hamsky.calibryAvatar border
TS
hamsky.calibry
Santet


Sebenarnya aku sendiri sudah menutup lama kisah ini. Aku enggan untuk kembali membuka ingatanku. Kisah ini di alami keluargaku, lebih tepatnya pada kakaku, Intan namanya. Bagaimana tidak. Karena kejadian itu, kakakku hampir gila bahkan mati. Selama 41 hari kakakku merasakan santet, sebuah pengalaman yang mungkin kala itu tak seharusnya dirasakan remaja berumur 14 tahun. Hmm, walaupun sekarang kakakku sudah dapat membangun hidupnya kembali, butuh waktu yang lama memang untuk menjadi seperti sekarang ini. Alhamdullilah, kakakku sudah menikah dengan lelaki yang dia cintai, sebut saja namanya Arya. Sekarang kakakku bekerja sebagai perias pengantin sambil merawat 2 putranya. Sedangkan suaminya bekerja di salah satu bank BUMN. Saat kejadian itu menimpa kakakku, umurku sekitar 8 tahun. 

Awalnya keluargaku hidup bahagia,  aku masih ingat saat kebahagian itu menyelimuti, ayah dan mama tidak pernah bertengkar, dan mamarahi kami pun jarang, tapi semua itu berubah ketika ayahku menikah lagi lebih tepatnya memiliki istri muda. Namun sangat disayangkan, istri muda ayahku terlalu berambisi untuk menguasai ayah dan menghancurkan hidup kami sekeluarga. Mamaku yang notabenenya adalah istri tua sering mendapat teror dari madunya. Tapi syukurlah tuhan masih berkendak mamaku untuk selamat.

 
Intan, saat itu masih duduk di bangku SMP adalah seorang remaja yang cantik, tak heran jika ia menjadi idola para siswa laki-laki di sekolahnya bahkan sampai ke sekolah sekolah lain kala itu.  Selain memiliki wajah cantik, Nuril juga memiliki otak yang briliant, sifat yang baik dan aktif di kegiatan di sekolahnya. Pernah ketika ia duduk di kelas 1 menjabat menjadi wakil ketua osis, belum lagi ia sering dipercaya sekolahnya untuk mewakili dalam bermacam macam perlombaan dan alhamdullilah hasilnya tidak mengecewakan.

Sore jumat itu Intan bersantai di pelataran rumah. Jam menunjukkan pukul 16.30. Mama sempat memperingatkan Intan untuk segera masuk ke rumah. Kami mempercayai kalau sore hari ketika langit berwarna jingga kemerahan adalah dimana saat setan setan berkeliaran dan dukun dukun jahat melepas penyakit. “Intan, ayo cepat masuk!... Sudah hampir magrib. Pamali” mama mencoba memperingatkan Intan. “Iya ma” sahut Intan. Intan pun berjalan menuju kedalam rumah, namun tiba tiba Intan berteriak kuat memanggil mama. Sontak saja kami di dalam rumah kaget. Bergegas mendatangi Intan. Saat kami sudah di pelataran, rumah intan sudah jatuh tersungkur. Mukanya pucat pasi, Intan saat itu seperti menahan kesakitan. Kami semua mencoba menerka. Aku sendiri saat itu mengira kalau kakaku Intan jatuh terpeleset. Ayah bersama Alfi sepepuku mencoba mengangkat Intan dan merebahkannya di kamar. Bersambung!...

*Untuk pembaca saya masih sangat pemula dalam hal menulis cerita, mohon masukan dan sarannya. Terimakasih
0
1.1K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan