- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Warga Bantul Lulusan STM Ini Mampu Ciptakan Mesin Cuci Ber-SNI


TS
Namimaa
Warga Bantul Lulusan STM Ini Mampu Ciptakan Mesin Cuci Ber-SNI
Quote:

Ashari menunjukkan produk mesin cuci Kanaba. (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)
Bantul - Keuletan dan tekad yang besar menjadi modal utama bagi Ashari (50), pria asal Bantul untuk mewujudkan mimpi menciptakan karya bermanfaat. Berawal dari membuka jasa las dan reparasi mesin cuci, kini pria lulusan STM 2 Yogyakarta mampu memproduksi peralatan cuci berstandar nasional (SNI).
Di sebuah workshop dengan ukuran tidak cukup besar yang berada tak jauh dari rumahnya di Jalan Wonosari Km 8,5, Dusun Padangan, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul, Ashari mempekerjakan sekitar 60 warga lokal untuk membantu proses produksi mesin laundry.
Adalah Kanaba (Karya Anak Bantul), merk dagang yang dipilih untuk produk-produk yang dihasilkannya.
Bukan pekerjaan mudah bagi Ashari untuk menjalankan bisnis yang masih kategori Usaha Kecil Menengah di bawah naungan UD Hari Mukti Teknik. Berawal tahun 2008, Ashari yang jago di bidang teknik mesin dan rekayasa teknik, mencoba membuat mesin pengering pakaian sederhana, pengering padi, dan oven.

Suasana workshop mesin cuci Kanaba. (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)
Kemudian dia ditantang oleh kenalannya untuk memproduksi mesin pengering pakaian kapasitas besar.
"Diminta membuat berkapasitas 16 kilogram, saya coba, bisa, meski masih ada keluhan, kok pakaian malah jadi kaku," kata Ashari, ketika berbincang dengan wartawan di workshopnya, Jumat (6/4/2018).
Dia lantas mencoba mengutak-atik ulang, hingga akhirnya mesin pengering yang dia ciptakan mendekati sempurna dari sisi fungsi dan bentuk.
"Perlahan-lahan, pesanan mulai datang, dari kapasitas 16 kilogram, 30 kilogram, sampai 60 kilogram. Bisa custom 100-200 kilogram, dan berbagai alat laundry lain," jelas pria kelahiran 7 Februari 1969 ini.
Hasil tak mengingkari proses. Begitu pepatah yang tepat bagi perjuangan Ashari. Pada tahun 2016, produk peralatan loundry Kanaba lolos sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Ashari mengklaim produknya yang telah masuk generasi ketiga ini berani diadu dengan produk impor, dari sisi kualitas hingga pemakaian energi listrik. Harga yang ditawarkan juga diklaim cukup bersaing.

Suasana workshop mesin cuci Kanaba. (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)
Kini beberapa produk unggulan berhasil diciptakan, yakni mesin pengering laundry (dryer), mesin pencuci dan pemeras (washer extractor), mesin setrika (roll ironer), mesin cuci tanpa pemeras (washer capsule), dan mesin pemeras (extractor). Per bulan, workshopnya mampu memproduksi sekitar 40 unit mesin. Sekitar 88 persen pembuatan bahan baku dan 100 persen perakitan dilakukan di workshop.
Untuk jangkauan pasarnya, saat ini hampir merata ke seluruh daerah di Indonesia dan Timor Leste. Konsumen terutama dari kalangan rumah sakit, hotel, jasa laundry, hingga pabrik garmen.
"Tahun 2020 kita targetkan bisa ekspor, untuk tahap awal kemungkinan di wilayah ASEAN dulu," imbuhnya.
Selain berorientasi bisnis, Ashari tak melupakan sisi sosial. Dalam waktu dekat ini, dia berencana membesarkan workshopnya agar bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi, sekaligus membangun lembaga pendidikan untuk mentransfer ilmu kepada para lulusan SMK di Bantul khususnya dan DIY pada umumnya.
"Saya ingin mendirikan sekolah wirausaha, mendidik anak-anak yang berkeinginan kuat hidup mandiri, lewat lembaga pendidikan nantinya dengan mengedepankan pendidikan agama agar memiliki mental antikorupsi," tutup Ashari.
(mbr/mbr)
https://news.detik.com/berita-jawa-t...274.1499954577
waw mantep tuh..

0
2.2K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan