Peran suami dan isteri bagaikaan pakaian yang saling menutupi. Jika suami laksana sayap kanan, maka isteri adalah sayap kiri. Peran isteri khususnya sangat menentukan dalam kehidupan rumah tangga. Mulai dari melayani suami, hamil, melahirkan anak, hingga menjadi benteng terakhir seorang suami. Mereka adalah penghibur di kala duka. Pemberi semangat dan gairah hidup, ketika suami dalam kesulitan dan kejenuhan bekerja.
Kesuksesan rumah tangga sangat ditentukan oleh isteri. Bahkan lebih jauh, daya konsentrasi sang suami dalam bekerja dan berbuat sangat ditentukan oleh peran isteri.
Kesuksesan rumah tangga sangat ditentukan oleh isteri. Banyak suami yang sukses meraih cita-cita karena dukungan suami. Sebaliknya, banyak juga suami yang gagal menggapai ambisinya, karena tidak ada motivasi yang kuat dari sang isteri.
Berhadap dengan anak-anak selama 24 jam bukan pekerjaan yang mudah. Tidak tidur semalaman mereka lakukan berbulan-bulan, hanya untuk membesarkan anak-anak mereka. Semua itu mereka lakukan sesuai dengan kodrat dan fitrahnya. Mereka memang pejuang tanpa kenal lelah di rumah. Bahkan sebagian dari mereka, juga bekerja di luar rumah. Setelah kembali bekerja, melayani suami dan mendidik anak-anak tanpa kenal letih.
Kesuksesan anak-anak sangat banyak ditentukan oleh ibu. Ia selaku pendidik sejati di dalam rumah. Jika sekolah diibaratkan seperti lembaga pendidikan short time, maka pendidikan dalam rumah tangga adalah lembaga pendidikan long time. Sepanjang masa anak-anak, hingga ia melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, peran isteri dalam rumah tangga sangat menentukan. Jadi sangat wajar jika isteri di rumah merupakan figur first teacher. Guru pertama dan utama yang berhadapan dengan anak-anak kita.
Profesi menjadi ibu sejati agaknya perlu kita bangkitkan kembali. Melihat banyaknya anak-anak yang sukses dalam mendapat ijazah, tetapi gagal dalam berakhlak mulia. Tatanan moral semakin langka. Tingkah laku sejati, hanya muncul dari didikan ibu yang shalehah. Sebuah mimpi, jika kesejukan rumah tangga hanya dapat diraih  dengan tumpukan uang. Apalah artinya uang dan penghasilan lainnya yang kita peroleh, jika akhlak dan moralitas generasi kita punah disebabkan ibu tidak berperan maksimal sebagai the first teacher di rumah tangga. Karenanya, kita perlu sekali sosok isteri sebagai pendidik, bukan sekedar house wife.