- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Capres Gagal Harus Dibatasi 2 Periode Saja
TS
azizm795
Capres Gagal Harus Dibatasi 2 Periode Saja
Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer mengusulkan, harusnya jangan presiden saja yang dibatasi dua periode, tapi calon presiden juga maksimal dua kali. ’’Prabowo nyalon dua kali, harusnya ada regulasi. Jangan presiden saja yang diatur, apalagi tidak ada ide baru yang diusung,’’ ungkapnya di Jakarta, Selasa (10/4).
Baca juga : Luhut, Bagus Jika Prabowo Kembali Duel Dengan Jokowi di Pemilu 2019
Gerakan tagar #2019GantiPresiden dinilai bukan solusi, karena mengandung semangat mengganti tapi tidak ada alternatif calon lain yang lebih baik. Oleh karenanya, lebih tepat bukan ganti presiden, tapi ganti calon presiden (Capres). Karena buktinya ada tokoh yang mencalonkan diri jadi presiden, selalu tidak dipilih rakyat dan gagal. Itu bukti yang ditawarkan tidak membuat rakyat tertarik.
’’Tidak ada gagasan baru yang dibawa Prabowo. Coba tanya ide gemilang yang ditawarkan? Tidak ada. Kita butuh ide baru, yang bisa menjadi jawaban bagi masyarakat. Makanya yang pantas hastagnya #GantiCapres. Kalau Prabowo mau nyalon, semua orang sudah tahu. Saya berharap untuk melawan Jokowi harus ada tawaran yang baru, kalau tidak ya percuma. Bikin capek saja, cuma jadi pelengkap demokrasi,’’ tambahnya.
Baca juga : Survey Capres dan Cawapres 2019
Jika belum banyak terjadi perubahan, wajar, periode Jokowi belum sampai lima tahun. Pembangunan sedang dalam proses, memperbaiki negeri tidak cukup dalam satu periode, jadi masih butuh waktu. Pemerintah sedang memperluas pembangunan yang menyebar ke seluruh negeri, tidak hanya di jawa saja.
’’Saya mendukung Jokowi karena kesamaan cita-cita, yaitu tidak Jawa sentris, tapi Indonesia sentris,’’ pungkasnya.
Baca juga : April 2018, Gerindra Deklarasikan Pencapresan Prabowo
Sumber: www.law-justice.co
Baca juga : Luhut, Bagus Jika Prabowo Kembali Duel Dengan Jokowi di Pemilu 2019
Gerakan tagar #2019GantiPresiden dinilai bukan solusi, karena mengandung semangat mengganti tapi tidak ada alternatif calon lain yang lebih baik. Oleh karenanya, lebih tepat bukan ganti presiden, tapi ganti calon presiden (Capres). Karena buktinya ada tokoh yang mencalonkan diri jadi presiden, selalu tidak dipilih rakyat dan gagal. Itu bukti yang ditawarkan tidak membuat rakyat tertarik.
’’Tidak ada gagasan baru yang dibawa Prabowo. Coba tanya ide gemilang yang ditawarkan? Tidak ada. Kita butuh ide baru, yang bisa menjadi jawaban bagi masyarakat. Makanya yang pantas hastagnya #GantiCapres. Kalau Prabowo mau nyalon, semua orang sudah tahu. Saya berharap untuk melawan Jokowi harus ada tawaran yang baru, kalau tidak ya percuma. Bikin capek saja, cuma jadi pelengkap demokrasi,’’ tambahnya.
Baca juga : Survey Capres dan Cawapres 2019
Jika belum banyak terjadi perubahan, wajar, periode Jokowi belum sampai lima tahun. Pembangunan sedang dalam proses, memperbaiki negeri tidak cukup dalam satu periode, jadi masih butuh waktu. Pemerintah sedang memperluas pembangunan yang menyebar ke seluruh negeri, tidak hanya di jawa saja.
’’Saya mendukung Jokowi karena kesamaan cita-cita, yaitu tidak Jawa sentris, tapi Indonesia sentris,’’ pungkasnya.
Baca juga : April 2018, Gerindra Deklarasikan Pencapresan Prabowo
Sumber: www.law-justice.co
0
2.4K
28
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan