l3akjo9etAvatar border
TS
l3akjo9et
Apa Pantas Aku Jadi Penulis?
Sebelumnya, perkenalkan namaku Olif. 

Quote:


Sudah lama aku tidak berkecimpung didunia perkaskusan. Sedari SMA ( Lebih tepatnya tahun 2010-2013) aku sempat membuat beberapa thread di kaskus. Banyak yang menilai aku cukup lihai dalam hal menuangkan kata-kata, hingga akhirnya aku bercita-cita ingin jadi penulis. Itu semua bermula dari keaktifanku menuangkan keluh kesah di kaskus ini. Karena kesibukan didunia nyata, lebih condong ke arah negatif, aku pun lupa akan kemampuan tersebut.

2016 akhir. Waktu itu aku sedang dirudung cinta. Aku bingung, hal apa yang harus aku tunjukan pada dia, bahwa aku adalah sosok yang pantas untuk diperjuangkan. Aku berdoa pada Tuhan, hingga aku bermimpi melihat diriku yang sedang asyik didepan laptop, sekelibat aku melihat background forum ini. Aku pun terbangun, dan segera mencoba kembali membuka akun yang mungkin sudah berdebu, saking lamanya aku tidak membukanya.

Aku pun teringat, bahwa hobiku yang sesungguhnya bukan bermain game, atau menghamburkan uang untuk sekedar foya-foya. Tapi, aku hobi menulis. Apapun yang ada di otakku jauh lebih lancar dituangkan kedalam tulisan, ketimbang hanya sebatas lisan. Namun, kapasitasku hingga sekarang hanyalah sebatas menulis fiksi. ( Meskipun thread ini adalah non fiksi, dimana aku mencoba untuk menggoreskan keresahanku yang mulai lelah untuk menjadi seorang penulis.)

Aku pun berikrar bahwa tahun 2017 adalah masa percobaanku untuk kembali menggeluti dunia penulisan. Aku pun mencari cara bagaimana mewujudkan mimpi tersebut. Hingga akhirnya, aku mengenal workshop SerunyaSkenario, dan Inspirator Academy. Dari Serunya, aku mendalami unsur-unsur bagaimana cara menerapkan dialog kedalam sebuah cerita. Dari Inspirator Academy, aku mengetahui bagaimana cara membuat kerangka cerita.

Quote:


Quote tersebut aku dapatkan ketika mengikuti kegiatan Inspirator Academy. Terbesit keinginan untuk coba mengaplikasikan kehidupanku kedalam sebuah tulisan. Tapi aku tau, curang rasanya bila aku menceritakan itu semua secara jujur. Karena aku yakin semua akan memberikan kesimpulan, "Buat apa gue baca tulisan yang isinya cuma curhatan lo doang?" Aku pun berinisiatif untuk membumbui kisah yang kubuat dengan kemampuanku berimajinasi.

3 bulan sudah kuhabiskan untuk berkecimpung didunia penulisan novel. Karyaku pun selesai dibulan September 2017. Namun, aku sadar akan kapasitasku,  ditambah lagi aku belum memiliki penggemar, aku harus membangun branding agar karyaku mudah untuk dipublikasikan. Selain menuliskan cerita novel, aku pun mulai aktif membuat caption-caption di Instagram yang cukup panjang, dengan harap akan ada yang tertarik dengan caraku berfikir.

Aku melihat salah satu website yang menawarkan jasa penerbitan buku secara Indie untuk penulis pemula. Aku mencoba peruntunganku untuk memilih jalur tersebut. Seusai membayar, proses revisi pun dimulai. Aku yang merasa bahwa sesudah membayar, itu tandanya tugasku usai. Aku pun menaruh kepercayaan penuh pada penerbit tersebut. Desember 2017, cetakan pertama novel ku pun rilis. Aku pun mendapatkan penawaran dari salah satu orang baik untuk membuat akun youtube. 



Namun, sepertinya aku kurang teliti. Balik lagi ke pernyataan diatas, dimana aku kira ketika aku sudah menyelesaikan proses revisi dan pembayaran aku tinggal menunggu hingga buku itu terbit tanpa harus mereview ulang.  Karena naskah tersebut sudah ditangani oleh Editor, dan Layouter. Cetakan pertama layoutku kurang rapih dan bergeser. Tapi, aku terlanjur mencetak sebanyak seratus cetakan. Aku pun berusaha keras untuk menghabiskan cetakan itu dengan catatan aku akan melakukan cetak ulang untuk merevisi naskah tersebut.

Maret 2018, aku berhasil menuntaskan kewajibanku untuk kembali merevisi naskah. Aku  mengadu nasib dengan mencoba untuk kembali mencetak ulang. Dengan pinjaman sana sini, aku berhasil mencetak kembali, dengan kondisi yang lebih bagus, dan Insya Allah sudah memenuhi standar  penulisan. Tapi aku kembali menemukan kekecewaan. Hingga detik ini, semenjak Maret 2018, karya buatanku baru laku sebanyak 8 cetakan. Sedangkan, jatuh tempo pembayaran hutang cetak sudah semakin dekat.

Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus berhenti menulis? Aku coba berbagai cara untuk tetap menyalurkan hobi ku tersebut diberbagai media sosial. Wattpad, website yang kubuat www.warkoppp.com, Instagram. Tapi, tidak munafik rasanya, manusia butuh uang untuk melanjutkan proses hidup. Tak mungkin selamanya aku bergantung pada orang tua. Sedangkan, aku rasa kemampuanku untuk saat ini hanyalah didunia penulisan. 

Aku minta pendapat... tolong posisikan aku sebagai sahabat, jangan kau cerca diriku. Aku butuh masukan..

Mohon maaf bila curhatku panjang. Aku hanya gelisah dengan hidup ini.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan