Kaskus

Games

solehikhsanudinAvatar border
TS
solehikhsanudin
[COC] Game Manajerial Sepak Bola “Football Manager” Yang Menemani Perkuliahanku
Assalamua’alaikum, selamat pagi/siang/sore/malem para kaskuser dimana pun berada!
Bertemu lagi dengan ane, solehikhsanudin, kali ini dalam rangka ikut meramaikan event COC Forum Games.
Nah, kali ini ane mau sedikit membagi cerita tentang salah satu game manajerial sepak bola bertitel “Football Manager” (yang dulunya bernama “Campionship Manager”), dimana game ini begitu menemani salah satu tahapan perjalanan hidup ane semasa menempuh pendidikan di bangku perkuliahan dari S-1 sampe S-2, cekidot gan...
 
Pada dasarnya, ane sendiri bukanlah tipikal orang yang pandai dalam memainkan games, apalagi game-game yang banyak menggunakan keterampilan jemari tangan maupun kompleksitas strategi. So, ane seringkali jadi pihak yang “terkalahkan” ketika bermain game bersama teman-teman sejak kecil, terutama sejak era munculnya Nint*ndo dan Pl*y Station.
Itulah salah satu alasannya mengapa ane kemudian jatuh hati sama game Football Manager, karena game ini tidak terlalu membutuhkan kecepatan tangan dan permainannya pada awalnya tidak terlalu kompleks, selain juga karena ane memang penggemar olahraga (baca : pengamat) sepak bola hehehe.
Dari sejak ane kenal pertama kali sama Football Manager sampai memutuskan untuk berhenti, setidaknya ada beberapa fase yang ane lewati...
 
FASE PERTAMA KALINYA ANE MENGENAL GAME INI
 

Spoiler for undefined:


 
Ane mengenal pertama kalinya mengenal game ini dari temen waktu awal-awal merantau ke Jakarta pada awal tahun 2004 yang lalu gan/sis. Saat itulah ane juga pertama kalinya mulai lancar mengoperasikan komputer karena kebutuhan pekerjaan, saat masih sulitnya mengadu nasib di kota metropolitan dengan gaji kala itu yang masih berkisar di angka Rp 500 ribu sebulannya.
Awalnya ada salah seorang temen yang memperkenalkan ane sama game ini, dan ane mulai tertarik karena faktor kesukaan ane sama sepak bola. Di samping itu, game ini juga bagi ane cukup mudah dibanding game bola lainnya yang bertipikal non-manajerial seperti F*FA maupun W*nning Eleven.
Tak dinyana, ternyata banyak temen ane yang juga menyukai game ini. Kami yang memiliki hobi serupa pun makin sering memainkan game ini, meskipun lebih seringnya memainkan secara pribadi dengan sesekali beradu match ketika ada jaringan yang menghubungkan antar komputer.
 
FASE MEMASUKI MASA PERKULIAHAN S-1
 

Spoiler for undefined:


 
Tak sampai setahun setelah ane memutuskan untuk berhijrah ke Jakarta, alhamdulillah ane mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan S-1. Di masa ini, ane dan teman-teman yang sehobi makin antusias dalam memainkan game Football Manager, terlebih untuk mengisi waktu luang di sela-sela studi.
Salah satu pengalaman unik yang kami alami yaitu ketika menyadari tidak bisa meng-install game ini di komputer kampus karena tidak mengetahui password akun administratornya.
Namun akhirnya hal ini bisa diatasi setelah ane diberitahukan caranya untuk menghapus password admin oleh salah seorang senior. Awalnya hal ini ane rahasiakan ke teman-teman, tapi pada akhirnya diketahui pula. Meskipun, hal ini juga akhirnya berdampak buruk bagi “kesehatan” komputer itu sendiri, yang terbukti mengalami kerusakan pasca terserang virus Br*ntok.
 
FASE SETELAH ANE MEMILIKI LAPTOP SENDIRI
 

Spoiler for undefined:


 
Ane baru memiliki komputer sendiri (dalam bentuk laptop/notebook) pada saat memasuki tahun kedua perkuliahan. Alhamdulillah tabungan ane waktu itu ane rasa sudah cukup untuk dibelikan laptop sendiri, dan ane langsung cus ke bilangan Roxy bersama temen ane dimana akhirnya terbeli sebuah laptop bermerk Ac*r dengan processor Celer*n seharga Rp 6,5 juta.
Setelah sedikit berkenalan dengan laptop baru, salah satu aplikasi yang ane install adalah game Football Manager kesukaan ane. Waktu itu, ukuran (size) aplikasi-aplikasi masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan saat ini, so game sekelas Football Manager masih lancar dioperasikan pada RAM 256 MB (yang kemudian ane tambah slotnya dengan 1 GB).
Ane pun semakin addict dalam memainkan Football Manager, bahkan seperti tidak mengenal waktu, dan durasi (tahun) pertandingan yang semakin panjang namun tetap setia dengan klub sepak bola favorit ane “Juventus”. Saking addictnya, ane juga hampir selalu membawa laptop ane tersebut setiap kali bepergian, tentunya dengan maksud agar tidak ketinggalan bermain game Football Manager dimana pun berada.
 
FASE SELULUS S-1 DAN SEMPAT BEKERJA DI KALIMANTAN
 

Spoiler for undefined:


 
Selepas lulus dari kuliah S-1, ane masih terus addict dalam memainkan Football Manager.
Saat itu, ane sempat bekerja ke Pulau Kalimantan atau lebih tepatnya di Provinsi Kalimantan Timur (mondar-mandir di seputaran Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, Bontang, dan sekitarnya). Di masa ini, ane kembali bertemu dengan sesama rekan kerja yang sama-sama penggila game Football Manager. Alhasil, meskipun sudah agak terpisah dengan komunitas di Jawa, namun ane tetap banyak sharing dengan rekan sejawat di tempat yang baru.
Salah satu “pembelajaran” yang ane dapatkan dari rekan kerja di Kalimantan ini justru lebih mengarah ke “cheat”, dimana teman ane ini sering memainkan game dengan tidak sportif menggunakan metode “add manager” hingga mengubah setting karakteristik pemain (bagi penikmat Football Manager, tentunya tidak awam dengan istilah-istilah ini). Ane pun mendapat “ilmu” baru untuk dapat memenangkan pertandingan dengan cara yang instan, meskipun pada waktu itu sangat jarang ane terapkan karena masih relatif lebih suka bermain dengan cara yang sportif.
 
FASE MEMASUKI MASA PERKULIAHAN S-2
 

Spoiler for undefined:


 
Di tengah perjalanan mencari sesuap nasi di tanah seberang, ane akhirnya kembali lagi ke Jakarta karena mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan strata berikutnya (S-2).
Di masa ini, ane masih cukup sering bermain game Football Manager, namun secara total sudah tidak se-addict masa-masa sebelumnya.
Secara teknis, ane lebih sering menggunakan metode “Go On Holidays” setiap akan memasuki waktu pertandingan, kemudian langsung men-save permainan ketika memenangi pertandingan tersebut (ini sudah agak tidak sportif hehehe). Imbasnya, durasi tahun pertandingan menjadi semakin panjang dengan prestasi/piala yang juga makin menumpuk, meskipun nama-nama pemainnya sendiri telah berubah ke nama-nama non-riil settingan game.
 
FASE SELULUS S-2 DAN MENIKAH
 

Spoiler for undefined:


 
Di masa ini, ane sudah mulai jenuh untuk bermain game, termasuk Football Manager.
Alasannya tentu karena selulus S-2, ane semakin disibukkan dengan beban pekerjaan yang semakin berat. Apalagi setelah menikah dan kemudian mempunyai anak, praktis ane hampir tidak pernah lagi memainkan game Football Manager. Bahkan, ketika ane berganti laptop ke teknologi yang lebih mutakhir, game ini sudah tidak ane install lagi.
Tapi, apa pun itu, Football Manager tetaplah menjadi sebuah game yang bakal selalu ane kenang di memori ane. Sebuah game yang menemani perjalanan hidup ane, khususnya di sekitar fase studi ane di bangku perkualiahan. Dan, tentunya menjadi game yang mempertemukan ane dengan komunitas teman-teman baru dengan segala nilai yang dibawanya.
 
Demikian sekelumit cerita yang bisa ane sampaikan terkait game Football Manager yang sempat ane mainkan di sekitar masa perkuliahan ane dulu.
Semoga ada manfaatnya dan dapat menginspirasi rekan-rekan Kaskuser semua.
Wassalam!!!
 
Sumber :
Narasi : kisah pribadi.
Ilustrasi : Google Images.

Diubah oleh solehikhsanudin 05-04-2018 09:55
swiitdebbyAvatar border
swiitdebby memberi reputasi
1
1.9K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan