- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Median: Kelompok 212 Jadi Trigger Kemenangan Anies di Pilgub DKI


TS
aghilfath
Median: Kelompok 212 Jadi Trigger Kemenangan Anies di Pilgub DKI
Spoiler for Median: Kelompok 212 Jadi Trigger Kemenangan Anies di Pilgub DKI:

Quote:
Jakarta - Direktur Riset Media Survei Nasional (Median) Sudarto mengatakan kelompok 212 menjadi trigger kemenangan bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilgub DKI 2017 lalu. Ia menuturkan, Anies Baswedan juga bisa kembali menang jika maju dalam kontestasi Pilpres 2019 dengan dukungan kelompok 212.
"Keterpilihan Anies Baswedan itu salah satu faktor yg paling utama ketika di DKI Jakarta lalu adalah karena efek gerakan 212," kata Sudarto di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).
Ia kemudian mengungkit proses kemenangan Anies pada Pilgub DKI lalu. Menurut Sudarto, jika kelompok 212 kembali melebarkan demonstrasi menjadi skala nasional, itu akan menjadi penentu bagi kemenangan Anies di Pilpres 2019.
"Isu 212 dapat menjadi trigger dan pembeda dalam konstelasi 2019 jawabannya pasti iya. Tergantung bagaimana kubu 212 membangkitkan kembali isunya," ujarnya.
"Kalau mereka mampu membuat demostrasi-demonstrasi yang sifatnya continue seperti (saat Pilgub) DKI Jakarta tapi sifatnya lebih dilebarkan ke seluruh Indonesia, saya rasa 212 itu jadi penentu kemenangan pilpres 2019. Karena kalau dibesarkan (skala demontrasinya), orang pasti ingat Anies," sambung Sudarto.
Dia menegaskan nasib Anies di Pilpres 2019 bergantung pada sikap kelompok 212. Sebab menurut Sudarto, faktor kemenangan Anies di Pilgub DKI bukan karena kapabilitasnya.
"Iya (nasib Anies tergantung dengan 212). Karena kita nggak bisa memisahkan antara 212 dengan Anies Baswedan. Hasil survei kami mengatakan bahwa Anies Baswedan, mohon maaf, dipilih nomor satu bukan karena kapabilitas dia," sebutnya.
Sebelumnya, Median merilis hasil survei yang dilakukan pada 24 Maret-6 April 2018. Survei menggunakan 1.200 responden yang merupakan warga yang memiliki hak pilih dengan margin of error sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel survei dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel yang ada.
Survei dengan pertanyaan semiterbuka menunjukkan elektabilitas 10 capres terkuat saat ini. Anies masuk di daftar itu. Berikut 10 tokoh dengan elektabilitas paling kuat:
1. Joko Widodo: 36,2%
2. Prabowo Subianto: 20,4%
3. Gatot Nurmantyo: 7,0%
4. Jusuf Kalla: 4,3%
5. Anies Baswedan: 2,0%
6. Muhaimin Iskandar: 1,9%
7. Agus Harimurti Yudhoyono : 1,8%
8. Anis Matta: 1,7%
9. Hary Tanoesoedibjo: 1,6%
10. TGB Zainul Majdi: 1,5%
Median juga melakukan survei elektabilitas cawapres. Anies Baswedan masuk juga sebagai cawapres terkuat, dibuntuti Gatot Nurmantyo. Berikut ini hasil lengkap 10 cawapres terkuat saat ini:
1. Anies Baswedan: 6,2%
2. Gatot Nurmantyo: 5,4%
3. Prabowo Subianto: 4,9%
4. Muhaimin Iskandar: 4,7%
5. Agus Harimurti Yudhoyono: 3,8%
6. Wiranto: 3,7%
7. Hary Tanoesoedibjo: 3,7%
8. Anis Matta: 3%
9. TGB Zainul Majdi: 2,5%
10. Mahfud MD: 2,3%
"Keterpilihan Anies Baswedan itu salah satu faktor yg paling utama ketika di DKI Jakarta lalu adalah karena efek gerakan 212," kata Sudarto di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).
Ia kemudian mengungkit proses kemenangan Anies pada Pilgub DKI lalu. Menurut Sudarto, jika kelompok 212 kembali melebarkan demonstrasi menjadi skala nasional, itu akan menjadi penentu bagi kemenangan Anies di Pilpres 2019.
"Isu 212 dapat menjadi trigger dan pembeda dalam konstelasi 2019 jawabannya pasti iya. Tergantung bagaimana kubu 212 membangkitkan kembali isunya," ujarnya.
"Kalau mereka mampu membuat demostrasi-demonstrasi yang sifatnya continue seperti (saat Pilgub) DKI Jakarta tapi sifatnya lebih dilebarkan ke seluruh Indonesia, saya rasa 212 itu jadi penentu kemenangan pilpres 2019. Karena kalau dibesarkan (skala demontrasinya), orang pasti ingat Anies," sambung Sudarto.
Dia menegaskan nasib Anies di Pilpres 2019 bergantung pada sikap kelompok 212. Sebab menurut Sudarto, faktor kemenangan Anies di Pilgub DKI bukan karena kapabilitasnya.
"Iya (nasib Anies tergantung dengan 212). Karena kita nggak bisa memisahkan antara 212 dengan Anies Baswedan. Hasil survei kami mengatakan bahwa Anies Baswedan, mohon maaf, dipilih nomor satu bukan karena kapabilitas dia," sebutnya.
Sebelumnya, Median merilis hasil survei yang dilakukan pada 24 Maret-6 April 2018. Survei menggunakan 1.200 responden yang merupakan warga yang memiliki hak pilih dengan margin of error sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel survei dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel yang ada.
Survei dengan pertanyaan semiterbuka menunjukkan elektabilitas 10 capres terkuat saat ini. Anies masuk di daftar itu. Berikut 10 tokoh dengan elektabilitas paling kuat:
1. Joko Widodo: 36,2%
2. Prabowo Subianto: 20,4%
3. Gatot Nurmantyo: 7,0%
4. Jusuf Kalla: 4,3%
5. Anies Baswedan: 2,0%
6. Muhaimin Iskandar: 1,9%
7. Agus Harimurti Yudhoyono : 1,8%
8. Anis Matta: 1,7%
9. Hary Tanoesoedibjo: 1,6%
10. TGB Zainul Majdi: 1,5%
Median juga melakukan survei elektabilitas cawapres. Anies Baswedan masuk juga sebagai cawapres terkuat, dibuntuti Gatot Nurmantyo. Berikut ini hasil lengkap 10 cawapres terkuat saat ini:
1. Anies Baswedan: 6,2%
2. Gatot Nurmantyo: 5,4%
3. Prabowo Subianto: 4,9%
4. Muhaimin Iskandar: 4,7%
5. Agus Harimurti Yudhoyono: 3,8%
6. Wiranto: 3,7%
7. Hary Tanoesoedibjo: 3,7%
8. Anis Matta: 3%
9. TGB Zainul Majdi: 2,5%
10. Mahfud MD: 2,3%
detik
Menyusul wowo, akankah bisa meraup sukses yg sama

0
748
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan