- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Sebuah Drama


TS
yuki26
Sebuah Drama

Selamat Datang di Thread
yuki twenty six
----------+++++++++---------



Quote:
Perhatian
Ini merupakan teks dari skrip drama. Hanya bertujuan untuk membagi cerita kepada pembaca.
Ini merupakan teks dari skrip drama. Hanya bertujuan untuk membagi cerita kepada pembaca.
Quote:
Tangan Penguasa
Sinopsis
Kisah dimulai dari sebuah perusahaan bernama PT.Kis yang dipimpin oleh seorang pria arogan. Pria itu menyebut dirinya dengan sebutan Bos. Suatu hari, Bos meresmikan hari penerimaan pekerjanya atau karyawan untuk perusahaan PT.Kis. Dihari penerimaan, Bos menyampaikan aturan yang harus dipatuhi oleh setiap pekerjanya. Bos memberikan perintah yang membuat para pekerjanya tertekan. Sehingga kewajiban telah menjadi sebuah paksaan. Hari-hari yang dilalui pekerja semakin berat, ditambah dengan sikap Bos yang tidak mematuhi aturan perusahaan. Sampai akhirnya, salah satu pekerja melawan untuk melepaskan diri dari jeratan dan kurungan sistem Bos tersebut.
Bagian 1
Ini merupakan hari peresmian untuk penerimaan para pekerja di perusahaan PT.Kis. Bos memasuki ruangan dengan gaya santainya. Melangkah dengan keyakinan dan prinsip yang kuat di dalam dirinya, dengan pola tarian/gerakan tertentu. Lalu, Bos duduk di meja kerjanya secara perlahan.
*Lampu menyala saat Bos memasuki panggung
*Kemudian Lampu remang-remang saat Bos duduk, diiringi dengan pembacaan puisi bait 1 dan 2
*Setelah puisi bait 1 dan 2 selesai dibacakan, lampu menyala kembali
Bagian 2
Bos mendeskripsikan perusahaan yang dibanggakannya, ia merasa bangga dengan hasil kerja kerasnya. Selain itu, semua pencapaian perusahaannya selama ini berkat dirinya, sehingga ia mulai membesarkan perusahaan tersebut. Bos mengungkapkan semua yang ingin dilakukannya untuk masa depan PT.Kis. Termasuk juga Bos meresmikan penerimaan pekerja sebanyak 4 pekerja di perusahaan tersebut.
Bos: "Ini adalah hasil kerja kerasku! Setiap sudut dari perusahaan ini.. ini.. ini.. dan ini (menunjuk beberapa tempat dalam ruangannya) merupakan ciptaan tanganku. Ya, aku adalah bos! Pemimpin dari perusahaanku sendiri." (Berkata dengan penuh semangat dan tegas, seakan semua dalam genggamannya.)
Bos: "Hari ini aku ingin memberi sambutan.. kepada para pekerja baru. Mereka yang terbaik, mereka telah terpilih oleh tanganku! Masuklah! (Menepuk tangan, seperti memanggil seorang pelayan).
Keempat pekerja masuk dengan berjalan secara perlahan-lahan sesuai pola gerakan tertentu. Mimik wajah yang berseri-seri akan kebahagiaan karena merupakan pekerja yang terpilih. Setelah itu keempat pekerja tersebut berbaris. Bos pun mulai menyampaikan ketentuan sistem dari perusahaannya.
Bos: "Selamat untuk kalian, karena kalian adalah manusia yang beruntung menjadi pekerjaku! (Berkata dengan senyuman lebar menghias wajahnya) Bukan pekerja biasa, kalian pekerja yang harus selalu kerja!"(Dengan nada yang tegas dan menakutkan).
Keempat pekerja menyimak dari perkataan bos, pandangan para pekerja mengikuti gerakan bos.
Bos: "Akan aku jelaskan aturan dari perusahaan ini yang harus kalian ikuti." (Bos berkata dengan wajah yang serius)
Bos: "Pertama! (berkata, setelah itu berjalan mengitari barisan para pekerja satu kali secara perlahan dan menakutkan) Penampilan harus rapih dan bersih."(berkata saat dihadapan para pekerja).
Bos: "Kedua! (Bertatapan mata dengan salah satu pekerja) Datang tepat waktu." (Berkata saat kembali ke tempat awalnya).
Bos: "Ketiga! (Diam sejenak dan menuju di dekat pekerja pria) Tidak ada rokok."
Bos: "Paham?!" (Menanyakan dengan nada tegas dan membentak).
Pekerja menganggukan kepala masing-masing.
Bos: "Oh ya aku lupa." (Memeriksa meja kerjanya untuk mengambil solasi/lakban).
Bos menempelkan solasi/lakban ke setiap mulut pekerjanya.
Bos: "Ah satu hal lagi." (Mengambil tali di tempat penyimpanannya)
Bos mengikatkan tali itu di setiap leher para pekerjanya.
Bos: "Sempurna! Kalian adalah pekerja yang selalu kerja! (Penegasan ulang kata yang pernah diucapkan olehnya).
Bos: "Kalian ada tugas di lapangan, ayo!" (Memegang ujung tali setiap pekerjanya dan membawanya keluar, diikuti oleh para pekerja dengan gerakan pola/tarian tertentu secara bersamaan).
Bagian 3
Hari demi hari berlalu, pekerjaan yang membuat keempat pekerja tertekan terus berjalan. Hari ini nampak normal, berjalan sesuai keinginan Bos. Namun, hanya Bos yang terlambat datang ke perusahaan, bukan sebuah permasalahan besar.
Keempat pekerja masuk dengan gerakan pola/tarian tertentu dan wajah yang memancarkan tatapan kosong. Kemudian, mereka duduk di tempatnya masing-masing. Keadaan mereka masih sama seperti awal penerimaan. Hari itu tidak ada Bos, padahal keempat pekerja tersebut telah datang tepat waktu. Awalnya mereka secara tertib mengerjakan pekerjaannya masing-masing. Beberapa menit telah berlalu para pekerja mulai berinteraksi dan heboh. Dengan gerakan-gerakan yang memprotes bahwa Bos tidak datang tepat waktu. Si A berdiri dan menirukan gaya Bos untuk menghibur pekerja lainnya. Suasana saat itu ceria, walaupun dengan mulut yang tertutup dan leher diikat. "Mmp..mmpp.mmmp.." (suara para pekerja).
Tiba-tiba mereka terdiam dan kembali ke tempat semula untuk menyibukkan diri. Ternyata Bos datang dengan pakaian yang kurang rapih, namun ia merasa tidak ada yang salah dengan dirinya. Berjalan dengan santai tanpa pola/tarian tertentu. Ia tidak mempedulikan sekitarnya, menuju meja kerjanya, duduk di kursinya, kemudian tertidur. Si A kembali membuat gerakan protes atas sikap Bos. Para pekerja saling berinteraksi dengan mulutnya yang tertutup, "mmp.. mmpp.mmmp". Akibatnya, Bos terganggu dan bangun dari tidurnya.
Bos: "Saatnya pulang." (Mengambil ujung tali para pekerja dan membawanya keluar)
Pekerja keluar dengan gerakan pola/tarian tertentu, tetapi Bos tidak melakukannya.
Bagian 4
Ini merupakan hari Si A bekerja di perusahaan PT.Kis. Ia keluar karena telah merasa muak dengan sikap Bos. Awal hari ini begitu biasa, aktifitas tekanan pekerjaan.
Keempat pekerja memasuki perusahaan dengan berjalan perlahan menggunakan pola gerakan/tarian tertentu yang masih menunjukkan tatapan kosong. Bos agak terlambat, tetapi tidak lama. Kali ini Bos berpakaian seperti hari pertama penerimaan pekerja. Berjalan dengan gerakan pola/tarian tertentu menuju meja kerjanya. Kemudian ia memberikan tugas kepada Si A untuk membuat laporan mengenai rekapan selama sebulan.
Bos: "Aku ingin hasil laporan pendapatan bulan ini sekarang." (Menyerahkan setumpuk berkas tebal kepada A, dengan perintah yang tegas)
A: (menganggukkan kepala)
Karena A panik, A tidak sengaja membuat bungkus rokok beserta korek miliknya terjatuh ke lantai.
Bos menyadari hal itu, lalu mengambilnya dan menyitanya.
Bos: "Apa ini!?" (Dengan nada yang keras dan menunjukkan bungkus rokok dan koreknya bertanya kepada A)
Bos: "Selesaikan cepat!" (Kembali menegaskan perintahnya)
Bos kembali ke mejanya dan menhela nafas yang panjang dengan santainya.
A langsung bergegas untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bos.
Lembar demi lembar telah diselesaikan oleh A, akhirnya A menyelesaikan tugasnya dan menuju meja Bos untuk menyerahkan hasil laporan tersebut. Berjalan dengan penuh kekhawatiran dibenaknya, gugup karena kesalahannya tadi.
Sementara Bos sedang mengumpat sambil merokok dari rokok sitaan tadi.
Bos: (menghisap dengan asiknya di samping bawah meja kerjanya)
Si A mengetahui hal itu, namun ia berpura-pura tidak mengetahuinya dan menaruh tugasnya secara perlahan. A kembali ke tempatnya dengan gerakan tubuh yang menunjukkan kemarahannya. Jam kerja pun berakhir, Bos seperti biasanya memegang ujung tali setiap pekerjanya dan membawa keluar.
Bos: "Jam kerja sudah habis, ayo!" (Meraih ujung tali para pekerja dan membawanya keluar)
Pekerja dan Bos berjalan keluar dengan gerakan/pola tertentu. Disaat bersamaan, A melepaskan ikatan di lehernya, terdiam menunggu mereka jauh. Kemudian A berjalan menuju ke posisi tengah. Ekspresi kesal, marah dan keinginan sebuah kebebasan. A melepas solatip/lakban dimulutnya.
A: "Cukup!" (Berkata dengan nada yang tegas, menunjukkan ekspresi kesal dan marah).
*Lampu remang-remang saat A bilang "cukup"
*Puisi bait 3 dan 4 dibacakan saat lampu remang-remang
*selesai puisi dibacakan, lampu kembali menyala
Sekian.
written by yuki26

Diubah oleh yuki26 05-05-2018 19:35


anasabila memberi reputasi
1
2.3K
Kutip
31
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan