- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pushidrosal ungkap jangkar MV Judger penyebab tumpahan minyak di Teluk Balikpapan


TS
dsturridge15
Pushidrosal ungkap jangkar MV Judger penyebab tumpahan minyak di Teluk Balikpapan
Quote:
Quote:

Asap tebal mengepul dari beberapa titik akibat kebakaran yang terjadi di kawasan perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (31/3/2018). Akibat terbakarnya pipa minyak bawah air Balikpapan-Penajam Paser Utara, mengakibatkan satu kapal kargo MV Ever Judger dan dua kapal nelayan terbakar serta menewaskan dua nelayan. (ANTARA/Sheravim)
Balikpapan (ANTARA News)- Tim Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) mengungkap sejumlah fakta baru terkait hasil investigasi kasus tumpahan minyak mentah di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, yang dilakukan sejak 5 April 2018.
"Kami juga melakukan investigasi di daerah terlarang terbatas, termasuk larangan membuang jangkar di Teluk Balikpapan," kata Kepala Pushidrosal Laksamana Madya TNI Harjo Susmoro kepada wartawan di Balikpapan, Selasa.
Tim Pushidrosal melakukan investigasi di lokasi dugaan terjadinya kebocoran pipa yang menyalurkan minyak mentah dari Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, menuju Kilang Balikpapan.
"Kami menduga penyebab patahnya pipa kemungkinan karena jangkar. Sebab sebelum kejadian, kapal MV Judger merupakan satu-satunya kapal yang melintas dan berhenti di lokasi patahan pipa," jelasnya.
Tim Investigasi Pushidrosal juga menyimpulkan kapal MV Judger membuang sauh (jangkar) sekitar 400 meter di atas area terbatas tersebut.
"Kami temukan parit sepanjang 498,8 meter dengan lebar 1,6-2,5 meter, kedalamannya 0,3-0,7 meter yang diduga dari tarikan jangkar yang tersangkut pipa," papar Harjo Susmoro.
Selain itu, tim investigasi Pushidrosal juga menemukan posisi pipa patah bergeser ke arah tenggara sejauh 117,3 meter. Pipa yang patah itu berada paling utara di antara tiga pipa lainnya dengan posisi horizontal dan panjang patahan lebih kurang 26,7 meter.
Menurut Harjo, pada kedalaman sekitar 21 meter berdasarkan koreksi geometrik dan radiometrik dasar laut (side scan sonar) pada Selasa (3/4), memperjelas adanya benda keras yang jatuh ke dasar laut.
Kapal MV Judger yang mengangkut 22 awak berkebangsaan China itu memasuki perairan Indonesia tercatat pada 30 Maret 2018 sekitar pukul 22.30 Wita dan berhenti tepat di posisi pipa penyalur minyak mentah PT Pertamina (Persero) yang patah.
"Dikonfirmasi kapal MV Judger itu berada di titik koordinat 01 derajat 14 menit 42,35 detik selatan, 116 derajat 47 menit 16,11 detik timur," ungkap Harjo Susmoro.
Dalam penelusuran kasus tumpahan minyak mentah di Teluk Balikpapan tersebut, tim investigasi Pushidrosal bergerak sejak Kamis (5/4) setelah menerima informasi.
Dua kapal modern milik TNI AL dan delapan unit tim survei mobile, serta dua unit tim survei darat diterjunkan dalam investgasi itu.
"Keterangan sebagai tim ahli berdasarkan catatan hidrografi hasil investigasi akan kami serahkan kepada penyidik," tambahnya.
Editor: Kunto Wibisono
Terkini dan Terpercaya
Spoiler for Tumpahan Minyak di Balikpapan Ditaksir Capai 40.000 Barrel:
Quote:
Tumpahan Minyak di Balikpapan Ditaksir Capai 40.000 Barrel
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melaporkan jumlah minyak yang tumpah akibat kebocoran pipa di perairan Balikpapan, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.
Direktur Pengolahan Pertamina Taharso menyatakan, jumlah minyak yang tumpah diperkirakan mencapai sekitar 40.000 barrel.
"Minyak yang tumpah volumenya belum dihitung, kurang lebih 40.000 barrel," ujar Taharso di Gedung DPR MPR, Selasa (10/4/2018).
Taharso menjelaskan, tumpahan minyak tersebut disebabkan oleh putusnya pipa bawah laut hingga terseret cukup jauh dari lokasi awal. Menurut dia, pipa tersebut terseret hingga 120 meter dari lokasi awal.
Adapun usia pipa yang putus tersebut adalah 20 tahun. Taharso mengklaim, begitu pipa putus Pertamina langsung mematikan pompa sehingga tidak ada minyak yang tercecer.
Terkait penyebab putusnya pipa hingga terseret dan menyebabkan kebocoran minyak, Taharso mengaku hingga saat ini masih dilakukan investigasi. Menurut dia, investigasi dilakukan oleh pihak Polda Kalimantan Timur.
Sekedar informasi, kebocoran berasal dari patahnya pipa penyalur minyak mentah dari Terminal Lawe-lawe di Penajam Paser Utara ke Kilang Balikpapan. Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (31/3/2018) lalu.
Kerusakan pada pipa mengakibatkan aliran minyak ke kilang Balikpapan terganggu. Sebab, Pertamina langsung menutup penyaluran minyak mentah dari pipa tersebut. Untuk mengatasi permasalahan itu, Pertamina menggantungkan pada pipa cadangan dan kapal tanker.
"Untuk kekurangannya dipasok dari tanker," sebut Taharso.
Sumur : https://ekonomi.kompas.com/read/2018...-40.000-barrel
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melaporkan jumlah minyak yang tumpah akibat kebocoran pipa di perairan Balikpapan, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.
Direktur Pengolahan Pertamina Taharso menyatakan, jumlah minyak yang tumpah diperkirakan mencapai sekitar 40.000 barrel.
"Minyak yang tumpah volumenya belum dihitung, kurang lebih 40.000 barrel," ujar Taharso di Gedung DPR MPR, Selasa (10/4/2018).
Taharso menjelaskan, tumpahan minyak tersebut disebabkan oleh putusnya pipa bawah laut hingga terseret cukup jauh dari lokasi awal. Menurut dia, pipa tersebut terseret hingga 120 meter dari lokasi awal.
Adapun usia pipa yang putus tersebut adalah 20 tahun. Taharso mengklaim, begitu pipa putus Pertamina langsung mematikan pompa sehingga tidak ada minyak yang tercecer.
Terkait penyebab putusnya pipa hingga terseret dan menyebabkan kebocoran minyak, Taharso mengaku hingga saat ini masih dilakukan investigasi. Menurut dia, investigasi dilakukan oleh pihak Polda Kalimantan Timur.
Sekedar informasi, kebocoran berasal dari patahnya pipa penyalur minyak mentah dari Terminal Lawe-lawe di Penajam Paser Utara ke Kilang Balikpapan. Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (31/3/2018) lalu.
Kerusakan pada pipa mengakibatkan aliran minyak ke kilang Balikpapan terganggu. Sebab, Pertamina langsung menutup penyaluran minyak mentah dari pipa tersebut. Untuk mengatasi permasalahan itu, Pertamina menggantungkan pada pipa cadangan dan kapal tanker.
"Untuk kekurangannya dipasok dari tanker," sebut Taharso.
Sumur : https://ekonomi.kompas.com/read/2018...-40.000-barrel
Hem berapa itu kerugiannya kira kira ya

1
1.2K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan