- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Green Lifestyle
Tindakan Perlindungan Aliran Sungai


TS
dragonfly1212
Tindakan Perlindungan Aliran Sungai
Quote:
Standar kualitas sungai
Dalam mempertahankan keseimbangan komunitas yang mendiami sungai diberlakukan dua buah sistem baku mutu lingkungan yakni effluent standardsdan stream standards. Effluent standards merupakan kadar maksimun semua tipe dan karakteristik limbah buangan dari industri maupun domestik yang boleh dibuang ke sungai dan persentase kadar pencemar limbah tersebut harus di bawah konsentrasi maksimum pencemar yang diperbolehkan. Namun sistem effluent standards memiliki kelemahan karena minimnya kontrol volume polutan total yang masuk ke badan sungai setiap harinya. Biasanya, semakin besar cakupan suatu industri maka semakin tinggi pula volume pencemar yang akan dibuang ke badan sungai. Sistem ini juga memiliki kelemahan lain yakni tidak bisa memberikan perlindungan yang cukup efektif untuk sungai dengan kondisi yang overload (terlalu banyak beban pencemar dari limbah yang dibuang ke badan sungai). Dibalik semua kelemahan tersebut, sistem effluent standards mempunyai kelebihan utama yakni lebih mudah dalam mengontrol kestabilan sungai karena dapat menjadi pedoman dalam pengklasifikasian sungai tanpa harus menganailisis secara detail jumlah pasti dari total pengolahan limbah yang dibutuhkan. Penentuan standar dari efluen sendiri ditentukan dari segi ekonomis dan praktis dari pengolahan limbah yang diterapkan.
Sementara itu, stream standards merupakan persyaratan mutu air bagi sumber air (seperti sungai dalam hal ini), yang disusun dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber air tersebut dan menetapkan klasifikasi maupun standar kualitas yang ada. Fungsi dari stream standards ialah untuk melindungi dan melestarikan sumber air (dalam hal ini sungai) berdasarkan peruntukkannya secara adil bagi pengguna air sungai di hulu maupun hilir. Secara umum, sungai diklasifikasikan berdasarkan cara yang diberlakukan oleh hukum negara seperti tingkat pencemaran yang dianalisis menggunakan sampel air sungai, meneliti kegunaan sungai terdahulu maupun manfaat yang akan berpotensial di masa yang akan datang. Penentuan tipe dan luasnya jangkauan treatment limbah diserahkan pada masing-masing industri asalkan efluen limbah yang dihasilkan tersebut sesuai dengan baku mutu sungai dan tidak merubah klasifikasi serta peruntukkan sungai di awal.
Disamping itu, baik masyarakat umum, industri dan engineer akan mendesain instalasi pengolahan limbah sesuai dengan kondisi sungai yang ada agar tidak mencemari. Bahkan, bagi beberapa industri rela mengesampingkan tingginya biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu instalasi pengolahan limbah yang berkualitas agar efluen yang dibuang ke sungai tidak melebihi batasan maksimum dari kadar pencemar. Berikut ini ialah contoh dari metode stream standard yang diterapkan Kota New York dalam pengklasifikasian sungai:
Dalam mempertahankan keseimbangan komunitas yang mendiami sungai diberlakukan dua buah sistem baku mutu lingkungan yakni effluent standardsdan stream standards. Effluent standards merupakan kadar maksimun semua tipe dan karakteristik limbah buangan dari industri maupun domestik yang boleh dibuang ke sungai dan persentase kadar pencemar limbah tersebut harus di bawah konsentrasi maksimum pencemar yang diperbolehkan. Namun sistem effluent standards memiliki kelemahan karena minimnya kontrol volume polutan total yang masuk ke badan sungai setiap harinya. Biasanya, semakin besar cakupan suatu industri maka semakin tinggi pula volume pencemar yang akan dibuang ke badan sungai. Sistem ini juga memiliki kelemahan lain yakni tidak bisa memberikan perlindungan yang cukup efektif untuk sungai dengan kondisi yang overload (terlalu banyak beban pencemar dari limbah yang dibuang ke badan sungai). Dibalik semua kelemahan tersebut, sistem effluent standards mempunyai kelebihan utama yakni lebih mudah dalam mengontrol kestabilan sungai karena dapat menjadi pedoman dalam pengklasifikasian sungai tanpa harus menganailisis secara detail jumlah pasti dari total pengolahan limbah yang dibutuhkan. Penentuan standar dari efluen sendiri ditentukan dari segi ekonomis dan praktis dari pengolahan limbah yang diterapkan.
Sementara itu, stream standards merupakan persyaratan mutu air bagi sumber air (seperti sungai dalam hal ini), yang disusun dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber air tersebut dan menetapkan klasifikasi maupun standar kualitas yang ada. Fungsi dari stream standards ialah untuk melindungi dan melestarikan sumber air (dalam hal ini sungai) berdasarkan peruntukkannya secara adil bagi pengguna air sungai di hulu maupun hilir. Secara umum, sungai diklasifikasikan berdasarkan cara yang diberlakukan oleh hukum negara seperti tingkat pencemaran yang dianalisis menggunakan sampel air sungai, meneliti kegunaan sungai terdahulu maupun manfaat yang akan berpotensial di masa yang akan datang. Penentuan tipe dan luasnya jangkauan treatment limbah diserahkan pada masing-masing industri asalkan efluen limbah yang dihasilkan tersebut sesuai dengan baku mutu sungai dan tidak merubah klasifikasi serta peruntukkan sungai di awal.
Disamping itu, baik masyarakat umum, industri dan engineer akan mendesain instalasi pengolahan limbah sesuai dengan kondisi sungai yang ada agar tidak mencemari. Bahkan, bagi beberapa industri rela mengesampingkan tingginya biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu instalasi pengolahan limbah yang berkualitas agar efluen yang dibuang ke sungai tidak melebihi batasan maksimum dari kadar pencemar. Berikut ini ialah contoh dari metode stream standard yang diterapkan Kota New York dalam pengklasifikasian sungai:



Quote:
Quote:
Kontrol kualitas sungai
Undang-undang kualitas air (The water quality act) tahun 1965 telah diamandemen dari undang-undang tahun 1948 tentang kontrol pemerintah terhadap polusi air, adapun tujuannya adalah menyediakan penegakan terhadap standar kualitas air antar negara bagian. Banyak wilayah yang sudah menetapkan penegakan untuk standar kualitas air daerah masing-masingnya dan itu dapat diterima.
Pemerintahan federal telah membentuk petunjun sementara kualitas air berdasarkan peruntukannya, yaitu : rekreasi, suplai masyarakat umum, perikanan dan margasatwa, agrikultur, dan industri. Adapaun parameter control kualitas airnya seperti : warna, temperature, coliform, kekeruhan, dll. Sedangkan untuk peruntukan sector industry dibagi berdasarkan jenis industry, mulai dari industry tekstil, industry kertas, kimia, besi dan baja, dan industry semen.
Ada 4 prosedur yang lazim digunakan dalam meningkatkan kualitas air sungai, yaitu :
- Stream specialization
Cara ini adalah dengan membiarkan sungai terdegradasi, sehingga menjaga agar kondisi sungai seperti alami. System ini mirip dengan kondisi saluran terbuka.
- Stream aeration
Pendekatan ini ditujukan untuk pembuangan limbah organic, tipe decomposable dengan meningkatkan kandungan oksigen dengan aerasi. Beberapa kasus ada yang menggunakan oksigen murni dari pada udara, namun cara ini lebih membutuhkan banyak biaya. Pendekatan ini cocok untuk sector idustri.
- Low-flow stream augmentation (tambahan aliran rendah sungai)
- Pumped storage
Keuntungan prosedur ini menurut Velt antara lain :
1. Meminimalisasi masalah dari lokasi reservoir dari lokasi badan sungai, karena air dapat dipompa melalui kanal kecil ke elevasi reservoir yang lebih tinggi.
2. Kualitas air di penampungan dapat ditingkatkan dengan jarak penampungan jauh dari main stream.
3. Sangat fleksibel dan dapat dengan cepat memberikan respon kondisi sungai yang buruk
4. Aliran dapat ditambah dan disesuaikan dengan ketinggian yang ada.
Maksimum kontaminan yang diusulkan pada air minum menurut undang-undang safe dringking watertahun 1974. Standar ini berdasarkan antisipasi efek kesehatan dengan mengsumsikan mengkonsumsi 2 liter air per hari. Adapaun persyaratan itu adalah :
Undang-undang kualitas air (The water quality act) tahun 1965 telah diamandemen dari undang-undang tahun 1948 tentang kontrol pemerintah terhadap polusi air, adapun tujuannya adalah menyediakan penegakan terhadap standar kualitas air antar negara bagian. Banyak wilayah yang sudah menetapkan penegakan untuk standar kualitas air daerah masing-masingnya dan itu dapat diterima.
Pemerintahan federal telah membentuk petunjun sementara kualitas air berdasarkan peruntukannya, yaitu : rekreasi, suplai masyarakat umum, perikanan dan margasatwa, agrikultur, dan industri. Adapaun parameter control kualitas airnya seperti : warna, temperature, coliform, kekeruhan, dll. Sedangkan untuk peruntukan sector industry dibagi berdasarkan jenis industry, mulai dari industry tekstil, industry kertas, kimia, besi dan baja, dan industry semen.
Ada 4 prosedur yang lazim digunakan dalam meningkatkan kualitas air sungai, yaitu :
- Stream specialization
Cara ini adalah dengan membiarkan sungai terdegradasi, sehingga menjaga agar kondisi sungai seperti alami. System ini mirip dengan kondisi saluran terbuka.
- Stream aeration
Pendekatan ini ditujukan untuk pembuangan limbah organic, tipe decomposable dengan meningkatkan kandungan oksigen dengan aerasi. Beberapa kasus ada yang menggunakan oksigen murni dari pada udara, namun cara ini lebih membutuhkan banyak biaya. Pendekatan ini cocok untuk sector idustri.
- Low-flow stream augmentation (tambahan aliran rendah sungai)
- Pumped storage
Keuntungan prosedur ini menurut Velt antara lain :
1. Meminimalisasi masalah dari lokasi reservoir dari lokasi badan sungai, karena air dapat dipompa melalui kanal kecil ke elevasi reservoir yang lebih tinggi.
2. Kualitas air di penampungan dapat ditingkatkan dengan jarak penampungan jauh dari main stream.
3. Sangat fleksibel dan dapat dengan cepat memberikan respon kondisi sungai yang buruk
4. Aliran dapat ditambah dan disesuaikan dengan ketinggian yang ada.
Maksimum kontaminan yang diusulkan pada air minum menurut undang-undang safe dringking watertahun 1974. Standar ini berdasarkan antisipasi efek kesehatan dengan mengsumsikan mengkonsumsi 2 liter air per hari. Adapaun persyaratan itu adalah :
Kontaminan level (mg/l)
Arsenic 0,05
Barium 1,0
Cadmium 0,010
Chromium 0,05
Lead 0,05
Selenium 0,01
Silver 0,05
Mercury 0,002
Quote:
Pedoman effluent (USEPA) 1977
Pedoman standar effluent ini lebih ditujukan untuk peruntukan air sector industry, adapaun jenis-jenis industry dan parameter kontaminan yang diatur antara lain :
- Industri pengolahan susu (dairy)
- Industri penggilingan padi (grain mills)
- Industri buah-buahan dan sayuran
- Industri proses seafood
- Pabrik gula
- Industri bahan kimia
- Industri plastic dan sintetis
- Industri sabun dan detergen,
- Industri tekstil, hingga
- Industri pertambangan.
Pedoman standar effluent ini lebih ditujukan untuk peruntukan air sector industry, adapaun jenis-jenis industry dan parameter kontaminan yang diatur antara lain :
- Industri pengolahan susu (dairy)
- Industri penggilingan padi (grain mills)
- Industri buah-buahan dan sayuran
- Industri proses seafood
- Pabrik gula
- Industri bahan kimia
- Industri plastic dan sintetis
- Industri sabun dan detergen,
- Industri tekstil, hingga
- Industri pertambangan.
Quote:
sumber: dari berbagai literatur
gambar: google
gambar: google
Quote:
Mampir gan ke blog ane yaa gan Blog Curhat Aneterimakasihh
Diubah oleh dragonfly1212 27-03-2018 09:43
0
1.4K
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan