Liputan6.com,Pekanbaru - Sudah sepekan bule cantik asal Kanada, Shakti Wolvers Teegh, berada di Dusun Danau, Desa Tanjung Simpang, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Kehadirannya membantu tim terpadu untuk mengevakuasi harimau Bonita karena sudah tiga bulan membuat warga di sana ketakutan.
Bule berumur 22 tahun ini disebut ahli dalam mendeteksi frekuensi suara. Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyebutnya dengan animal communicator. Istilah yang masih asing di telinga, khususnya warga di sana.
Hanya saja sejak berada di lokasi, Shakti belum pernah berjumpa dengan mamalia yang sudah menewaskan dua warga itu. Sejauh ini, Shakti dan tim hanya menemukan jejak si harimau Bonita.
Perjumpaan dan kemunculan harimau malah terjadi dengan beberapa karyawan yang beraktivitas di perkebunan sawit ataupun hutan. Tim yang kemudian datang belakangan hanya bisa melihat jejak.
Temuan Mengejutkan dari Remaja Mesum yang Digerebek di Hotel
"Sudah beberapa kali karyawan berjumpa dan melihat kemunculan harimau. Penangkapan masih belum bisa dilakukan," kata Kepala Humas BBKSDA Riau, Dian Indriarti, kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu, 11 April 2018.
Dian menjelaskan, sampai Rabu siang pencarian Bonita sudah masuk hari ke-99. Selama itu pula pencarian tetap terus dilakukan meski Bonita sudah pernah ditembak bius dan memangsa tiga kambing umpan yang juga dibius.
Akan tetapi, Bonita tetap berdiri kokoh dan seperti main petak umpet dengan tim terpadu. Ketika tim pulang, Bonita muncul di hadapan karyawan perkebunan. Ketika tim datang, Bonita masuk lagi ke hutan yang disebut BBKSDA dengan istilah greenbelt.
Menurut Dian, sejak Shakti berada di lokasi, dia bersama tim langsung berangkat pagi hari buta dan pulang malam. Sembari mendeteksi jika harimau Bonita mengeluarkan suara, tim juga mengecek kamera intai dan jebakan berbentuk kandang.
"Tim tetap fokus di lapangan, camera trap dan box tetap terpasang. Shakti bersama kawan-kawan masih di lapangan, dukungan tokoh di Dusun Danau masih tetap terjaga," sebut Dian.