Kaskus

Games

revivaltvAvatar border
TS
revivaltv
LoL SEA Rombak Sistem Turnamen, Ini Pendapat 8Ken dan Wolfy
Ada yang ngikutin esportsnya LoL ga ya? Padahal dah bagus-bagus sistem liganya rapih banget kyk piala dunia...

5 April 2018, Garena mengumumkan perubahan total sistem turnamen League of Legends (LoL) di Asia Tenggara yang memang menjadi kewenangan mereka.

Kalian bisa membacanya sendiri perubahan apa saja yang ada di berita yang dirilis langsung di situs resmi Garena LoL karena kami ingin langsung masuk pada pendapat 2 pelaku esports LoL Indonesia tentang perubahan ini.

Kedua narasumber kita kali ini adalah Wibi “8Ken” Irbawanto yang lebih dikenal sebagai caster untuk LoL dan Florian "Wolfy" George yang merupakan owner tim dan juga pemain LoL di tingkat profesional.

Kami sengaja memilih 2 narasumber dari background yang berbeda karena kami ingin mendapatkan perspektif yang berbeda mengenai perubahan ini. Pertanyaan yang kami lemparkan ke keduanya sama namun jawaban dari masing-masing ternyata cukup berbeda.
[hr]
LoL SEA Rombak Sistem Turnamen, Ini Pendapat 8Ken dan Wolfy GPL Spring 2018. Dokumentasi: Garena

Jika sebelumnya semua turnamen LoL Asia Tenggara dipegang langsung oleh pihak Garena, sekarang semua pihak bisa menjadi penyelenggara dengan menjadi rekanan Garena.

Kami pun menanyakan hal ini kepada 2 narasumber kita. Menurut Anda, apakah sistem yang lebih terbuka ini akan berdampak positif atau negatif untuk para pemainnya?

Wibi memandang hal ini sebagai hal yang positif karena menurutnya sistem ini dapat memberikan kesempatan untuk para pemain profesional untuk berkembang dan bermain bersama pemain-pemain yang berbeda dalam waktu dekat.
LoL SEA Rombak Sistem Turnamen, Ini Pendapat 8Ken dan Wolfy Florian "Wolfy" George. Image Credit: Wolfy Facebook Fanpage

"Mix-and-match akan lebih sering terjadi, seharusnya. Ini juga akan memberikan lebih banyak kesempatan untuk player-player baru untuk bisa menunjukan taringnya di kancah yang lebih tinggi." Ujar Wibi.

Namun, Florian alias Wolfy mengatakan, "Saya rasa ya sama aja sih kalau kita memang niat untuk juara di SEA. Tapi kalau untuk tim papan tengah atau yang part-time, gua rasa sistem baru ini justru bikin makin susah karena udah enggak liga lagi. Kalau enggak kuat bersaing, jadi makin enggak worth karena enggak ada duit buat selain yang top 4 atau top 3."

LoL SEA Rombak Sistem Turnamen, Ini Pendapat 8Ken dan Wolfy Wibi "8Ken" Irbawanto (kiri). Dokumentasi: MPL Indonesia
[hr]
Jika kalian mengikuti perjalanan esports tim-tim LoL Indonesia, kalian pasti tahu bahwa tim-tim kita selalu tersandung di tingkat SEA (Asia Tenggara). Apakah perubahan sistem ini akan memperbesar peluang kita di tingkat SEA?

LoL SEA Rombak Sistem Turnamen, Ini Pendapat 8Ken dan Wolfy GPL Springs 2018. Dokumentasi: Garena

Wolfy, sekali lagi menyatakan bahwa perubahan ini akan kembali lagi ke masing-masing tim. "Hmm, gua rasa semua balik lagi ke masing-masing player dan organisasi. Kalau kita enggak mau berkembang, belajar, dan latihan, maka perubahan pasti enggak akan ada. Kita perlu tingkatin SEMUANYA dari LoL indo kalau mau kuat bersaing sama team SEA lainya." Ungkapnya.

Sedangkan 8Ken lebih optimis melihat perubahan ini. Menurutnya, karena sistem liga yang tadinya hanya dijalankan 3-4x setahun, sistem terbuka ini mengijinkan turnamen bisa diadakan setiap bulan. Karena itu, menurut Wibi, sistem ini akan memancing pemain-pemain baru di ajang kompetitif LoL.

LoL SEA Rombak Sistem Turnamen, Ini Pendapat 8Ken dan Wolfy GPL Springs 2018. Dokumentasi: Garena

"Regenerasi adalah yang kita perlukan di region Indonesia ini. Kita tidak pernah tahu jika tiba-tiba Faker berikutnya ternyata berasal dari Indonesia!" Seru Wibi.
[hr]
Salah satu PR besar yang dihadapi oleh para penggerak LoL dari sejak sebelum Garena membuat server LoL di Indonesia adalah mengalahkan popularitas Dota 2 di Indonesia.

Karena fakta menariknya adalah LoL ini lebih laris di luar sana (Amerika, Eropa, Korea Selatan, dan Cina) ketimbang Dota 2 namun game besutan Riot Games ini nyaris tak terdengar gaungnya di sini.

LoL SEA Rombak Sistem Turnamen, Ini Pendapat 8Ken dan Wolfy Dokumentasi: Riot Games

Apakah perubahan sistem ini akan berpengaruh terhadap popularitas LoL di Indonesia, baik untuk fans (penonton) ataupun pemain di semua tingkatan?

Dalam hal ini, keduanya memberikan jawaban mungkin senada.

Wolfy menilai bahwa orang Indonesia itu susah dihasut untuk pindah game, khususnya untuk game yang sudah lama mereka mainkan. Apalagi, tambah Wolfy, "gua yakin hampir semua yang pro atau penggemar MOBA pasti dulu main dota atau at least nyicip. Jadi untuk dorong LoL buat kalahin Dota 2 di Indonesia, gua rasa sulit banget."

LoL SEA Rombak Sistem Turnamen, Ini Pendapat 8Ken dan Wolfy image credit: RIOT

Wibi memang memberikan jawaban yang tak jauh berbeda namun ia memiliki argumen lain. Menurutnya, sistem liga sebelumnya membuat para penonton dan fans lebih mudah mengikuti dan merasakan persaingan ketat antar tim dan pemain.
"Seandainya Cristiano Ronaldo ganti tim setiap 3x bertanding, kita-kita yang nonton kan bakal bingung juga, hahaha..." Lanjut Wibi.

LoL SEA Rombak Sistem Turnamen, Ini Pendapat 8Ken dan Wolfy Dokumentasi: Riot Games
[hr]
Satu hal perbedaan yang mendasar dari sistem kompetisi antara Dota 2 dan LoL adalah sistem kompetisi LoL lebih rapih dalam aspek jenjang kompetitifnya. Sebelumnya, tiap-tiap negara mengadakan liganya masing-masing di SEA. Juara-juara liga dari tiap negara, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan yang lainnya diadu lagi di tingkat SEA.

Juara di tingkat SEA tadi baru dikirimkan ke Worlds Championship yang jadi ajang paling bergengsi di dunia untuk LoL. Namun sekarang, GPL (Garena Premier Leauge) yang jadi liga untuk tim-tim terbaik se-SEA dihilangkan. Bagaimana Anda melihat perubahan ini?

Florian berpendapat bahwa perubahan ini tak terlalu besar imbasnya karena yang berubah hanya sistem kompetisi di Asia Tenggara. Dan memang benar tidak ada yang berubah dari 4 liga LoL paling bergengsi di dunia, yaitu NA LCS (Amerika Utara), EU LCS (Eropa), LPL (Cina), dan LCK (Korea Selatan).

Florian juga menambahkan, "Perubahan ini juga merupakan langkah Garena untuk meningkatkan kompetisi di SEA dalam upaya meningkat skill pemain SEA juga. So, gua rasa selama masih ada cara untuk menjadi wakil SEA dan caranya jelas, gua rasa oke aja sih sistemnya diganti. Semuanya ada plus dan minusnya masing-masing."

LoL SEA Rombak Sistem Turnamen, Ini Pendapat 8Ken dan Wolfy Dokumentasi: Garena

Wibi memiliki pendapat yang sedikit berbeda. Ia menuturkan, "Sebenarnya, saya sendiri lebih pro ke sistem liga daripada sistem terbuka seperti ini. Mungkin karena saya sendiri juga dari kecil mengikuti sepak bola. Kalau sebuah tim di satu liga berhasil menempatkan diri di posisi 1 dan 2, mereka berhak qualify ke Liga Champions.

Layaknya jika sebuah tim menang LGS berhak mengikuti GPL yang berujung kepada Worlds. Mengikuti sistem yang lebih tradisional seperti itu bagi saya lebih menyenangkan dan lebih mudah untuk diikuti."

LoL SEA Rombak Sistem Turnamen, Ini Pendapat 8Ken dan Wolfy Dokumentasi: Garena

Apalagi, tambah Wibi, para penyelenggara turnamen pihak ketiga bisa saja memiliki kualitas yang berbeda-beda. Namun, sisi positifnya, "Tapi ya siapa tahu, job saya sebagai shoutcaster jadi lebih banyak, hahahaha" Tutup Wibi.

Ditulis oleh Yabes Elia untuk [url= [url]https://www.revivaltv.id/league-of-legends/lol-sea-garena/]RevivalTV[/url][/url]
KnightDruidAvatar border
KnightDruid memberi reputasi
1
983
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan