- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Usmar Ismail Gambarkan Korupsi Indonesia 1950 -an Lewat Film "Krisis"


TS
yuzuyuna
Usmar Ismail Gambarkan Korupsi Indonesia 1950 -an Lewat Film "Krisis"
Quote:
Korupsi di Indonesia bukan merupakan perilaku buruk pegawai atau pejabat negara masa kini. Fenomena itu bahkan sudah mulai terjadi di awal perjalanan republik ini seperti digambarkan dalam Film “Krisis” yang dibuat Usmar Ismail dan dirilis tahun 1953.

Film berlatar belakang masa revolusi Indonesia itu mengisahkan dua peristiwa. Pertama cerita soal pengungsian yang dilakukan Jaka (Raden Sukarno) karena revolusi dan kedua kisah Maryam.
Selama mengungsi Jaka menitipkan rumahnya kepada Husin yang diperankan oleh Udjang. Selama dititipkan Husin mengambil untung dari rumah itu dengan mengontrakkannya kepada orang lain termasuk Maryam.

Film berlatar belakang masa revolusi Indonesia itu mengisahkan dua peristiwa. Pertama cerita soal pengungsian yang dilakukan Jaka (Raden Sukarno) karena revolusi dan kedua kisah Maryam.
Selama mengungsi Jaka menitipkan rumahnya kepada Husin yang diperankan oleh Udjang. Selama dititipkan Husin mengambil untung dari rumah itu dengan mengontrakkannya kepada orang lain termasuk Maryam.
Quote:
Maryam yang diperankan Tina Melinda, harus menerima kenyataan pahitnya hidup akibat revolusi. Di tengah kehidupannya yang morat-marit, Maryam masih harus menerima kedatangan saudaranya Danu yang diperankan Wahid Chan dan istrinya Ratih yang diperankan Risa Umami. Ternyata Danu menggunakan uang negara untuk memanjakan Ratih. Akhirnya perilaku itu diketahui pemerintah yang mengirim petugas untuk menangkapnya.

Penangkapan pun dilakukan saat dia sedang mengadakan selamatan tujuh bulan kandungan Ratih. Kaget dengan penangkapan itu Ratih melahirkan mendadak dengan mengeluarkan darah yang banyak sekali. Beruntung nyawa Ratih tertolong akibat sumbangan darah dari pemuda cuek bernama Ridwan yang diperankan Aedy Moward.
Penangkapan pun dilakukan saat dia sedang mengadakan selamatan tujuh bulan kandungan Ratih. Kaget dengan penangkapan itu Ratih melahirkan mendadak dengan mengeluarkan darah yang banyak sekali. Beruntung nyawa Ratih tertolong akibat sumbangan darah dari pemuda cuek bernama Ridwan yang diperankan Aedy Moward.
Quote:
Genre film tersebut adalah komedi satir. Usmar sedang menyindir keadaan masyarakat saat itu termasuk perilaku koruptif. Untuk memasarkannya pada 1953 Usmar yang dinobatkan sebagai Bapak Film Indonesia tersebut harus mendatangi sendiri pemilik bioskop yang ada di Jakarta waktu itu. Pertama kali dia datangi bioskop Capitol di kawasan Pintu Air Pasar Baru menemui pemiliknya yang berkewarganegaraan Belanda bernama Weskin.

Weskin menolak “Krisis” diputar di bioskopnya karena film Indonesia dinilai sebagai film kelas bawah. Bioskop itu memang masih memrioritaskan film-film Belanda di tahun 50-an bahkan untuk menonton di situ masyarakat harus menggunakan mata uang gulden. Tetapi film tersebut justru diminati General Manager Metropole Theater (kini dikenal dengan Megaria) yang bernama Lie Khik Hwie. Ternyata “Krisis” mampu membuat bioskop tersebut dibanjiri penonton.

Weskin menolak “Krisis” diputar di bioskopnya karena film Indonesia dinilai sebagai film kelas bawah. Bioskop itu memang masih memrioritaskan film-film Belanda di tahun 50-an bahkan untuk menonton di situ masyarakat harus menggunakan mata uang gulden. Tetapi film tersebut justru diminati General Manager Metropole Theater (kini dikenal dengan Megaria) yang bernama Lie Khik Hwie. Ternyata “Krisis” mampu membuat bioskop tersebut dibanjiri penonton.
Quote:
Hal tersebut berlangsung selama empat minggu dengan penghasilan tertinggi menyaingi film hollywood produksi MGM seperti Ivanhoe dan Julius Caesar saat itu. Film “Krisis” pun menembus box office.
Usmar Ismail menjadi tema Google Doodle karena di tanggal ini tepat 97 tahun lalu pria yang pernah menjadi wartawan Antara itu dilahirkan di Bukit Tinggi. Perjuangannya memajukan film Indonesia dalam keadaan serba terbatas membuat dia dinobatkan menjadi Bapak Perfilman Indonesia.

Mungkin film juga yang merenggut hidupnya. Seperti dikisahkan Historia.id, Rosihan Anwar, iparnya, melihat kekecewaan luar biasa Usmar setelah ditipu produser film asal Italia pada 1970 hingga akhirnya terserang stroke 2 Januari 1971 dan menghembuskan nafas terakhir di usia 49 tahun.
Usmar Ismail menjadi tema Google Doodle karena di tanggal ini tepat 97 tahun lalu pria yang pernah menjadi wartawan Antara itu dilahirkan di Bukit Tinggi. Perjuangannya memajukan film Indonesia dalam keadaan serba terbatas membuat dia dinobatkan menjadi Bapak Perfilman Indonesia.

Mungkin film juga yang merenggut hidupnya. Seperti dikisahkan Historia.id, Rosihan Anwar, iparnya, melihat kekecewaan luar biasa Usmar setelah ditipu produser film asal Italia pada 1970 hingga akhirnya terserang stroke 2 Januari 1971 dan menghembuskan nafas terakhir di usia 49 tahun.
Film Legendaris Buatan Umar Ismail
0
1.5K
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan