- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemerintah Akui Teknologi Stagnan Jadi Sebab Masalah Pangan


TS
LordFaries
Pemerintah Akui Teknologi Stagnan Jadi Sebab Masalah Pangan
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengakui perkembangan riset dan teknologi yang stagnan di bidang pertanian menjadi penyebab munculnya persoalan pada sub-sektor tanaman pangan nasional, terutama beras.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan Indonesia masih memiliki sejumlah masalah sektor pertanian, terutama terkait produksi pangan berkelanjutan.
Dalam sub-sektor tanaman pangan beras, persoalan yang muncul biasanya terkait harga yang masih fluktuatif. Hal itu terjadi karena produksi beras masih bergantung pada musim, kualitas gabah rendah, dan rantai pasok belum optimal.
Darmin bilang kurangnya riset dan teknologi di bidang pertanian, serta minimnya jumlah mesin pengering gabah menjadi penyebab munculnya masalah di sub-sektor tanaman pangan.
Ia mengatakan pemerintah telah mencoba beberapa inisiatif untuk menghadapi masalah ini. Dalam pengembangan pertanian misalnya, pemerintah fokus pada peningkatan kualitas data.
"Selain itu, pengadaan infrastruktur pasca panen, perbaikan rantai pasok dan peningkatan efisiensi," ujar Darmin di Hotel Pullman, Selasa (27/3).
Di bidang perkebunan, pemerintah berfokus pada penanaman kembali kelapa sawit yang rencananya akan dilakukan pada April 2018. Jadwalnya molor dari rencana semula yakni Februari lalu.
"Kami akan membuka akses hutan untuk dimanfaatkan rakyat, serta reformasi agraria. Sampai saat ini, sertifikat tanah baru yang telah dikeluarkan mencapai 6,4 juta," papar dia.
Kemudian, pemerintah juga akan mengoptimalkan kerjasama antara petani kecil dan pengusaha perkebunan swasta melalui skema penjaminan pembelian hasil panen petani (offtaker).
Pemerintah melalui perbankan dan institusi keuangan swasta lainnya berfokus untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi petani kecil.
Lebih lanjut, dalam bidang perikanan, pemerintah mengaku berupaya untuk menurunkan biaya logistik yang masih mahal. Darmin menyebut pemerintah pun akan menambah pengadaan alat tangkap yang ramah lingkungan serta penyedian tempat penyimpanan (cold storage) bagi nelayan-nelayan tradisional.
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20180327164432-92-286308/pemerintah-akui-teknologi-stagnan-jadi-sebab-masalah-pangan
Swasembada gan, swasembada impor lagi ntar 😁
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan Indonesia masih memiliki sejumlah masalah sektor pertanian, terutama terkait produksi pangan berkelanjutan.
Dalam sub-sektor tanaman pangan beras, persoalan yang muncul biasanya terkait harga yang masih fluktuatif. Hal itu terjadi karena produksi beras masih bergantung pada musim, kualitas gabah rendah, dan rantai pasok belum optimal.
Darmin bilang kurangnya riset dan teknologi di bidang pertanian, serta minimnya jumlah mesin pengering gabah menjadi penyebab munculnya masalah di sub-sektor tanaman pangan.
Ia mengatakan pemerintah telah mencoba beberapa inisiatif untuk menghadapi masalah ini. Dalam pengembangan pertanian misalnya, pemerintah fokus pada peningkatan kualitas data.
"Selain itu, pengadaan infrastruktur pasca panen, perbaikan rantai pasok dan peningkatan efisiensi," ujar Darmin di Hotel Pullman, Selasa (27/3).
Di bidang perkebunan, pemerintah berfokus pada penanaman kembali kelapa sawit yang rencananya akan dilakukan pada April 2018. Jadwalnya molor dari rencana semula yakni Februari lalu.
"Kami akan membuka akses hutan untuk dimanfaatkan rakyat, serta reformasi agraria. Sampai saat ini, sertifikat tanah baru yang telah dikeluarkan mencapai 6,4 juta," papar dia.
Kemudian, pemerintah juga akan mengoptimalkan kerjasama antara petani kecil dan pengusaha perkebunan swasta melalui skema penjaminan pembelian hasil panen petani (offtaker).
Pemerintah melalui perbankan dan institusi keuangan swasta lainnya berfokus untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi petani kecil.
Lebih lanjut, dalam bidang perikanan, pemerintah mengaku berupaya untuk menurunkan biaya logistik yang masih mahal. Darmin menyebut pemerintah pun akan menambah pengadaan alat tangkap yang ramah lingkungan serta penyedian tempat penyimpanan (cold storage) bagi nelayan-nelayan tradisional.
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20180327164432-92-286308/pemerintah-akui-teknologi-stagnan-jadi-sebab-masalah-pangan
Swasembada gan, swasembada impor lagi ntar 😁
0
770
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan