Agan dan sista sengaja tidur lebih awal di Jumat malam, agar esok harinya bisa bangun lebih pagi untuk jogging, membuat sarapan sehat dan rendah lemak, dan dilanjutkan dengan membersihkan rumah seharian. Tapi tiba-tiba saja dapat
chatundangan pesta ulang tahun dari teman, tentu ini menjadi godaan yang berat padahal baru saja agan dan sista berkomitmen untuk menurunkan berat badan. Kita pasti membayangkan jika di sana ada kue dan berbagai macam makanan dan minuman yang terlihat sangat lezat dan menggoda.
Kira-kira kita bisa ga ya datang ke pesta itu dengan menahan godaan yang tersedia? Jangan khawatir, tentu bisa dengan beberapa hal di bawah ini...
Motivasi
Quote:
Motivasi adalah tentang bagaimana kita dapat berkomitmen untuk menjaga atau berusaha sampai hal yang menjadi tujuan kita tercapai. Tapi seringkali apa yang kita inginkan tidak sejalan dengan apa yang terjadi, ada saja godaan dan halangannya setiap saat. Kita butuh motivasi yang kuat untuk dapat melawan semua godaan itu dan mencapai tujuan kita sejak awal.
The Power of Delay Gratification
Quote:
Delay gratification, maksudnya apa ya? Mischel mengatakan jika kamu tahu bagaimana cara memperoleh delay gratification, maka kamu mempunyai pilihan, tapi kalau tidak tahu maka kamu juga tidak mempunyai pilihan.
Misalnya ketika kita berada di situasi yang membuat dilema akan suatu pilihan. Ada dua pilihan, pergi bersama teman ke midnight saleatau belajar untuk ujian besok. Coba singkirkanlah pikiran atau ingatan pengalaman yang menyenangkan saat berbelanja bersama teman dan sebaliknya cobalah pikirkan "Akan ada waktu yang lebih banyak untuk berbelanja sesudah masa ujian ini berakhir". Pikirkan akibatnya jika agan dan sista memilih untuk tidak belajar dan ikut belanja, memang kita akan dapat puas belanja saat banyak diskon, tapi kita juga akan mendapat nilai yang tidak memuaskan atau bahkan tidak lulus karena kurang belajar. Kenapa tidak coba dapatkan keduanya saja? Diskon bisa ada lagi di lain hari, tapi tidak dengan ujian. Pilihlah untuk tetap belajar dan berbelanjalah sesudahnya. Lebih menyenangkan pastinya, kita pun bisa berbelanja dengan tenang tanpa cemas memikirkan ujian.
Walter Mischel, seorang psikolog bersama dengan rekan-rekannya melakukan suatu penelitian dengan memasukkan beberapa jumlah anak ke suatu ruangan bersama dengan masing-masing diberi satu buah kue. Anak-anak tersebut diberitahu jika lebih baik tidak memakan kue itu karena kalau mau menunggu kedatangannya kembali maka akan diberikan kue sebanyak dua buah. Anak-anak ini kemudian ditinggalkan di ruangan itu dan peneliti melihat reaksi mereka dari ruangan lain, untuk mengamati bagaimana mereka menghadapi kontrol diri, padahal saat itu peneliti tidak bermaksud untuk datang kembali.
Ada beberapa respons yang muncul dari mereka, beberapa anak tetap duduk di tempatnya dan memusatkan perhatian pada kue. Beberapa anak lainnya terus menatap kue tersebut. Beberapa anak lainnya mencium aroma kue tersebut. Sedangkan sisanya mengabaikan kehadiran kue dengan bernyanyi, mengupil, atau melakukan hal apa pun yang mengalihkan mereka perhatian dari kue tersebut.
Mischel dan rekan-rekannya sependapat bahwa anak-anak yang mampu menghindar dari godaan dan tahan menunggu imbalan yang lebih besar adalah mereka yang memusatkan perhatian pada "cool system" (yaitu hal-hal yang tidak berhubungan dengan kue). Sebaliknya mereka yang memusatkan perhatian pada kue berpusat pada "hot system" (tidak mampu menunggu dan cenderung memakan kue lebih cepat).
Penelitian ini memberikan implikasi pada pengendalian diri.
Quote:
Ketika agan dan sista menghadapi godaan, mungkin lebih terdorong berkonsentrasi untuk tidak melakukan hal yang dilarang. Tapi menurut Dan Wegner ini justru sulit untuk dilakukan, ketika kita diminta untuk tidak memikirkan atau melakukan sesuatu, justru sesuatu itulah yang akan muncul terus di pikiran kita. Misalnya, ketika kita tersesat di suatu hutan yang banyak ular berbisa dan
leaderkita memperingati agar kita jangan fokus sama ular, tapi fokuslah bagaimana agar kita bisa keluar dari hutan ini. "Pokoknya jangan pikirkan ular" justru lebih meningkatkan bukan menurunkan kita dari pikiran-pikiran akan ular dan fokus kita untuk mencari jalan keluar justru terganggu. Sederhananya saat kita mencoba untuk tidak memikirkan mantan, justru membuat kita akan kepikiran terus tentangnya.
Ayelet Fishbach dan rekan sejawatnya menunjukkan bahwa tujuan dan godaan berhubungan satu sama lain secara kognitif. Hal ini menunjukkan agar individu dapat meregulasi diri secara efektif dengan menahan godaan sesaat. Pikirkan hasil yang lebih besar di awal, membuat kita bisa bertahan dari godaan yang ada. Yang paling penting adalah semakin kita mampu dan banyak mengatasi godaan, maka kemampuan kita dalam menahan godaan akan menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Sekarang, bayangkan jika agan dan sista berada dalam sebuah hubungan yang sudah memasuki jenjang serius. Tapi di tengah-tengah perjalanan kisah kalian, agan dan sista didekati dengan seseorang yang tipe kalian banget (biasanya cobaan ini terjadi ketika hari-hari menjelang pernikahan). Apakah agan dan sista menanggapinya atau justru menghindar dari godaan dan memilih menjaga hubungan yang sudah terjalin?
Ilustrasi: Google
Sumber: The science of psychology