Kaskus

Hobby

muinmasterAvatar border
TS
muinmaster
Si Kopi Yang Menguntungkan
Kopi merupakan komoditas unggulan. Mayoritas masyarakat Indonesia mengonsumsi kopi. Terlebih dalam kurun setahun terakhir, banyak muncul cafe-cafe yang menawarkan kopi dengan banyak varian rasa.

Tahukah Anda, kopi tersebut kebanyakan berasal dari Provinsi Lampung. Untuk terus meningkatkan hasil pertanian kopi di Lampung, pemerintah melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah (Balitbangnovda) merancang sebuah kawasan induk kebun kopi.

Kawasan yang direncanakan menjadi Agroteknopark (ATP) Kopi Robusta Lampung di daerah Sumberjaya, Lampung Barat. Data Balitbangnovda Lampung menunjukkan Lampung Barat merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Lampung. Per tahun sekitar 52.543 ton kopi dihasilkan dari lahan seluas 65 ribu hektare yang dikelola petani setempat.

Namun, petani kopi di Lampung baru mampu menghasilkan 0,8 ton kopi tiap hektare lahan. Jumlah tersebut jauh dari ideal karena 1 hektare lahan kopi seharusnya mampu menghasilkan lebih dari 1 ton biji kopi.

Untuk mendorong peningkatan produksi kopi robusta, dirancanglah sebuah kawasan Agrotecnopark (ATP) Kopi Robusta Lampung. Berbagai teknik pertanian kopi kini tengah diterapkan di daerah Sumberjaya, Lampung Barat, yang akan dijadikan lokasi ATP Kopi Robusta Lampung. Salah satu yang kini tengah dilakukan adalah teknik pencegahan erosi pada lahan pertanian kopi di daerah perbukitan.

Salah satu peneliti di Balitbangnovda, untuk penanaman kopi robusta yang baik dibutuhkan lokasi dengan ketinggian di bawah 700 dpl. Kriteria lainnya adalah memiliki kelerengan maksimal 20%, kedalaman tanah efektif di bawah 100 cm, memiliki tekstur tanah berlempung dengan struktur lapisan atas remah, memiliki tingkat keasaman (pH) tanah 5,5-6,5, dan memiliki drainase yang baik.

Selain itu, daerah kawasan perkebunan kopi yang baik memiliki curah hujan 1.500-3.500 mm/tahun dengan suhu udara rata-rata 25°C-32°C sehingga cocok untuk pertanian kopi robusta.


Tata Cara Tanam Kopi Robusta

Kontur lahan perkebunan kopi di daerah Lampung Barat yang berbukit membuat rawan terjadi erosi atau pengikisan lahan. Untuk mengurangi dampak erosi pada lahan pertanian kopi tersebut, dapat diatasi dengan beberapa cara, seperti tata tanam, teknik konservasi tanah, dan penanaman tanaman naungan.

Cara tata tanam, yakni dengan menanam tanaman kopi yang berlokasi di lahan berkontur terjal dengan menanam sejajar garis kontur. Selain itu, juga perlu dilakukan pembuatan teras-teras. Teras-teras tersebut nantinya berfungsi sebagai penahan laju aliran air permukaan dan air hujan yang jatuh sehingga mengurangi dampak erosi.

Cara lainnya yakni pada lereng 15%-30% dapat dibuat teras gulud berupa guludan yang dilengkapi saluran pembuangan air dan dibuat memotong lereng. Sementara untuk lereng dengan kecuraman hingga 30%-45% perlu dibuat teras individu. Teras induvidu adalah perataan tanah di sekitar pokok tanaman dengan garis tengahnya 1-1,5 m.

Sebagai pendukung pencegahan erosi di lahan pertanian kopi, petani juga perlu memberi pohon penaung di sekitar tanaman kopi. Selain itu, tanaman penaung juga mampu meredam suhu udara yang ekstrem dan mengurangi laju evapotranspirasi (penguapan air), terutama pada saat kemarau. Beberapa jenis tanaman penaung sementara yang dapat dipilih petani kopi, di antaranya jenis Moghania macropylla (Flemingia congesta), Crotalaria sp., Tephrosia sp. Sedangkan untuk tanaman penaung tetap bisa dipilih jenis lamtoro (Leucaena sp.), Glyricidia, kelapa, dadap (Erythrina sp.), cemara (Casuarina sp.).

Selain memperhatikan lokasi, dalam budi daya kopi robusta diperlukan pengelolaan lahan secara intensif dengan melakukan beberapa cara konservasi lahan, seperti pembuatan rorak, yakni lubang yang dibuat di bidang olah atau pada saluran peresapan sebagai tempat penampungan air aliran. Penanaman kopi juga perlu dilakukan dengan cara praktik berkebun campuran. Jadi petani juga menanami berbagai tanaman tahunan, baik kayu ataupun buah-buahan, sebagai tanaman pelindung kopi. Sedangkan untuk memperbaiki varietas tanaman kopi, petani dapat melakukan teknik okulasi atau teknik tempel sambung. Selamat mencoba. Dibalik rasa kopi yang pahit ternyata manisnya sangat menggigit
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
799
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan