- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kordinator Komtak Ungkap Makna di Balik Pernyataan Prabowo ‘Indonesia Bubar 2030‘


TS
LordFaries
Kordinator Komtak Ungkap Makna di Balik Pernyataan Prabowo ‘Indonesia Bubar 2030‘

JAKARTA, NNC - Beberapa hari terakhir media massa dan media sosial ramai membicarakan pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto soal bubarnya Indonesia pada tahun 2030. Bahkan sejumlah politisi menuding pernyataan Prabowo tersebut sebagai kekhawatiran yang berlebihan.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Forum Rakyat Lieus Sungkharisma mengatakan, mestinya pernyataan Prabowo ditanggapi sebagai peringatan untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang dapat menimpa bangsa ini di kemudian hari.
"Padahal pernyataan Pak Prabowo itu mestinya ditanggapi sebagai warning. Peringatan bagi kita semua agar ramalan seperti yang ditulis PW Singer dan August Cole dalam Novel Novel Ghist Fleet yang terbit tahun 2015 itu tidak terjadi,” kata Lieus kepada NNC, Minggu (25/3/2018).

Menurutnya, pernyataan Prabowo justru menunjukkan kualitas dan kapasitasnya sebagai seorang negarawan dan nasionalis sejati.
“Apalagi, pada kenyataannya setelah 20 tahun reformasi negara ini tidak menjadi lebih baik keadaannya. Wajar saja kalau pak Prabowo mengingatkan bangsa ini agar kita tidak bernasib sama seperti Sovyet atau Yugoslavia,” tuturnya.
Lieus menjelaskan, makna dibalik pernyataan Prabowo adalah untuk mengingatkan bangsa ini agar tidak bubar dan terpecah belah. "Harus dipahami sebagai peringatan seorang negarawan yang mencintai dan terus memikirkan masa depan bangsa ini. Terlalu sempit wawasan kita kalau pernyataan pak Prabowo itu dikait-kaitkan dengan Pilpres 2019,” ucap dia.
Ditambahkannya, bukan tanpa alasan, Prabowo mengingatkan bangsa ini dengan pernyataannya itu. Terutama jika melihat semakin maraknya praktik 'sok kuasa' yang dilakukan oleh aparatur penyelenggara negara baik di pusat maupun daerah, serta banyaknya kebijakan pemerintah yang bertolak belakang dengan kehendak dan keinginan rakyat, serta seringnya terjadi konflik horizontal antar sesama rakyat di berbagai tempat.
"Karena situasi itulah bangsa Indonesia membutuhkan sosok pemimpin nasional yang lebih tegas. Dan pak Prabowo adalah salah satu kandidat pemimpin nasional yang tegas tersebut, yang dimiliki bangsa Indonesia sekarang ini,” pungkasnya.

Maka, lanjut Lieus, jangan lagi ada upaya yang mendelegitimasi pak Prabowo dengan mendorong-dorongnya hanya sebagai king maker atau memasangkannya sebagai calon wakil presiden.
“Kapasitas pak prabowo jauh di atas itu. Dan itu sudah dibuktikannya pada Pilpres lalu yang perolehan suaranya hanya berbeda tipis dengan pak Jokowi,” papar Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) itu.
Lebih jauh Lieus menyebut, Prabowo memiliki ketegasan sikap dan wawasan kebangsaan yang tak perlu diragukan, dan inilah yang membuat banyak pihak menginginkan agar dia kembali bertarung di Pilpres 2019.
“Masih banyak rakyat yang menghendakinya kembali maju sebagai kandidat Presiden dalam Pilpres mendatang. Harapannya tentu saja dengan ketegasan dan pengalaman yang dimilikinya itu, pak Prabowo dapat membawa bangsa dan negara ini ke keadaannya yang lebih baik,” pungkasnya.
Bagi Lieus, semangat kebangsaan yang dimiliki Prabowo Subianto adalah modal dasar untuk merangkul semua potensi bangsa menuju masa depan bangsa dan negara yang lebih baik.
“Dengan semangat kebangsaan itu kita berharap pak Prabowo dapat memotivasi rakyat untuk bahu membahu membela kehormatan, martabat dan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat,” tutupnya.
http://www.netralnews.com/news/nasional/read/133984/lieus.ungkap.makna.dibalik.pernyataan.pr
Mantab komtak lanjudkan tak 😁
Diubah oleh LordFaries 26-03-2018 09:17
0
2.4K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan