- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Elektabilitas TGB Zainul Majdi Melonjak, AHY Beri Tanggapan Tegas


TS
ntapzzz
Elektabilitas TGB Zainul Majdi Melonjak, AHY Beri Tanggapan Tegas


Quote:
SURATKABAR.ID – Partai Demokrat memang belum juga memutuskan siapa calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang akan mereka usung. Namun partai politik ini mempersilakan semua kader untuk melakukan kegiatan demi mengangkat elektabilitas.
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menjadi salah satu kader yang dipercaya dapat meningkatkan elektabilitas partai. Meski demikian Demokrat menegaskan hanya akan memilih calon yang memenuhi kriteria dan juga elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil survei.
Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika menghadiri diskusi yang digelar di ruang rapat redaksi Jawa Pos, Surabaya, Senin (2/4), seperti dilansir dari laman JawaPos.com.
Putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambabg Yudhoyono (SBY) tersebut menyampaikan, Partai Demokrat memperoleh suara 10,19 persen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 silam. Dengan hasil tersebut, partainya tak dapat mengusung capres-cawapres sendiri dan harus berkoalisi dengan partai politik lain.
Alasan tersebut pula yang menjadi sebab Demokrat menolak membicarakan terkait deklarasi capres dan cawapres. Namun seperti diberitakan sebelumnya, AHY masuk menjadi salah satu kader paling potensial dari Demokrat untuk maju sebagai capres atau cawapres melawan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Selain AHY, TGB Zainul Majdi juga digadang-gadang memiliki kelompok pendukungnya sendiri untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Terkait hal tersebut, suami Annisa Pohan menegaskan partainya tak menutup jalan bagi siapa pun kader Demokrat yang ingin mendongkrak elektabilitas.
Pasalnya, seperti yang diketahui, elektahilitas kader akan memberikan imbas positif pada elektabilitas partai. Dan mengenai dirinya yang turut dicalonkan pada pemilihan presiden, AHY menyampaikan,“Rakyat yang menentukan. Bukan cuma Demokrat”, dikutip dari JawaPos.com, Selasa (3/4/2018).
Sebelumnya Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB), Gubernur Nusa Tenggara Barat diisukan angkat kaki dari Partai Demokrat lantaran dikatakan tak sanggup bersaing dengan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai kader yang mungkin diusung maju capres-cawapres.
Namun hal tersebut tegas ditepis Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Demokrat Hinca Panjaitan. Disampaikan ketika ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (3/4) kemarin, ia menegaskan TGB Zainul Majdi masih bagian dari majelis tinggi Partai Demokrat.
“Perlu saya luruskan bahwa TGB masih bagian dari 15 majelis tinggi Partai Demokrat. Soal isu beliau angkat kaki, kami belum pernah terima kebenarannya. Silakan konfirmasi ke kabar tersebut,” tegasnya, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (4/4/2018).
Hinca bahkan mengakui TGB merupakan salah satu kader terbaik dari Demokrat. Sosok TGB dikenal memiliki kinerja politik yang positif selama mengabdi sebagai Ketua DPD NTB Partai Demokrat, maupun saat menjabat sebagai Gubernur NTB.
Terkait Partai Demokrat yang belum memutuskan siapa kandidat yang akan diusungnya dalam Pilpres 2019, Hinca mengatakan, “Kita lihat nanti tanggal 4-10 Oktober 2018 nanti, apakah kami ingin melanjutkan kepemimpinan sekarang atau ingin menggantinya.”Sumber
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menjadi salah satu kader yang dipercaya dapat meningkatkan elektabilitas partai. Meski demikian Demokrat menegaskan hanya akan memilih calon yang memenuhi kriteria dan juga elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil survei.
Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika menghadiri diskusi yang digelar di ruang rapat redaksi Jawa Pos, Surabaya, Senin (2/4), seperti dilansir dari laman JawaPos.com.
Putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambabg Yudhoyono (SBY) tersebut menyampaikan, Partai Demokrat memperoleh suara 10,19 persen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 silam. Dengan hasil tersebut, partainya tak dapat mengusung capres-cawapres sendiri dan harus berkoalisi dengan partai politik lain.
Alasan tersebut pula yang menjadi sebab Demokrat menolak membicarakan terkait deklarasi capres dan cawapres. Namun seperti diberitakan sebelumnya, AHY masuk menjadi salah satu kader paling potensial dari Demokrat untuk maju sebagai capres atau cawapres melawan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Selain AHY, TGB Zainul Majdi juga digadang-gadang memiliki kelompok pendukungnya sendiri untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Terkait hal tersebut, suami Annisa Pohan menegaskan partainya tak menutup jalan bagi siapa pun kader Demokrat yang ingin mendongkrak elektabilitas.
Pasalnya, seperti yang diketahui, elektahilitas kader akan memberikan imbas positif pada elektabilitas partai. Dan mengenai dirinya yang turut dicalonkan pada pemilihan presiden, AHY menyampaikan,“Rakyat yang menentukan. Bukan cuma Demokrat”, dikutip dari JawaPos.com, Selasa (3/4/2018).
Sebelumnya Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB), Gubernur Nusa Tenggara Barat diisukan angkat kaki dari Partai Demokrat lantaran dikatakan tak sanggup bersaing dengan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai kader yang mungkin diusung maju capres-cawapres.
Namun hal tersebut tegas ditepis Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Demokrat Hinca Panjaitan. Disampaikan ketika ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (3/4) kemarin, ia menegaskan TGB Zainul Majdi masih bagian dari majelis tinggi Partai Demokrat.
“Perlu saya luruskan bahwa TGB masih bagian dari 15 majelis tinggi Partai Demokrat. Soal isu beliau angkat kaki, kami belum pernah terima kebenarannya. Silakan konfirmasi ke kabar tersebut,” tegasnya, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (4/4/2018).
Hinca bahkan mengakui TGB merupakan salah satu kader terbaik dari Demokrat. Sosok TGB dikenal memiliki kinerja politik yang positif selama mengabdi sebagai Ketua DPD NTB Partai Demokrat, maupun saat menjabat sebagai Gubernur NTB.
Terkait Partai Demokrat yang belum memutuskan siapa kandidat yang akan diusungnya dalam Pilpres 2019, Hinca mengatakan, “Kita lihat nanti tanggal 4-10 Oktober 2018 nanti, apakah kami ingin melanjutkan kepemimpinan sekarang atau ingin menggantinya.”Sumber


TGB.ID#TGBuntukIndonesia


0
2.7K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan