mustaqim1508Avatar border
TS
mustaqim1508
Yang Terpenting Dalam Sebuah Tradisi, Budaya, dan Adat adalah Penerus
Spoiler for 1:


KAMINOYAMA, Prefektur Yamagata—Kekurangan pengrajin berpotensi membunyikan lonceng kematian bagi acara adat tahunan di sini yang sudah berusia ratusan tahun dan sebelumnya juga pernah tertempa badai.

Diselenggarakan setiap tanggal 11 Februari, Kasedori terancam punah karena kurangnya penenun muda yang membuat mantel jerami “kendai” serta sandal “fuyu waraji” yang dikenakan oleh para peserta saat musim dingin ketika salju menumpuk tebal.

Barang-barang ini sekarang ditenun oleh dua seniman yang masing-masing berusia 79 dan 85 tahun, yang menyadari kalau mereka tidak akan bertahan lama dan merasa putus asa untuk mendidik anak-anak muda guna meneruskan mereka.

Spoiler for 2:


“Kami ingin mewariskan festival Kasedori kepada generasi masa depan dengan cara apa pun yang kami bisa. Kami butuh setidaknya sepasang penerus untuk menenun kendai dan fuyu waraji,” ujar Kenichi Osawa, ketua komunitas pelestarian Kaseidori yang ada di kota tersebut.

Kasedori dipercaya berasal dari Zaman Edo awal (1603-1867), namun dihentikan di Zaman Meiji (1868-1912). Festival ini dihidupkan kembali di tahun 1959.

Tapi, saat ini ada kekhawatiran kalau tradisi kuno ini akan berakhir kembali kecuali ditemukan penerus yang akan meneruskan kedua penenun yang sudah berusia lanjut itu.

Akhir Desember lalu, Akio Endo, 79, menenun mantel kendai di workshop di distrik Narage, sementara Saikichi Endo, 85, membuat sandal-sandal waraji.

Spoiler for 3:


Endo yang lebih muda menggunakan mesin tenun jerami yang telah ada di distrik itu dari generasi ke generasi.

Spoiler for 4:


Kendai adalah mantel “mino” yang diukur tepat 1 meter di bawah pinggang dan digunakan dari kepala dengan tujuan menggambarkan “kasedori”, titisan dewa yang mirip burung. Jerami yang dijalin membentuk kerucut digunakan seperti sebuah baju, dengan lubang untuk tangan dan kepala. Lingkaran bukaan diberi tenun tambahan untuk memberi kekuatan lebih pada bahan.

Edo mulai membuat mantel kendai sekitar tahun 1990 atas permintaan komunitas pelestarian Kasedori kota. Berdasarkan catatan yang ditinggalkan oleh pendahulunya, dia telah menambahkan beberapa perubahan: sebagai contoh, dia mengkalibrasi ulang mesin tenun. Di hari yang baik, dia dapat membuat satu kasedori.


Sumber:
tourist-note.com


0
555
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan