- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Saksikan Penderitaan Yesus Secara Langsung


TS
lucy...pinder
Saksikan Penderitaan Yesus Secara Langsung

Quote:
MALANG - Perjalanan sengsara Yesus Kristus yang wafat di kayu salib, biasanya hanya dapat dibaca dalam Alkitab. Namun, jemaat Gereja St Yohanes Pemandi dapat melihatnya langsung, Jumat (30/3) kemarin. Perjalanan sengsara Yesus tersebut diwujudkan dalam aksi teatrikal Orang Muda Katolik (OMK) Gereja St Yohanes Pemandi Janti Malang.
Para muda-mudi memerankan beberapa tokoh seperti Pasukan Romawi, 12 rasul murid Yesus, sampai peran Yesus Kristus yang memanggul salib.
“Salibkan dia, Salibkan dia,” teriak muda-mudi saat memerankan warga.
Perjalanan sengsara Yesus ini divisualisasikan mulai dari kisah Yesus yang memanggul salib dan jatuh sebanyak tiga kali dalam perjalanannya. Diperlihatkan pula pasukan-pasukan mencambuki Yesus agar berjalan ke bukit lebih cepat.
Peran Bunda Maria, Ibu Yesus pun diperankan dengan baik karena memperlihatkan ekspresi sedih karena anak satu-satunya harus wafat di kayu salib. Aksi teatrikal ini berujung pada adengan penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota. Pemeran Yesus dengan khusyuk memejamkan matanya dan memberikan sinyal jika dirinya sudah tidak lagi berada di dunia.
“Sudah selesai,” ungkap pemeran Yesus.
Seketika itu umat Katolik yang turut hadir dalam upacara Jalan Salib ini berlutut memberi penghormatan kepada Yesus yang sudah wafat menebus dosa-dosa umat manusia.
Koordinator OMK Gereja St Yohanes Pemani Janti Malang Diota Nadian mengatakan bahwa kisah sengasar Yesus ini menjadi salah satu perenungan umat Katolik jelang Perayaan Paskah. Kematian Yesus dianggap sebagai kemenagan mutlak akan dosa yang ada di dunia.
Ia bersama-sama dengan sekitar 80 umat gereja dengan gabungan mahasiswa yang banyak berasal dari Universitas Kanjuruhan Malang ini mempersiapkan 3 bulan untuk menampilkan teatrikal ini.
“Ya biasanya memang seperti ini tiap tahun. Kita persiapkan sendiri, bikin baju sendiri,” ungkapnya saat ditemui usai teatrikal.
Tahun ini aksi teatrikal ini memiliki tema “Pertobatan Ekologi”. Di mana membiarkan sampah khususnya sampah plastik adalah juga termasuk dosa. Maka dari itu, OMK Gereja St Yohanes Pemandi Janti Malang juga membuat replika salib dari bahan daur ulang.
Terdapat 11 replika salib yang dibuat dari bahan plastik atau bahan yang bisa didaur ulang. Dipamerkan di pelataran gereja dengan ukuran rata-rata 1,5 meter.
Ribuan umat Katholik memadati Gereja St. Perawan Maria dari Gunung Karmel atau lebih dikenal dengan Gereja Katedral Ijen Malang untuk merayakan Jumat Agung. Mereka melakukan ibadah Jumat Agung untuk mengenang penderitaan dan wafatnya Yesus Kristus dengan khusyuk.
Humas Gereja Katedral Ijen, Heribertus Heru mengatakan, ibadah Jumat Agung dijadwalkan pada jam 12.00 WIB, 15.00 WIB dan 18.00 WIB. “Kurang lebih ada sekitar tiga ribu jemaat yang melakukan ibadah ke sini dalam satu sesinya,” papar pria yang akrab disapa Heru ini. Jemaat melakukan ibadah dengan bacaan dan menyanyikan kitab suci. Selain itu, mereka menunjukkan penghormatan kepada Yesus Kristus dengan cara mencium salib secara bergantian.
“Salib tersebut melambangkan Yesus Kristus yang mengalami penderitaan dan akhirnya wafat pada Jumat Agung ini,” katanya.
Ibadah diakhiri dengan penerimaan Komuni oleh semua jemaat. Komuni tersebut dilambangkan sebagai tubuh Kristus. “Mereka maju menerima satu persatu. Bentuknya bulat terbuat dari tepung. Itu merupakan lambang dari tubuh Yesus Kristus yang dirupakan sebagai Komuni Kudus,” jelas pria berkumis ini.
Sebelumnya, Kamis (29/3) kemarin menjadi awal dimulainya Tri Hari Suci bagi peganut Kristen Katholik di seluruh dunia. Yakni rangkaian perayaan Paskah yang terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung, malam Paskah pada Sabtu dan Minggu Paskah.
Perayaan Kamis Putih di Gereja Ketedral Ijen kemarin ada yang spesial. Yakni Kirab Obor Paskah Nasional 2018 yang sempat singgah setelah melakukan perjalanan ke beberapa daerah di Indonesia. “Kirab obor kemarin dalam rangka perayaan paskah nasional, kebetulan singgah di Kota Malang di Gereja ini,” ungkapnya.
Nah, arak-arakan Kirab Obor Paskah (Kopas), Kamis (29/3) siang juga mampir di Kota Batu, kedatangan rombongan yang mengusung pesan Love, Peace and Harmony (Cinta, Perdamaian dan Kerukunan) ini disambut masyarakat lintas agama.
Sebuah obor yang dibawa dengan menggunakan iring-iringan tiga mobil SUV ini, diserahkan oleh Ketua Paskah Nasional, Pendeta Separt Supit kepada Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko bersama Ketua DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo.
“Semoga perdamaian dan kerukunan selalu ada di Negara kita,” ujar Separt Supit sambil menyerahkan obor yang dibawanya kepada Dewanti Rumpoko Wali Kota Batu.
Dalam kesempatan itu, Dewanti mengucapkan kebanggaannya karena Kota Batu dilewati rute kirab Obor Paskah ini. Bahkan obor ini menginap semalam di kota wisata Batu sebelum melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah.
“Mari kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga Indonesia selalu diberikan kedamaian,” ujar Dewanti.
Kirab obor Paskah ini diberangkatkan dari kawasan wisata Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada hari Minggu 18 Maret 2018. Obor ini akan keliling Indonesia selama 40 hari melewati 26 kota.
Kirab ini melalui Kota Tondano, Manado, Amurang, Gorontalo, Tentena, Palu, Toraja dan Makassar. Kemudian di Pulau Jawa, akan melintas di Kota Surabaya, Malang, Jogja, Bandung dan terakhir di Jakarta.
Kemudian dilanjutkan menyusuri Merak, Bandar Lampung, Palembang, Jambi, Pekanbaru, Padang Sidempuan, Tarutung, Dolok Sanggul, Pangururan, Sidikalang, Salak, Kabanjahe, Medan, Pematang Siantar, Parapat dan terakhir di Kota Balige Danau Toba.
“Kita perkirakan sampai di kawasan Danau Toba pada 25 April bersamaan dengan peringatan hari Paskah secara nasional yang dipusatkan di Danau Toba,” ujar Pendeta Separt Supit.
Sementara itu Endang Triningsih, Ketua Panitia Penyambutan mengatakan obor Paskah ini akan diarak pada dua kegiatan sebelum bermalam di Kota Batu. Pertama mengusung tema Kebhinekaan di Balai Kota Batu yang disambut 1000 masyarakat Batu dari berbagai lintas agama.
“Selepas dari sini akan ke Gereja Paroki Gembala Baik, kemudian bermalam di Batu kemudian diestafetkan panitia obor ke Jawa Tengah,” ujar Endang.
https://www.malang-post.com/berita/kota-malang/saksikan-penderitaan-yesus-secara-langsung?start=1
Para muda-mudi memerankan beberapa tokoh seperti Pasukan Romawi, 12 rasul murid Yesus, sampai peran Yesus Kristus yang memanggul salib.
“Salibkan dia, Salibkan dia,” teriak muda-mudi saat memerankan warga.
Perjalanan sengsara Yesus ini divisualisasikan mulai dari kisah Yesus yang memanggul salib dan jatuh sebanyak tiga kali dalam perjalanannya. Diperlihatkan pula pasukan-pasukan mencambuki Yesus agar berjalan ke bukit lebih cepat.
Peran Bunda Maria, Ibu Yesus pun diperankan dengan baik karena memperlihatkan ekspresi sedih karena anak satu-satunya harus wafat di kayu salib. Aksi teatrikal ini berujung pada adengan penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota. Pemeran Yesus dengan khusyuk memejamkan matanya dan memberikan sinyal jika dirinya sudah tidak lagi berada di dunia.
“Sudah selesai,” ungkap pemeran Yesus.
Seketika itu umat Katolik yang turut hadir dalam upacara Jalan Salib ini berlutut memberi penghormatan kepada Yesus yang sudah wafat menebus dosa-dosa umat manusia.
Koordinator OMK Gereja St Yohanes Pemani Janti Malang Diota Nadian mengatakan bahwa kisah sengasar Yesus ini menjadi salah satu perenungan umat Katolik jelang Perayaan Paskah. Kematian Yesus dianggap sebagai kemenagan mutlak akan dosa yang ada di dunia.
Ia bersama-sama dengan sekitar 80 umat gereja dengan gabungan mahasiswa yang banyak berasal dari Universitas Kanjuruhan Malang ini mempersiapkan 3 bulan untuk menampilkan teatrikal ini.
“Ya biasanya memang seperti ini tiap tahun. Kita persiapkan sendiri, bikin baju sendiri,” ungkapnya saat ditemui usai teatrikal.
Tahun ini aksi teatrikal ini memiliki tema “Pertobatan Ekologi”. Di mana membiarkan sampah khususnya sampah plastik adalah juga termasuk dosa. Maka dari itu, OMK Gereja St Yohanes Pemandi Janti Malang juga membuat replika salib dari bahan daur ulang.
Terdapat 11 replika salib yang dibuat dari bahan plastik atau bahan yang bisa didaur ulang. Dipamerkan di pelataran gereja dengan ukuran rata-rata 1,5 meter.
Ribuan umat Katholik memadati Gereja St. Perawan Maria dari Gunung Karmel atau lebih dikenal dengan Gereja Katedral Ijen Malang untuk merayakan Jumat Agung. Mereka melakukan ibadah Jumat Agung untuk mengenang penderitaan dan wafatnya Yesus Kristus dengan khusyuk.
Humas Gereja Katedral Ijen, Heribertus Heru mengatakan, ibadah Jumat Agung dijadwalkan pada jam 12.00 WIB, 15.00 WIB dan 18.00 WIB. “Kurang lebih ada sekitar tiga ribu jemaat yang melakukan ibadah ke sini dalam satu sesinya,” papar pria yang akrab disapa Heru ini. Jemaat melakukan ibadah dengan bacaan dan menyanyikan kitab suci. Selain itu, mereka menunjukkan penghormatan kepada Yesus Kristus dengan cara mencium salib secara bergantian.
“Salib tersebut melambangkan Yesus Kristus yang mengalami penderitaan dan akhirnya wafat pada Jumat Agung ini,” katanya.
Ibadah diakhiri dengan penerimaan Komuni oleh semua jemaat. Komuni tersebut dilambangkan sebagai tubuh Kristus. “Mereka maju menerima satu persatu. Bentuknya bulat terbuat dari tepung. Itu merupakan lambang dari tubuh Yesus Kristus yang dirupakan sebagai Komuni Kudus,” jelas pria berkumis ini.
Sebelumnya, Kamis (29/3) kemarin menjadi awal dimulainya Tri Hari Suci bagi peganut Kristen Katholik di seluruh dunia. Yakni rangkaian perayaan Paskah yang terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung, malam Paskah pada Sabtu dan Minggu Paskah.
Perayaan Kamis Putih di Gereja Ketedral Ijen kemarin ada yang spesial. Yakni Kirab Obor Paskah Nasional 2018 yang sempat singgah setelah melakukan perjalanan ke beberapa daerah di Indonesia. “Kirab obor kemarin dalam rangka perayaan paskah nasional, kebetulan singgah di Kota Malang di Gereja ini,” ungkapnya.
Nah, arak-arakan Kirab Obor Paskah (Kopas), Kamis (29/3) siang juga mampir di Kota Batu, kedatangan rombongan yang mengusung pesan Love, Peace and Harmony (Cinta, Perdamaian dan Kerukunan) ini disambut masyarakat lintas agama.
Sebuah obor yang dibawa dengan menggunakan iring-iringan tiga mobil SUV ini, diserahkan oleh Ketua Paskah Nasional, Pendeta Separt Supit kepada Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko bersama Ketua DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo.
“Semoga perdamaian dan kerukunan selalu ada di Negara kita,” ujar Separt Supit sambil menyerahkan obor yang dibawanya kepada Dewanti Rumpoko Wali Kota Batu.
Dalam kesempatan itu, Dewanti mengucapkan kebanggaannya karena Kota Batu dilewati rute kirab Obor Paskah ini. Bahkan obor ini menginap semalam di kota wisata Batu sebelum melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah.
“Mari kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga Indonesia selalu diberikan kedamaian,” ujar Dewanti.
Kirab obor Paskah ini diberangkatkan dari kawasan wisata Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada hari Minggu 18 Maret 2018. Obor ini akan keliling Indonesia selama 40 hari melewati 26 kota.
Kirab ini melalui Kota Tondano, Manado, Amurang, Gorontalo, Tentena, Palu, Toraja dan Makassar. Kemudian di Pulau Jawa, akan melintas di Kota Surabaya, Malang, Jogja, Bandung dan terakhir di Jakarta.
Kemudian dilanjutkan menyusuri Merak, Bandar Lampung, Palembang, Jambi, Pekanbaru, Padang Sidempuan, Tarutung, Dolok Sanggul, Pangururan, Sidikalang, Salak, Kabanjahe, Medan, Pematang Siantar, Parapat dan terakhir di Kota Balige Danau Toba.
“Kita perkirakan sampai di kawasan Danau Toba pada 25 April bersamaan dengan peringatan hari Paskah secara nasional yang dipusatkan di Danau Toba,” ujar Pendeta Separt Supit.
Sementara itu Endang Triningsih, Ketua Panitia Penyambutan mengatakan obor Paskah ini akan diarak pada dua kegiatan sebelum bermalam di Kota Batu. Pertama mengusung tema Kebhinekaan di Balai Kota Batu yang disambut 1000 masyarakat Batu dari berbagai lintas agama.
“Selepas dari sini akan ke Gereja Paroki Gembala Baik, kemudian bermalam di Batu kemudian diestafetkan panitia obor ke Jawa Tengah,” ujar Endang.
https://www.malang-post.com/berita/kota-malang/saksikan-penderitaan-yesus-secara-langsung?start=1

0
4.2K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan