Preman merupakan sebutan kepada orang jahat, seperti penodong, perampok, pemeras, dan sebagainya (KBBI).

Preman biasanya bekerja sebagai penguasa pasar, terminal, areal tambang, lahan parkir, atau tempat-tempat keramaian lainnya. Bisa juga sebagai “orang bayaran” untuk melakukan tugas-tugas tertentu, seperti penagih hutang dan sejenisnya.

Pada dasarnya, semua orang tidak ada yang ingin menjadi penjahat. Namun karena berbagai alasan dan kondisi yang mendesak, seperti faktor ekonomi, atau pengaruh lingkungan dan pergaulan, serta kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam keluarga, mungkin saja hal ini menjerumuskan seseorang ke lembah kriminal. Sebab pada umumnya preman itu berasal dari keluarga Broken Home, kurang mampu secara ekonomi, dan remaja putus sekolah, dan lain-lain.

Apapun alasannya, yang jelas preman adalah manusia juga. Punya hati dan perasaan. Karena itu, jika mereka diperlakukan dengan baik, niscaya mereka akan menjadi orang baik. Cara memperlakukan dengan baik itu misalnya dengan memberikan pekerjaan yang layak buat mereka, seperti yang dilakukan oleh beberapa perusahaan/lembaga berikut ini:

Seperti yang dilakukan oleh CV Genoil Makassar, perusahaan Biodiesel ini memberdayakan 25 (mantan) preman sebagai pemasok bahan baku, yaitu minyak jelantah.



Hasilnya, para preman itu mampu mengumpulkan jelantah sekitar 400-500 liter perhari. Ditambah sumber lain, perusahaan mampu menghasilkan Biodiesel 1000 liter perhari, dengan penghasilan sekitar 170 juta perbulan.

Selain sebagai pemasok, para (mantan) preman itu juga diberdayakan sebagai pengantar (kurir) biodiesel yang dihasilkan kepada para nelayan yang memerlukan.

Atas keberhasilan CV Genoil, memberdayakan masyarakat, mereka pun telah mendapat pengakuan. Genoil menjuarai Ideas for Indonesia (Idea Fest) 2016, di Jakarta, 23-24 September lalu. Acara tahunan ini merupakan kompetisi bagi para pelaku usaha sosial ekonomi yang memberi dampak positif kepada masyarakat. (kumparan.com)

Lembaga lain yang memberdayakan preman adalah Rumah Zakat (RZ).
RZ dapat mengubah Pangky, seorang preman jalanan menjadi salah satu aktivis lingkungan di Desa Ciherang, Kabupaten Bogor.

Pangky dipercaya untuk menjadi Ketua Kebun Gizi dan Saung Kreativitas yang dibentuk oleh RZ.



"Puluhan tahun saya hidup di jalanan dan telah mendapat banyak pengalaman. Saat ini saya ingin melakukan hal yang lebih baik dan bermanfaat untuk Desa Ciherang ini, salah satunya dengan bahu membahu melakukan berbagai kegiatan positif di sini,” ujar Pangky.(tribunnews.com)

Dengan demikian, para preman pun kalo dihargai, mereka bisa berprestasi dan memberikan hal-hal yang positif untuk kemajuan.