Oke..
Akhirnya Alexis totally tutup warung. Para pria pencari komoditi fantasi kehilangan salah satu primadonanya. Ke mana kah selanjutnya mereka harus mencari?

Setelah puluhan tahun beroperasi, paradise bagi sebagian kalangan ini, mau tidak mau ditutup. Di bawah kepemimpinan Anies--Sandi, Jakarta lenyapkan Alexis dan bisnis hiburan prostitusinya.
Pemprov menyatakan ada bukti kuat bahwa dalam lingkup Alexis, terjadi praktik perdagangan manusia. Saat kampanye, Anies-Sandi berjanji untuk memberantas prostitusi. Dengan penutupan Alexis, Anies-Sandi berpegang teguh dengan komitmen mereka. Setidaknya, untuk saat ini.
Lalu apa langkah selanjutnya?



Pemprov DKI mulai memperluas cakupannya. Gak cuma tempat hiburan malam, tapi juga tempat yang random seperti di jalanan. So, buat yang biasa lewat (ato mungkin nyari) di tempat-tempat mangkal PSK, sebaiknya turunkan ekspektasinya. Karena kemungkinan besar, kalian gak akan lagi lihat perempuan dengan balutan dress mini ketat sambil melambai-lambai manja.
Jika pemerintah sendirian, memang gak akan efisien. Makanya mereka menghimbau ke masyarakat, juga media, untuk bantu melaporkan lokasi yang terkenal dengan bisnis prostitusinya.
Tapi apakah kebijakan ini tepat? Karena pasti bakal mengekor polemik baru. Nutup lokasi gampang, tapi apa sudah ada strategi untuk motong kasus ini sampai ke akarnya?
Bisnis prostitusi sudah ada dari jaman batu mungkin. Praktiknya pun berkembang sesuai jaman.

But, let's get real. Mana selanjutnya yang bakal kena 'gusur'? 
Classic?
Malioboro?
Atau boker?