- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sukmawati Minta Maaf, GNPF Ulama Batal Lapor Polisi


TS
parenkim
Sukmawati Minta Maaf, GNPF Ulama Batal Lapor Polisi
Sukmawati Minta Maaf, GNPF Ulama Batal Lapor Polis

Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama menyatakan batal melaporkan Soekmawati Soekarnoputri terkait dugaan penistaan agama. Tadinya mereka mempersoalkan puisi Ibu Indonesia dibacakan pada acara '29 Tahun Anne Avantie Berkarya', di Indonesia Fashion Week 2018 beberapa waktu lalu.
Ketua Bidang Advokasi GNPF Ulama Kapitra Ampera menyatakan alasan pembatalan pengaduan karena Soekmawati telah meminta maaf kepada umat Islam.
"Jadi tidak perlu lapor melapor lah," kata Kapitra saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon, Rabu (4/4).
Pihaknya pun menerima dengan hati terbuka permintaan maaf dari putri Presiden pertama Republik Indonesia Ir, Soekarno itu. Kapitra mengatakan ketika seseorang sudah meminta maaf dan sudah mengakui kesalahannya, harus dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya, sesuai dengan ajaran Islam.
"Kalau orang sudah mengakui kesalahannya masa kita tidak memaafkan, kita juga kan tidak luput dari kesalahan," kata Kapitra.
Meski begitu, Kapitra meminta hal itu harus menjadi pelajaran bagi Soekmawati karena tidak ada sesuatu apapun yang bebas nilai di dunia. Meski puisi itu merupakan ekspresi kebudayaan, tetap saja terikat dengan nilai dan norma.
Menurut Kapitra, apabila Soekmawati tidak mengerti mengenai syariat Islam, hal itu menjadi tanggung jawab ulama dan umat Islam.
Dibuat Sejak 2006
Sukmawati menyatakan puisi menjadi kontroversi itu sebenarnya sudah diterbitkan bersama sejumlah karya lainnya sekitar 12 tahun lalu.
"Puisi Ibu Indonesia adalah salah satu puisi yang saya tulis, yang menjadi bagian dari Buku Kumpulan Puisi Ibu Indonesia yang telah diterbitkan pada 2006," kata Sukmawati dalam jumpa pers di Cikini, Rabu (4/4).
Sukmawati mengatakan tidak bermaksud menghina umat Islam. Namun, puisi itu merupakan pandangan pribadinya sebagai seorang seniman dan budayawan.
"Puisi Ibu Indonesia ini ditulis sebagai refleksi dari keprihatinan saya tentang rasa wawasan kebangsaan dan saya rangkum semata mata untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia Asli," kata Sukmawati.
Dalam puisinya, Sukmawati menyebut kidung lebih indah dari azan, serta konde lebih indah dari cadar. (ayp)
Ketua Bidang Advokasi GNPF Ulama Kapitra Ampera menyatakan alasan pembatalan pengaduan karena Soekmawati telah meminta maaf kepada umat Islam.
"Jadi tidak perlu lapor melapor lah," kata Kapitra saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon, Rabu (4/4).
Pihaknya pun menerima dengan hati terbuka permintaan maaf dari putri Presiden pertama Republik Indonesia Ir, Soekarno itu. Kapitra mengatakan ketika seseorang sudah meminta maaf dan sudah mengakui kesalahannya, harus dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya, sesuai dengan ajaran Islam.
"Kalau orang sudah mengakui kesalahannya masa kita tidak memaafkan, kita juga kan tidak luput dari kesalahan," kata Kapitra.
Meski begitu, Kapitra meminta hal itu harus menjadi pelajaran bagi Soekmawati karena tidak ada sesuatu apapun yang bebas nilai di dunia. Meski puisi itu merupakan ekspresi kebudayaan, tetap saja terikat dengan nilai dan norma.
Menurut Kapitra, apabila Soekmawati tidak mengerti mengenai syariat Islam, hal itu menjadi tanggung jawab ulama dan umat Islam.
Dibuat Sejak 2006
Sukmawati menyatakan puisi menjadi kontroversi itu sebenarnya sudah diterbitkan bersama sejumlah karya lainnya sekitar 12 tahun lalu.
"Puisi Ibu Indonesia adalah salah satu puisi yang saya tulis, yang menjadi bagian dari Buku Kumpulan Puisi Ibu Indonesia yang telah diterbitkan pada 2006," kata Sukmawati dalam jumpa pers di Cikini, Rabu (4/4).
Sukmawati mengatakan tidak bermaksud menghina umat Islam. Namun, puisi itu merupakan pandangan pribadinya sebagai seorang seniman dan budayawan.
"Puisi Ibu Indonesia ini ditulis sebagai refleksi dari keprihatinan saya tentang rasa wawasan kebangsaan dan saya rangkum semata mata untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia Asli," kata Sukmawati.
Dalam puisinya, Sukmawati menyebut kidung lebih indah dari azan, serta konde lebih indah dari cadar. (ayp)
wkakakak
0
2.4K
Kutip
28
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan