- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ketum PPP Ungkit Obor Rakyat, Partai Gerindra Bereaksi


TS
aghilfath
Ketum PPP Ungkit Obor Rakyat, Partai Gerindra Bereaksi
Spoiler for orang ganteng:

Quote:
Jakarta - Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy) blak-blakan soal Obor Rakyat, tabloid kontroversial yang terbit di tahun politik jelang Pilpres 2014. Partai Gerindra mempertanyakan maksud Rommy.
"Pernyataan Ketua PPP Rommy soal ada oknum pendukung Prabowo menyampaikan gagasan membawa dummy (desain awal majalah) Obor Rakyat kepadanya perlu dipertanyakan. Kami khawatir ini dapat dipersepsikan sebagai character assasination kepada Pak Prabowo, karena Romy saat ini adalah pendukung Pak Jokowi," tutur Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman dalam keterangan persnya, Minggu (15/4/2018).
Habiburokhman adalah Direktur Timkamnas Prabowo-Hatta semasa kampanye Pilpres 2014 lampau. Ada dua hal yang dia pertanyakan soal sikap blak-blakan Rommy.
"Pertama, mengapa Rommy tidak menyampaikan informasi tersebut kepada Timkamnas Prabowo-Hatta? atau kepada kami di Direktorat hukum dan Advokasi? karena ini menyangkut masalah hukum yang amat serius dan justru bisa jadi bumerang. Kalau benar waktu itu ada oknum yang berniat melancarkan fitnah tentu akan kami tindak dengan tegas," kata Habiburokhman.
"Kedua, mengapa Romy juga tidak menyampaikan keterangan pada saat kasus Obor Rakyat disidang di PN Jakarta Pusat? Yang saya tahu dalam amar putusan baik tingkat pertama ataupun banding tidak ada satu kalimatpun yang menyatakan keterlibatan Tim Prabowo-Hatta," kata dia.
Sebelumnya, Rommy berbicara dalam sambutan di Munas Alim Ulama PPP di Hotel Patrajasa Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/4) kemarin.
Rommy menceritakan, pada masa kampanye Pilpres 2014 dirinya masih menjabat Ketua Divisi Strategi Kampanye Prabowo-Hatta, karena PPP masih masuk dalam Koalisi Merah Putih.
Ketika itu banyak masukan mulai dari yang produktif hingga provokatif. Beberapa hal yang provokatif yaitu Jokowi keturunan Tionghoa dan aktivis PKI. Isu itu ternyata sudah dibuat dalam bentuk cetak bernama Obor Rakyat.
"Di antara pemikiran provokatif itu adalah bahwa Pak Jokowi adalah anak seorang Tionghoa bernama Oey Hong Liong dan dia adalah aktivis PKI. Itu dibukukan dalam satu tabloid bernama Obor Rakyat," kata Rommy.
Bahkan Rommy diminta untuk mengedit tablid tersebut namun langsung ditolak karena setelah membaca kontennya ia merasa kalau itu adalah fitnah.
"Saya mengatakan ini fitnah. Kalau nanti Prabowo tidak menang, kita bakal dapat masalah. Maka saya tidak mau melakukan koreksi," kata Rommy.
Meski tanpa koreksi dari Rommy, tabloid itu sudah diproduksi sebanyak 1 juta eksemplar kemudian disebar ke 28 ribu pondok pesantren dan 724 ribu Masjid.
"Saya berada di jantung pertarungan itu dan saya baru cerita kali ini," ujar Rommy.
Rommy menambahkan, kini PPP berusaha meluruskan hoax yang sudah ditelan oleh masyarakat itu, Klarifikasi terus dilakukan termasuk di hadapan para ulama karena fitnah-fitnah itu merupakan pembunuhan karakter untuk Jokowi.
"Terus berusaha kita luruskan dan klarifikasi. Karena itu betul karakter assassinantion kepada Pak Jokowi," tegas Rommy.
"Pernyataan Ketua PPP Rommy soal ada oknum pendukung Prabowo menyampaikan gagasan membawa dummy (desain awal majalah) Obor Rakyat kepadanya perlu dipertanyakan. Kami khawatir ini dapat dipersepsikan sebagai character assasination kepada Pak Prabowo, karena Romy saat ini adalah pendukung Pak Jokowi," tutur Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman dalam keterangan persnya, Minggu (15/4/2018).
Habiburokhman adalah Direktur Timkamnas Prabowo-Hatta semasa kampanye Pilpres 2014 lampau. Ada dua hal yang dia pertanyakan soal sikap blak-blakan Rommy.
"Pertama, mengapa Rommy tidak menyampaikan informasi tersebut kepada Timkamnas Prabowo-Hatta? atau kepada kami di Direktorat hukum dan Advokasi? karena ini menyangkut masalah hukum yang amat serius dan justru bisa jadi bumerang. Kalau benar waktu itu ada oknum yang berniat melancarkan fitnah tentu akan kami tindak dengan tegas," kata Habiburokhman.
"Kedua, mengapa Romy juga tidak menyampaikan keterangan pada saat kasus Obor Rakyat disidang di PN Jakarta Pusat? Yang saya tahu dalam amar putusan baik tingkat pertama ataupun banding tidak ada satu kalimatpun yang menyatakan keterlibatan Tim Prabowo-Hatta," kata dia.
Sebelumnya, Rommy berbicara dalam sambutan di Munas Alim Ulama PPP di Hotel Patrajasa Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/4) kemarin.
Rommy menceritakan, pada masa kampanye Pilpres 2014 dirinya masih menjabat Ketua Divisi Strategi Kampanye Prabowo-Hatta, karena PPP masih masuk dalam Koalisi Merah Putih.
Ketika itu banyak masukan mulai dari yang produktif hingga provokatif. Beberapa hal yang provokatif yaitu Jokowi keturunan Tionghoa dan aktivis PKI. Isu itu ternyata sudah dibuat dalam bentuk cetak bernama Obor Rakyat.
"Di antara pemikiran provokatif itu adalah bahwa Pak Jokowi adalah anak seorang Tionghoa bernama Oey Hong Liong dan dia adalah aktivis PKI. Itu dibukukan dalam satu tabloid bernama Obor Rakyat," kata Rommy.
Bahkan Rommy diminta untuk mengedit tablid tersebut namun langsung ditolak karena setelah membaca kontennya ia merasa kalau itu adalah fitnah.
"Saya mengatakan ini fitnah. Kalau nanti Prabowo tidak menang, kita bakal dapat masalah. Maka saya tidak mau melakukan koreksi," kata Rommy.
Meski tanpa koreksi dari Rommy, tabloid itu sudah diproduksi sebanyak 1 juta eksemplar kemudian disebar ke 28 ribu pondok pesantren dan 724 ribu Masjid.
"Saya berada di jantung pertarungan itu dan saya baru cerita kali ini," ujar Rommy.
Rommy menambahkan, kini PPP berusaha meluruskan hoax yang sudah ditelan oleh masyarakat itu, Klarifikasi terus dilakukan termasuk di hadapan para ulama karena fitnah-fitnah itu merupakan pembunuhan karakter untuk Jokowi.
"Terus berusaha kita luruskan dan klarifikasi. Karena itu betul karakter assassinantion kepada Pak Jokowi," tegas Rommy.
detik
Akhirnya toh orang yg didalam yg buka borok mereka sendiri

0
2.8K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan