indonesiaupdateAvatar border
TS
MOD
indonesiaupdate
Pemerintah Segera Launching Penanganan Stunting Terintegrasi


JPP, JAKARTA - Kementerian dan Lembaga (K/L) perlu lebih memahami tugas pokok dan fungsinya mengenai program stunting secara lebih spesifik. Penanganan stunting membutuhkan kerja sama antar-K/L tersebut. 

Dalam Rapat Eselon I Persiapan Launching Penanganan Stunting Terintegrasi di Kemenko PMK, Jakarta, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Sigit Priohutomo mengatakan, perlunya upaya Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk memahami tugas pokok dan fungsinya mengenai program stunting secara lebih spesifik. 

Sigit menjelaskan, kegiatan penanganan stunting  akan dilaksanakan di 100 Kabupaten prioritas. Menurutnya, penanganan stunting terbagi menjadi dua yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.

Kedua hal ini membutuhkan peran dan kerja sama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam bentuk edukasi dan konseling gizi, makanan tambahan, suplemen, imunisasi, infrastruktur air bersih, akses air minum yang aman, infrastruktur sanitasi dan bantuan keluarga miskin.

Adapun program penanggulangan stunting dimulai dengan penajaman program sektoral Pemerintah yang sejak perencanaannya telah menetapkan lokus penanggulangan stunting serta membangun partisipasi masyarakat dengan sosialisasi dan edukasi pola hidup sehat bagi setiap individu, keluarga dan masyarakat.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo, telah meminta untuk segera melaunching “isi piringku”. Isi piringku merupakan edukasi tentang asupan makanan untuk bayi yang mengandung makanan seimbang.

Deputi bidang kajian dan pengelolaan isu-isu ekonomi strategis, Kantor Staf Presiden Denni Puspa Purbasari mengungkapkanm, sesuai arahan Presiden agar K/L mensinergikan program-program di desa prioritas serta me-launching kampanye cegah stunting di bulan ini. 

Presiden, sebutnya, mengintruksikan pula pemerintah daerah harus bekerja sama dengan pemerintah pusat dan tidak lepas tangan terhadap tanggung jawabnya. Diharapkan Presiden pula, agar nantinya jangan hanya diberikan biskuit tambahan, tetapi berikan juga makanan lain yang mudah diakses untuk sumber pangan lokal.

Stunting tidak bisa diobati tetapi dapat dicegah, oleh sebab itu diharapkan agar K/L dapat bekerja sama dan bertanggungjawab dalam peran sertanya menangani stunting  ini,” ujar Denni. 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi lahir dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, atau dalam 1000 hari pertama kehidupan, tapi stunting baru nampak setelah anak berusia dua tahun. (pmk)


Sumber : https://jpp.go.id/humaniora/sosial-b...g-terintegrasi

---

Kumpulan Berita Terkait HUMANIORA :

- Indonesia dan AS Memiliki Komitmen Kuat Mengatasi Stunting

- Cegah Stunting, Wapres Usulkan Program Kesehatan Masa Lalu Ini Dijalankan Lagi

- Kemenko PMK Gulirkan KKN Tematik Revolusi Mental di 33 Kampus

0
205
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan