- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tumpukan Sampah Plastik di Kolong Tol yang Bertahun-tahun Diabaikan...


TS
kaka88ciao
Tumpukan Sampah Plastik di Kolong Tol yang Bertahun-tahun Diabaikan...
Hamparan sampah yang berada di kolong Tol Pelabuhan, Papanggo, Jakarta Utara, menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga sekitar. Tumpukan sampah itu disebut sudah ada sejak dekade 90-an dan tidak pernah berkurang.
Timbunan sampah yang didominasi sampah rumah tangga itu memberi kesan jorok bagi kawasan di kolong jalan tol yang mestinya steril.
Jangan kan berkurang, warga setempat juga mengeluhkan sedikitnya petugas kebersihan yang diturunkan untuk mengangkut sampah-sampah di sana.
"Ini sampah sudah dari tol dibangun saja, tahun 1993.Semenjak ada tim oranye aja baru ada yang bersihin, ya baru-baru ini aja," kata Wakil Ketua RT 011/08 Papanggo, Asmadi, Rabu (18/4/2018).
Seorang warga bernama Nunung membenarkan pernyataan Asmadi. Ia menuturkan, baru beberapa waktu terakhir ia melihat petugas yang mengangkut sampah dari sana.
"Sebelumnya enggak ada, sekarang mah ada pasukan oranye dua kali. Waktu pas ada tim oranye aja lah, baru tahun kemarin kan ada tim oranye? Tadinya mah enggak ada," katanya.
Lurah Papanggo Maryono mengatakan, akses yang sulit menuju lokasi tersebut membuat petugas kesulitan mengangkut sampah dan berakibat pada penumpukan sampah di sana.
"Dari tahun 1996 itu (sampahnya). Aksesnya susah jadi kendaraan tidak bisa masuk. Kita terpaksa pakai manual karena itu tertutup," kata Maryono saat dihubungiKompas.com, Kamis (19/4/2018).
Dibersihkan
Setelah menumpuk sekian lama, Kamis (19/4/2018) kemarin, ratusan petugas gabungan diturunkan untuk membersihkan sampah-sampah di sana.
"Hari ini tadi jumlah petugas dari PPSU Kelurahan 40 orang, ada juga dari Kebersihan. Pokoknya total 125 tadi tuh dari Kelurahan dan Kebersihan Kecamatan," kata Maryono.
Staf Lingkungan Hidup Kecamatan Tanjung Priok Tofan yang ditemui Kompas.com mengatakan, sedikitnya sudah ada satu ton sampah yang diangkut dari sana.
Guna memudahkan mobilisasi, petugas menggunakan sejumlah gerobak motor (germor) untuk mengangkut sampah-sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Sementara di Waduk Cincin.
"Ditransfernya dari germor itu ke Waduk Cincin, dari Waduk Cincin diangkut pakai truk besar ke Bantargebang. Truk enggak mungkin masuk ke sini," kata Tofan.
Proses pembersihan tersebut ditargetkan selesai dalam waktu kurang dari sebulan. Oleh karena itu, petugas dari berbagai instansi akan diterjunkan untuk ikut turun tangan.
"Estimasi mudah-mudahan enggak sampai sebulan. Mudah-mudahan seminggu dua minggu kelar ini," kata Maryono.
Pagar dan Lapangan Futsal
Setelah dibersihkan, lahan di kolong tol itu rencananya akan dimanfaatkan sebagai ruang publik bagi warga sekitar yang pembangunannya akan dilakukan oleb PT Citra Marga Nusaphala Persada selaku pemilih lahan dan operator tol.
"Nanti lokasi akan dibangun semacam lapangan futsal, balai pertemuan warga dari CMNP karena (lahan) itu punya CMNP," kata Maryono.
Ia menambahkan, lahan tersebut juga akan dipagari untuk mencegah adanya sampah yang dibuang ke sana. Pemagaram tersebut, kata Maryono, juga tanggungjawab CMNP.
"Pihak CMNP itu memagar harusnya, kenapa sampai sekarang enggak dipagar-pagar? Sedangkan di daerah lain di Warakas dipagar sudah. Rencananya CMNP akan memagar secepatnya," kata Maryono.
https://megapolitan.kompas.com/read/...ahun-diabaikan
Ini orang 5 tahun kerja ngapain ci... Bacot doank gede.
Dasar impoten

Timbunan sampah yang didominasi sampah rumah tangga itu memberi kesan jorok bagi kawasan di kolong jalan tol yang mestinya steril.
Jangan kan berkurang, warga setempat juga mengeluhkan sedikitnya petugas kebersihan yang diturunkan untuk mengangkut sampah-sampah di sana.
"Ini sampah sudah dari tol dibangun saja, tahun 1993.Semenjak ada tim oranye aja baru ada yang bersihin, ya baru-baru ini aja," kata Wakil Ketua RT 011/08 Papanggo, Asmadi, Rabu (18/4/2018).
Seorang warga bernama Nunung membenarkan pernyataan Asmadi. Ia menuturkan, baru beberapa waktu terakhir ia melihat petugas yang mengangkut sampah dari sana.
"Sebelumnya enggak ada, sekarang mah ada pasukan oranye dua kali. Waktu pas ada tim oranye aja lah, baru tahun kemarin kan ada tim oranye? Tadinya mah enggak ada," katanya.
Lurah Papanggo Maryono mengatakan, akses yang sulit menuju lokasi tersebut membuat petugas kesulitan mengangkut sampah dan berakibat pada penumpukan sampah di sana.
"Dari tahun 1996 itu (sampahnya). Aksesnya susah jadi kendaraan tidak bisa masuk. Kita terpaksa pakai manual karena itu tertutup," kata Maryono saat dihubungiKompas.com, Kamis (19/4/2018).
Dibersihkan
Setelah menumpuk sekian lama, Kamis (19/4/2018) kemarin, ratusan petugas gabungan diturunkan untuk membersihkan sampah-sampah di sana.
"Hari ini tadi jumlah petugas dari PPSU Kelurahan 40 orang, ada juga dari Kebersihan. Pokoknya total 125 tadi tuh dari Kelurahan dan Kebersihan Kecamatan," kata Maryono.
Staf Lingkungan Hidup Kecamatan Tanjung Priok Tofan yang ditemui Kompas.com mengatakan, sedikitnya sudah ada satu ton sampah yang diangkut dari sana.
Guna memudahkan mobilisasi, petugas menggunakan sejumlah gerobak motor (germor) untuk mengangkut sampah-sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Sementara di Waduk Cincin.
"Ditransfernya dari germor itu ke Waduk Cincin, dari Waduk Cincin diangkut pakai truk besar ke Bantargebang. Truk enggak mungkin masuk ke sini," kata Tofan.
Proses pembersihan tersebut ditargetkan selesai dalam waktu kurang dari sebulan. Oleh karena itu, petugas dari berbagai instansi akan diterjunkan untuk ikut turun tangan.
"Estimasi mudah-mudahan enggak sampai sebulan. Mudah-mudahan seminggu dua minggu kelar ini," kata Maryono.
Pagar dan Lapangan Futsal
Setelah dibersihkan, lahan di kolong tol itu rencananya akan dimanfaatkan sebagai ruang publik bagi warga sekitar yang pembangunannya akan dilakukan oleb PT Citra Marga Nusaphala Persada selaku pemilih lahan dan operator tol.
"Nanti lokasi akan dibangun semacam lapangan futsal, balai pertemuan warga dari CMNP karena (lahan) itu punya CMNP," kata Maryono.
Ia menambahkan, lahan tersebut juga akan dipagari untuk mencegah adanya sampah yang dibuang ke sana. Pemagaram tersebut, kata Maryono, juga tanggungjawab CMNP.
"Pihak CMNP itu memagar harusnya, kenapa sampai sekarang enggak dipagar-pagar? Sedangkan di daerah lain di Warakas dipagar sudah. Rencananya CMNP akan memagar secepatnya," kata Maryono.
https://megapolitan.kompas.com/read/...ahun-diabaikan
Ini orang 5 tahun kerja ngapain ci... Bacot doank gede.
Dasar impoten


-2
2.2K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan