10 Soto dari Seluruh Nusantara, Wajib Dicoba di JFFF 2018
TS
acabindonesia
10 Soto dari Seluruh Nusantara, Wajib Dicoba di JFFF 2018
Liputan6.com, JakartaJakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2018 merupakan sebuah festival kuliner dan fashion hasil kerjasama Summarecon dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Acara tahun ini diselenggarakan untuk ke-15 kalinya mulai tanggal 5 April-6 Mei 2018 bertempat di Summarecon Kelapa Gading, Jakarta Utara dengan rangkaian acara Fashion Festival dan Food Festival yang mengusung Soto Nusantara.
Pada rangkaian Food Festival ada hal menarik, bagi Anda pecinta kuliner bisa mencicipi bebagai jenis sajian soto langsung didatangkan dari seluruh nusantara. Hadir dalam konsep festival kuliner bertema Kampoeng Tempoe Doloe (KTD) sajian kulitner ini sudah bisa dinikmati mulai pukul 16.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Setelah melewati kompetisi, akhirnya terpilih 10 soto yang berasal dari seluruh Indonesia dalam gelaran Soto Nusantara. Program ini dihadirkan untuk mendukung program Bekraf untuk mempromosikan Soto sebagai A Spoonful of Indonesian Warmth ke dunia.
Sebagai tahap pertama, tim telah melakukan Kurasi Soto di beberapa wilayah Indonesia, serta dilanjutkan dengan Kompetisi Soto Indonesia. Berikut 10 Soto Nusantara yang wajib Anda nikmati di KTD 2018:
1. Coto Makassar H Hasan Daeng Tayang
Spoiler for :
Disebut juga dengan coto Makassar atau coto Mangkasara, makanan ini menjadi salah satu kuliner khas kebanggaan masyarakat Makassar. Berisikan jeroan dan daging sapi yang direbus lama, sehingga menghasilkan kaldu lezat. Biasanya coto dimakan dengan ketupat atau 'burasa'.
2. Pallubasa Onta Makassar
Spoiler for :
Meski menyandang nama 'Onta', masakan satu ini tidak menggunakan daging unta sama sekali. Ditemui di booth miliknya, Ruslan menjelaskan bahwa nama ini diambil dari lokasi warung pallubasa yakni di Jalan Onta.
Menurut Ruslan, pallubasa termasuk dalam keluarga soto. 'Pallu' dalam bahasa Makassar berarti masak, sedangkan 'basa' berarti basah. Jika diartikan secara keseluruhan, pallubasa artinya masakan berkuah.
3. Soto Betawi H Mamat
Spoiler for :
Soto Betawi H. Mamat punya gerai yang lumayan banyak nih di Jakarta. Ada di Serpong, BSD, AEON, dan yang paling baru ada di PIK! Porsi daging dan kuahnya banyak banget, dijamin pasti kenyang kalau makan siang pakai Soto Betawi di Jakarta ini. Paling mantap sih kalau kamu pesan Soto Betawi Oseng karena dagingnya dioseng dulu dan disajikan dengan kuah dan mangkuk terpisah. Keempukannya juara banget, kuah santannya apalagi. Bumbu rempahnya sangat terasa wangi dan nggak eneg sama sekali.
4. Soto Kadipiro Yogyakarta
Spoiler for :
Kalo yang satu ini sudah tersohor ke berbagai penjuru, warung soto ikonik dan melegendaris di Jogja. Warung Soto Kadipiro ini telah berdiri sejak tahun 1921. Soto Kadipiro ini menjadi rolemodel soto ayam kuah bening dengan rasa gurihnya. Lauk pelengkap Soto ini adalah ayam goreng, perkedel kentang, tahu dan tempe bacem, serta berbagai jenis rempeyek dan krupuk.
5. Soto Kesawan Medan
Spoiler for :
Sudah mulai berjualan puluhan tahun lalu. Terkenal akan kegurihan kuah soto bersantannya yang dikombinasikan dengan berbagai lauk seperti daging sapi, ayam, udang, hingga jeroan seperti babat dan paru. Sambalnya cukup istimewa, diletakkan di sebuah piring kecil yang terdiri atas sambal cabe rawit, kecap manis, dan bawang goreng.
6. Soto Madura H Ngatidjo
Spoiler for :
Selain sate, Madura juga terkenal dengan kuliner khas lain yaitu soto Madura. Soto asal Madura ini memiliki ciri khas kuahnya cair atau tidak kental dan berwarna kuning. Bahan dasar dari soto ini adalah kaldu sapi yang dibumbui ketumbar, bawang merah, bawang putih, jahe, kunir, laos, kemiri, serai, jeruk purut, membuat soto ini kaya akan rasa.
7. Soto Padang H Sutan Mangkuto
Spoiler for :
Sumatera Barat cukup dikenal sebagai daerah yang memiliki sajian kuliner lezat. Wajar saja kalo daftar deretan soto nusantara ini menempatkan Sumatera Barat dalam salah satu daftar. Soto Padang ini cukup bening dan tak sekental soto Medan. Terbuat dari kaldu sapi, kuah Soto Padang memiliki rasa kecut gurih yang khas karena adanya campuran cuka dalam racikannya. Soto Padang disajikan dengan irisan daging sapi yang telah digoreng kering serta bihun.
8. Soto Jakarta Pak H Yus
Spoiler for :
Rumah Makan Soto Jakarta Pak H. Yus ini terletak di Jl. Teuku Umar yang letaknya tidak jauh dari lokasi saat ini, sehingga orang mungkin lebih mengenal Rumah Makan ini dengan sebutan Soto Jakarta Teuku Umar. Soto Jakarta Pak H. Yus ini telah berdiri sejak tahun 1973. Soto Jakarta Pak H. Yus ini memiliki berbagai aneka pilihan isinya, antara lain: daging sapi, kikil, tulang muda, daging kepala, lidah, paru iso, babat, ginjal dan jantung.
9. Soto Trisakti Solo
Spoiler for :
Sekilas namanya cukup familiar karena mirip dengan nama universitas. Namun menurut Romli, nama 'Trisakti' punya kisah yang panjang. Warung soto ini rupanya milik kakek buyut Romli. Kala itu warung tenda milik sang kakek buyut tidak memiliki nama.
Awalnya, warung tenda yang berada di Jalan Kali Larangan ini menempati sebuah lahan kosong. Dekat warung tenda terdapat gedung pertunjukan ketoprak 'Srikaton'.
"Perkembangan zaman, kemudian ganti bioskop Trisakti. Katanya yang punya tiga orang. Kami pun nebeng di tembok luar dari 1976 sampai 1990. Ketika kemudian zaman bioskop habis masa keemansannya, Trisakti tutup dan dijual," imbuh Romli.
10. Tauto Pekalongan
Spoiler for :
Jika ingin menyicip soto dengan rasa yang beda, Tauto Pekalongan bisa jadi pilihan. Ditemui di boothnya, Darwati menuturkan 'tauto' berasal dari kata 'tauco' dan 'soto'. Bisa dibayangkan soto khas Pekalongan ini menggunakan tauco sebagai campuran soto.
"Kami menggunakan tauco di kuah dan bumbu juga, jadi rasanya mantap," katanya.
Tauto memiliki kuah agak keruh dan berwarna kemerahan. Selain rempah, kuah menggunakan kaldu sapi. Saat dicicip, benar saja rasa tauco begitu nendang di lidah.