Merdeka.com - Momen langka ditunjukkan Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar disela kampanye dialogis di Desa Bunga Didi, Kecamatan Tanah Lili, Kabupaten Luwu utara, Sabtu, (7/4). Aziz Qahhar tiba-tiba menghentikan pemaparan program Sulsel Baru saat azan berkumandang tidak jauh dari lokasi acara.

Mendengar azan, pasangan Nurdin Halid tersebut langsung menghentikan pemaparannya dan meminta peserta kampanye melaksanakan salat ashar terlebih dahulu. Kompak seluruh peserta bergegas ke masjid dan melaksanakan shalat.

Usai shalat, kampanye dialogis kembali dilanjutkan dan senator tiga periode tersebut memaparkan program yang digagasnya bersama Nurdin Halid di mana wujudnya banyak di tunggu oleh masyarakat Sulsel.

"Sebagai ummat Islam yang baik, hubungan atau kewajiban kepada Allah SWT itu harus diutamakan daripada segalanya. Sehingga aktivitas apapun yang dikerjakan mesti ditinggalkan apabila suara azan memanggil," tegasnya.

Aziz menegaskan, hal tersebut yang membuat dirinya menghentikan pemaparan program dan meminta peserta untuk melaksanakan shalat Ashar terlebih dahulu. Setelah kewajiban kepada Allah sudah dilaksanakan, kemudian aktivitas yang terhenti dapat dilanjutkan.

"Kejadian tadi merupakan salah satu wujud dari Sulsel baru. Kami mengidamkan dalam program NH-Aziz ada program keagamaan yang nantinya akan membangun moral dan menanamkan nilai nilai keagamaan," ujarnya.

Menurutnya, jika NH-Aziz diberi amanah memimpin Sulsel dan program-program yang ditawarkan dapat berjalan dengan baik, maka wujud Sulawesi Selatan 5 tahun ke depan diyakini akan lebih baik dan berwajah baru.

"Kami mengusung program membangun kampung. Artinya kesejahteraan insya Allah merata. Program keumatan juga mendapat porsinya sendiri. Dunia nya selamat, akhirat nya juga selamat. Insya Allah," tutupnya. [hhw]

https://www.merdeka.com/peristiwa/azan-saat-kampanye-aziz-qahhar-ajak-warga-luwu-utara-bergegas-salat.html

Asal sembahyang-nya jangan pas lagi kampanye aja ya pak.

Jgn klo lagi pas ga kampanye lebih milih jaran goyang ketimbang mendengar panggilan adzan.