- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Metode Cuci Otak Untuk Penyembuhan stroke sebabkan Dokter Terawan di Pecat


TS
faisal260593
Metode Cuci Otak Untuk Penyembuhan stroke sebabkan Dokter Terawan di Pecat

Quote:

Dokter Terawan merupakan Kepala Rumah Sakit Kepresidenan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. DIPECAT Lantaran Dokter radiologi ini dikenal berkat terapi 'cuci otak' yang dipakai untuk pengobatan stroke.yang dinilai IDI ( Ikatan Dokter Indonesia) menyalahi prosedur kodekteran. terapi ala Terawan ini menuai kontroversi di kalangan dokter syaraf. Para dokter syaraf menilai metode cuci otak itu bukan terapi, apalagi tindakan pencegahan. Metode itu hanyalah prosedur diagnosis saja. Perkara itu yang diduga menjadi penyebab pemecatan sementara Dokter Terawan.
Sejumlah kalangan elite dan politikus telah mencoba terapi ini dan mengaku bisa sembuh. Namun di sisi lain, Pemecatan Dokter Terawan pun menuai reaksi publik. Muncul tagar #savedokterTerawan untuk membela dokter di kesatuan TNI tersebut. Sejumlah pasien Dokter Terawan memberikan testimoni soal keberhasilan terapi tersebut.
Sementara itu, pengusaha dan politisi Golkar Aburizal Bakrie lewat akun Twitter @aburizalbakrie juga memberikan dukungan moral kepada Terawan. “Ramai diberitakan kabar Kepala RSPAD Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto, diberhentikan oleh IDI dengan alasan etik. Metode “cuci otak”nya dipermasalahkan, padahal dengan itu dia telah menolong baik mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke. #SaveDokterTerawan,” tulis Aburizal Bakrie atau Ical, Selasa3 April 2018.
Ical sendiri pernah merasakan sentuhan dokter Terawan. Selain itu, dia menyebut sejumlah nama yang pernah diobati dokter Terawan, antara lain Mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan AM Hendropriyono.
Menurut Pukovisa, MKEK siap mempertanggungjawabkan proses ini sebaik-baiknya. "Sama sekali tidak berdasarkan semua yang sekarang dituduhkan masyarakat dan sesama sejawat: iri dengki, hasad, sirik, intrik politik, semuanya insyaa Allah tidak ada. Tidak ada interest dari kami selain keadilan itu sendiri," kata dia.
Pukovisa mengatakan hakim-hakim atau majelis pemeriksa juga sengaja dipilih yang tak bersinggungan kepentingan dengan Dokter Terawan. Bahkan MKEK tidak memilih hakim yang berprofesi sebagai radiolog, neurolog, dan spesialis bedah syaraf yang mungkin dapat diduga punya kepentingan terhadap kasus ini.
anggota DPR RI Anggota Komisi I DPR Dave Laksono meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencabut keputusannya yang memecat Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI dokter Terawan Agus Putranto, SpRad. Terawan dituduh melakukan pelanggaran etik keras, karena menerapkan terapi cuci otak atau yang disebut brainwash.

Menurut Dave praktik cuci otak menggunakan teknologi Digital Subatraction Angiography (DSA) sebagaimana dilakukan dokter Terawan tidak salah. Justru sebaliknya, banyak pasien yang telah berhasil disembuhkan oleh dokter Terawan menggunakan metode tersebut.
"Kami berharap keputusan itu segera dicabut sehingga dokter Terawan bisa kembali lagi berpraktek dan bekerja untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan masyarakat Indonesia," ungkap Dave saat dihubungi Okezone, Kamis (5/4/2018).
Dikatakan Dave, justru yang terjadi prosedur itu pemecatan yang dilakukan IDI karena tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada dokter Terawan untuk menjelaskan praktek yang selama ini dijalankan.
"Ini ada prosedur yang dilakukan yang mereka (IDI) ambil, tetapi menurut saya prosedur itu belum sepenuhnya. Keputusan yang diambil oleh IDI berdasarkan laporan yang kami terima dan kami pelajari, itu sepihak dan tidak diberikan ruang yang cukup untuk melakukan pembelaan dirinya," terangnya.
Politikus Partai Golkar itu berencana akan segera memanggil pihak IDI untuk diintrogasi prihal pemecatan yang dilakukan secara sepihak. Karena berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan Komisi I DPR tidak ada prosedur yang dilanggar oleh dokter Terawan saat menjalankan praktek terapi cuci otak.
"Kalau pemanggilan IDI kita belum ada rencana, tapi akan segera kita kita agendakan," pungkas Putra dari politikus senior Agung Laksono itu.
hmm ternyata di negara kita kalau ada orang lain yang menemukan metode, alat yang bermanfaat bagi manusia, buru-buru di binasakan ya?

sumber
Oke zone
Tempo
0
1.5K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan