernah diamalkannya dilain waktu selain di kelas.
Quote:
#Kesimpulannya
JIka tidak ada kerjasaman antara ketiganya maka tidak akan tercipta proses pendidikan yang harmonisuntuk menjadikan putra dan putri Indonesia ke arah yang lebih baik. Intinya orang tua jangan terlalu percaya terhadap anaknya di sekolah, Guru jangan terlalu memaksakan kehendak seperti menerapkan metode pengajaran yang kurang meningkatkan keaktifan siswanya di kelas, dan siswa jangan terlalu menganggap pendidikan itu hal yang biasa.
JIka tidak ada kerjasaman antara ketiganya maka tidak akan tercipta proses pendidikan yang harmonisuntuk menjadikan putra dan putri Indonesia ke arah yang lebih baik. Intinya orang tua jangan terlalu percaya terhadap anaknya di sekolah, Guru jangan terlalu memaksakan kehendak seperti menerapkan metode pengajaran yang kurang meningkatkan keaktifan siswanya di kelas, dan siswa jangan terlalu menganggap pendidikan itu hal yang biasa.
Quote:
#Hukuman di Sekolah
Spoiler for Hukuman:
Quote:
![[Pelajar masuk] Mungkin Ini Yang Menyebabkan Terjadinya Kekerasan di Sekolah](https://dl.kaskus.id/majalahouch.com/newversion/wp-content/uploads/2015/05/hukuman-cover.jpg)
Spoiler for Hukuman:
Quote:
Hukumanadalah akibat yang disebabkan oleh kesalahan, contoh, ke Jalan raya membawa motor tapi tidak menggunakan helm, apa yang terjadi ketika ketemu petugas lantas?
Ketahuilah bahwa setiap sekolah memiliki peraturan yang harus ditaati oleh setiap siswanya, setiap peraturan itu ada yang tertulis dan dipajang di bagian - bagian tertentu tembok sekolah, bahkan ada yang disampaikan dalam berbentuk buku dan lisan kepada seluruh siswa, tapi entah mengapa meskipun sudah diberitakan macam - macam peraturan itu, tetap saja setiap harinya ada saja yang dikenai hukuman.
Mengapa ini masih terjadi terhadap siswa, apa yang menyebabkannya terjadi?
100% peserta didik adalah manusia jadi jangan lupa akan kodratnya yaitu sering salah dan lupa, yang perlu digargisbawahi adalah, kesadaran terhadap proses yang sedang dilaluinya dari proses yang dilaluinya siapa yang lebih bertanggung jawab? siswanya sendiri kah? orang tuanya kah? atau gurunya? Pada hakikatnya, siswa harus mengemban tugasnya 100%, namun jangan lupa orang tua lebih bertanggung jawab atas pendidikan anaknya lalu apa tugas guru? Guru hanya pengganti peran orang tuanya di rumah, mengasuh, membimbing, mengarahkan, dan memberikannya informasi, mendidiknya jika mampu karena sehebat - hebatnya guru pasti akan memiliki kelemahan. Jadi, sebaiknya para orang tua dan guru bersinergi untuk mendidik anaknya, Guru menyampaikan peraturan terhadap orang tua baik lisan atau tulisan, orang tua jangan terlalu duduk manis di rumah dengan meyakini guru mampu mengatasi semuanya, INGATLAH! di sekolah swasta 1 kelas dihuni oleh 33 siswa maksimalnya, sedangkan guru masuk ke kelas 1 orang untuk setiap mata pelajaran yang akan diajarkanya kepada siswa, tidak semua siswa berkelakuan baik dan mampu ditenangkan.
Hukuman seorang guru terhadap siswanya selama proses pendidikan seharusnya dibenarkan, contoh: mencontek, diberikan hukuman yang setimpal seperti dipindahkan posisi tempat duduknya, Gaduh, ditenangkan oleh guru dengan memberikan cerita motivasi. Namun bagaimana dengan siswa yang kelewatan, seperti berkelahi di kelas, didapati membawa rokok, didapati sedang mengkonsumsi minuman beralkohol, didapati membawa senjata tajam, didapati mencuri barang orang lain, didapati berciuman di kelas, didapati hamil dan melahirkan di kelas, Mengolok - olok guru, Mencemarkan nama baik sekolah, tawuran, memalak, merusak fasilitas sekolah? apakah ini bukan kegiatan kriminal? Apa yang harus dilakukan oleh guru dan pihak sekolah? MElaporkan mereka ke pihak yang berwajibkah? lalu siswanya di penjara dan orang tuanya bagaimana? PIhak sekolah pasti akan memanggil orang tuanya untuk berdiskusi mengenai hal anaknya, dengan hasil paling hebat adalah dengan mengeluarkan siswanya dari sekolah. tapi yang dilakukan oleh orang tua saat didapati anaknya dikenai kekerasan oleh gurunya adalah, mereka langsung melapor ke pihak yang berwajib atau main hakim sendiri terhadap guru yang bersangkutan atau siswanya memburu gurunya sampai meninggal. Owh... ternyata pendidikan di bumi pertiwi sekarang sudah semakin semrawut.
Ketahuilah bahwa setiap sekolah memiliki peraturan yang harus ditaati oleh setiap siswanya, setiap peraturan itu ada yang tertulis dan dipajang di bagian - bagian tertentu tembok sekolah, bahkan ada yang disampaikan dalam berbentuk buku dan lisan kepada seluruh siswa, tapi entah mengapa meskipun sudah diberitakan macam - macam peraturan itu, tetap saja setiap harinya ada saja yang dikenai hukuman.
Mengapa ini masih terjadi terhadap siswa, apa yang menyebabkannya terjadi?
100% peserta didik adalah manusia jadi jangan lupa akan kodratnya yaitu sering salah dan lupa, yang perlu digargisbawahi adalah, kesadaran terhadap proses yang sedang dilaluinya dari proses yang dilaluinya siapa yang lebih bertanggung jawab? siswanya sendiri kah? orang tuanya kah? atau gurunya? Pada hakikatnya, siswa harus mengemban tugasnya 100%, namun jangan lupa orang tua lebih bertanggung jawab atas pendidikan anaknya lalu apa tugas guru? Guru hanya pengganti peran orang tuanya di rumah, mengasuh, membimbing, mengarahkan, dan memberikannya informasi, mendidiknya jika mampu karena sehebat - hebatnya guru pasti akan memiliki kelemahan. Jadi, sebaiknya para orang tua dan guru bersinergi untuk mendidik anaknya, Guru menyampaikan peraturan terhadap orang tua baik lisan atau tulisan, orang tua jangan terlalu duduk manis di rumah dengan meyakini guru mampu mengatasi semuanya, INGATLAH! di sekolah swasta 1 kelas dihuni oleh 33 siswa maksimalnya, sedangkan guru masuk ke kelas 1 orang untuk setiap mata pelajaran yang akan diajarkanya kepada siswa, tidak semua siswa berkelakuan baik dan mampu ditenangkan.
Hukuman seorang guru terhadap siswanya selama proses pendidikan seharusnya dibenarkan, contoh: mencontek, diberikan hukuman yang setimpal seperti dipindahkan posisi tempat duduknya, Gaduh, ditenangkan oleh guru dengan memberikan cerita motivasi. Namun bagaimana dengan siswa yang kelewatan, seperti berkelahi di kelas, didapati membawa rokok, didapati sedang mengkonsumsi minuman beralkohol, didapati membawa senjata tajam, didapati mencuri barang orang lain, didapati berciuman di kelas, didapati hamil dan melahirkan di kelas, Mengolok - olok guru, Mencemarkan nama baik sekolah, tawuran, memalak, merusak fasilitas sekolah? apakah ini bukan kegiatan kriminal? Apa yang harus dilakukan oleh guru dan pihak sekolah? MElaporkan mereka ke pihak yang berwajibkah? lalu siswanya di penjara dan orang tuanya bagaimana? PIhak sekolah pasti akan memanggil orang tuanya untuk berdiskusi mengenai hal anaknya, dengan hasil paling hebat adalah dengan mengeluarkan siswanya dari sekolah. tapi yang dilakukan oleh orang tua saat didapati anaknya dikenai kekerasan oleh gurunya adalah, mereka langsung melapor ke pihak yang berwajib atau main hakim sendiri terhadap guru yang bersangkutan atau siswanya memburu gurunya sampai meninggal. Owh... ternyata pendidikan di bumi pertiwi sekarang sudah semakin semrawut.
Quote:
#Saran dan Kesimpulan
selain di sekolah hendaknya siswa mengulang kembali pembelajaran di rumah, belajar tidak meski di sekolah, sekolah merupakan jalan lain yang ditempuh oleh orang tua kalian karena ketidakmampuan orang kalian dalam mendidik anak - anaknya, nikmati dan hargai usaha keras orang tua kalian untuk menjadikanmu sinar harapan di masa depan.
Orang tua hendaklah mengevaluasi anaknya setiap pulang sekolah, pastikan orang tua turut membantu proses pendidikan anaknya di rumah, tanyakanlah hari ini belajar apa, apa kamu dihukum hari ini, apa penyebab kamu dihukum? berikan motivasi terhadap anak supaya terhindar dari masalah di sekolah.
Guru hendaknya memberikan motivasi terhadap anak dan memilih metode dan sumber belajar yang menyenangkan karena bagi guru 1 juta kebenaran itu biasa tapi 1 kesalahan akan memporakporandakan nama dan profesi sebagai guru.
selain di sekolah hendaknya siswa mengulang kembali pembelajaran di rumah, belajar tidak meski di sekolah, sekolah merupakan jalan lain yang ditempuh oleh orang tua kalian karena ketidakmampuan orang kalian dalam mendidik anak - anaknya, nikmati dan hargai usaha keras orang tua kalian untuk menjadikanmu sinar harapan di masa depan.
Orang tua hendaklah mengevaluasi anaknya setiap pulang sekolah, pastikan orang tua turut membantu proses pendidikan anaknya di rumah, tanyakanlah hari ini belajar apa, apa kamu dihukum hari ini, apa penyebab kamu dihukum? berikan motivasi terhadap anak supaya terhindar dari masalah di sekolah.
Guru hendaknya memberikan motivasi terhadap anak dan memilih metode dan sumber belajar yang menyenangkan karena bagi guru 1 juta kebenaran itu biasa tapi 1 kesalahan akan memporakporandakan nama dan profesi sebagai guru.
Quote:
#Penutup
Ada beberapa hal yang tidak didapatkan anak dari sekolah, dan wajib diajarkan oleh orang tuanya di rumah, apa yang tidak dapatkan? praktikum dan pendidikan seumur hidup salah satunya adalah Sopan & Santun, bukan guru tidak mampu mengajarkannya, melainkan keterbatasan dan jangkauan serta ruang lingkup guru yang tidak dapat menjangkau sampai ke ranah itu, yang diajarkan di sekolah hanya sebatas materi, praktiknya tidak akan 100% karena keterbatasan waktu. Jadi di rumahlah semuanya akan diterapkan dan dikemabngkan, bantu siswa mengamalkan apa yang disampaikan gurunya di sekolah.
Ada beberapa hal yang tidak didapatkan anak dari sekolah, dan wajib diajarkan oleh orang tuanya di rumah, apa yang tidak dapatkan? praktikum dan pendidikan seumur hidup salah satunya adalah Sopan & Santun, bukan guru tidak mampu mengajarkannya, melainkan keterbatasan dan jangkauan serta ruang lingkup guru yang tidak dapat menjangkau sampai ke ranah itu, yang diajarkan di sekolah hanya sebatas materi, praktiknya tidak akan 100% karena keterbatasan waktu. Jadi di rumahlah semuanya akan diterapkan dan dikemabngkan, bantu siswa mengamalkan apa yang disampaikan gurunya di sekolah.
Quote:
Semoga thread ini bermanfaat bagi penulis atau bagi pembaca, saran dan kritik dipersilahkan
Quote:
Sumber: Pemikiran Sendiri
Diubah oleh eriksebastian88 22-04-2018 10:05
0
1.6K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan