- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jargon Anti Korupsi, Sebuah Tekad atau Jualan Politik Semata?


TS
tafakoer
Jargon Anti Korupsi, Sebuah Tekad atau Jualan Politik Semata?
Tak terasa pemilu sebentar lagi akan segera tiba, cepat atau lambat akan segera menghampiri kita. Tak lama lagi pesta lima tahunan akan segera tiba, para calon wakil rakyat satu persatu mulai mengumumkan dirinya ke publik untuk mulai menggalang simpati masyarakat. Ragam cara yang mereka lakukan, mulai dari aktif di media sosial hingga blusukan langsung bertemu dengan masyarakat.
Partai-partai politik sudah memulai pergerakannya saat ini, nomor-nomor peserta pemilu sudah mereka pegang, tinggal bagaimana merencanakan untuk bisa memenangkan pertarungan di pemilu nanti. Meski pertarungan pemilu sebenarnya baru dimulai tahun depan, tapi hawa-hawa panas dari pemilu sudah mulai terasa dari sekarang.
%20b.jpg)
Saat pemilu telah tiba, partai politik berlomba-lomba mencari simpati dan dukungan termasuk pula para caleg-calegnya mempromosikan dirinya kepada masyarakat agar bisa terpilih dan bisa duduk di kursi pemerintahan. Selepas pemilu usai, para pemenang pemilu akan duduk di kursi pemerintahan, sedangkan yang kalah akan kembali ke kehidupannya yang biasa seperti orang pada umumnya.
Terkadang hasil pemilu berbuah kekecewaan di masyarakat saat orang-orang yang terpilih di kursi pemerintah sebagai wakil rakyat tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya dan bahkan ada yang terjerat hukum karena terlibat korupsi dan suap. Suatu hal yang ironis saat wakil yang dipilih rakyat namun malah mengkhianati rakyatnya sendiri.
Berangkat dari kekecewaan itulah sebagian orang berpolitik untuk mengubah tatanan pemerintahan saat ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah korupsi masih menjadi permasalahan akut di negeri ini, hampir setiap waktunya selalu aja berita tentang pejabat yang korupsi. Bagi mereka yang terjun ke politik umumnya memiliki tekad membawa perubahan untuk negeri ini.

Memang bukan perkara mudah untuk bisa duduk di kursi pemerintahan, perlu persaingan yang ketat untuk bisa menggapainya. Tak jarang jargon-jargon yang menarik sering mereka lontarkan untuk menarik suara dari masyarakat mulai dari kesejahteraan hingga janji-janji yang mampu meluluhkan masyarakat untuk memilihnya.
Tak jarang jargon-jargon anti korupsi pun dilontarkan oleh mereka-mereka untuk meraih simpati rakyat untuk memilihnya. Jargon-jargon anti korupsi tak dapat di sangkal sangat efektif dalam menggalang suara dari masyarakat, tak jarang mereka memenangkan pemilu. Kekecewaan masyarakat terhadap sebagian para pejabat yang terlibat korupsi membuat mereka merindukan pejabat yang bersih dan tak terjerat kasus-kasus hukum yang ujungnya bisa mensejahterakan masyarakat.
Mereka yang terpilih di kursi wakil-wakil rakyat terkadang memang membuat rakyat kecewa. Setelah mereka duduk di kursi pemerintah seakan terlupa dengan janji-janji yang mereka buat dan bahkan melupakan jargon-jargonnya selama kampanye. Hal yang lebih ironis adalah saat kampanye mereka lantang mengatakan bahwa mereka menentang korupsi, namun saat duduk di pemerintahan malah terlibat kasus-kasus korupsi, sungguh miris dan terlihat menyedihkan.

Calon-calon wakil rakyat baru akan segera bermunculan saat pemilu tiba nanti, lantas haruskah kita percaya akan jargon-jargon seperti anti korupsi yang mereka lontarkan? Sikap yang harus kita lakukan adalah jangan terlalu mudah tergoda dengan jargon-jargon ataupun janji yang mereka tawarkan. Perlu pertimbangan yang matang dan berpikir jernih dalam memilih para calon wakil rakyat yang bisa amanah dalam menunaikan jabatannya, karena yang kita pilih bukanlah pilihan sembarangan, namun pilihan untuk menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan.
Tentang jargon yang mereka lontarkan untuk meraih dukungan, kita tak bisa menebak isi hati mereka apakah itu tekadnya untuk perubahan bangsa atau hanya jualan politik semata untuk meraih suara, yang bisa kita lakukan hanyalah berupaya memilih para calon wakil-wakil rakyat yang layak untuk duduk di kursi pemerintahan serta menjalankan amanahnya untuk memajukan bangsa dan negara. Semoga mereka-mereka yang terpilih nanti adalah orang-orang yang amanah dan layak untuk menjadi penggerak perubahan bangsa kedepannya.
Sumber : opini pribadi
Sumber gambar via google images
Partai-partai politik sudah memulai pergerakannya saat ini, nomor-nomor peserta pemilu sudah mereka pegang, tinggal bagaimana merencanakan untuk bisa memenangkan pertarungan di pemilu nanti. Meski pertarungan pemilu sebenarnya baru dimulai tahun depan, tapi hawa-hawa panas dari pemilu sudah mulai terasa dari sekarang.
%20b.jpg)
Credit : berita2bahasa.com
Saat pemilu telah tiba, partai politik berlomba-lomba mencari simpati dan dukungan termasuk pula para caleg-calegnya mempromosikan dirinya kepada masyarakat agar bisa terpilih dan bisa duduk di kursi pemerintahan. Selepas pemilu usai, para pemenang pemilu akan duduk di kursi pemerintahan, sedangkan yang kalah akan kembali ke kehidupannya yang biasa seperti orang pada umumnya.
Terkadang hasil pemilu berbuah kekecewaan di masyarakat saat orang-orang yang terpilih di kursi pemerintah sebagai wakil rakyat tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya dan bahkan ada yang terjerat hukum karena terlibat korupsi dan suap. Suatu hal yang ironis saat wakil yang dipilih rakyat namun malah mengkhianati rakyatnya sendiri.
Berangkat dari kekecewaan itulah sebagian orang berpolitik untuk mengubah tatanan pemerintahan saat ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah korupsi masih menjadi permasalahan akut di negeri ini, hampir setiap waktunya selalu aja berita tentang pejabat yang korupsi. Bagi mereka yang terjun ke politik umumnya memiliki tekad membawa perubahan untuk negeri ini.

Credit : pemudapost.blogspot.com
Memang bukan perkara mudah untuk bisa duduk di kursi pemerintahan, perlu persaingan yang ketat untuk bisa menggapainya. Tak jarang jargon-jargon yang menarik sering mereka lontarkan untuk menarik suara dari masyarakat mulai dari kesejahteraan hingga janji-janji yang mampu meluluhkan masyarakat untuk memilihnya.
Tak jarang jargon-jargon anti korupsi pun dilontarkan oleh mereka-mereka untuk meraih simpati rakyat untuk memilihnya. Jargon-jargon anti korupsi tak dapat di sangkal sangat efektif dalam menggalang suara dari masyarakat, tak jarang mereka memenangkan pemilu. Kekecewaan masyarakat terhadap sebagian para pejabat yang terlibat korupsi membuat mereka merindukan pejabat yang bersih dan tak terjerat kasus-kasus hukum yang ujungnya bisa mensejahterakan masyarakat.
Mereka yang terpilih di kursi wakil-wakil rakyat terkadang memang membuat rakyat kecewa. Setelah mereka duduk di kursi pemerintah seakan terlupa dengan janji-janji yang mereka buat dan bahkan melupakan jargon-jargonnya selama kampanye. Hal yang lebih ironis adalah saat kampanye mereka lantang mengatakan bahwa mereka menentang korupsi, namun saat duduk di pemerintahan malah terlibat kasus-kasus korupsi, sungguh miris dan terlihat menyedihkan.

Credit : vikaoctavia.com
Calon-calon wakil rakyat baru akan segera bermunculan saat pemilu tiba nanti, lantas haruskah kita percaya akan jargon-jargon seperti anti korupsi yang mereka lontarkan? Sikap yang harus kita lakukan adalah jangan terlalu mudah tergoda dengan jargon-jargon ataupun janji yang mereka tawarkan. Perlu pertimbangan yang matang dan berpikir jernih dalam memilih para calon wakil rakyat yang bisa amanah dalam menunaikan jabatannya, karena yang kita pilih bukanlah pilihan sembarangan, namun pilihan untuk menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan.
Tentang jargon yang mereka lontarkan untuk meraih dukungan, kita tak bisa menebak isi hati mereka apakah itu tekadnya untuk perubahan bangsa atau hanya jualan politik semata untuk meraih suara, yang bisa kita lakukan hanyalah berupaya memilih para calon wakil-wakil rakyat yang layak untuk duduk di kursi pemerintahan serta menjalankan amanahnya untuk memajukan bangsa dan negara. Semoga mereka-mereka yang terpilih nanti adalah orang-orang yang amanah dan layak untuk menjadi penggerak perubahan bangsa kedepannya.
Sumber : opini pribadi
Sumber gambar via google images
Quote:
Diubah oleh tafakoer 16-04-2018 18:41
0
7.5K
78


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan