- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menhub Evaluasi Pola Rekrutmen


TS
kurcacitinggi
Menhub Evaluasi Pola Rekrutmen

Quote:
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta pihak aplikator Angkutan Sewa Khusus (ASK/Taksi Online) mengevaluasi dan memperbaiki pola rekrutmen pengemudi yang dilakukan oleh perusahaan.
Proses rekrutmen harus dilakukan tatap muka, sehingga pihak aplikator mengetahui latar belakang pengemudi yang direkrut oleh perusahaan atau koperasi mitra. Hal ini perlu dilakukan guna meningkatkan keselamatan dan keamanan semua pihak, baik pengemudi atau pun penumpang.
"Harus ada satu pola rekrutmen yang lebih selektif, artinya kita minta aplikator memastikan bahwa perusahaan mitra melakukan rekrutmen pengemudi secara tatap muka. Karena bagaimana pun juga tatap muka menjadi bagian penting dari proses rekrutmen," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 24 Maret 2018.
Budi melihat perlu untuk dilakukan investigasi secara menyeluruh termasuk proses rekrutmen pengemudi. Sebab pemerintah mensinyalir bahwa banyaknya pengemudi yang menggunakan kendaraan tidak terdaftar di perusahaan aplikasi.
Dia pun menyampaikan bahwa ia sangat berduka terhadap kejadian pembunuhan yang menimpa Yun Siska Rochani dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Ia menambahkan pihaknya terus bekerja untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi, salah satunya dengan dikeluarkannya PM Nomor 108 Tahun 2017.
"Memberikan keselamatan dan keamanan bagi masyarakat di bidang transportasi itu menjadi domain atau amanah bagi Kementerian Perhubungan. Salah satu langkahnya yakni kita keluarkan PM Nomor 108 Tahun 2017. Tindak lanjutnya adalah keharusan dari angkutan sewa khusus itu melakukan uji berkala (uji kir), mendapatkan SIM A Umum, dan sebagainya," ungkap Budi.
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan bahwa penumpang harus tegas menolak jika nama dan mobil yang datang tidak sesuai dengan yang ada diaplikasi.
Penumpang dapat membatalkan pesanan apabila merasa tidak aman dan mobil yang datang tidak sesuai harapan. Kemudian penumpang juga harus fokus terhadap tujuannya serta mawas diri terhadap situasi kendaraan.
Proses rekrutmen harus dilakukan tatap muka, sehingga pihak aplikator mengetahui latar belakang pengemudi yang direkrut oleh perusahaan atau koperasi mitra. Hal ini perlu dilakukan guna meningkatkan keselamatan dan keamanan semua pihak, baik pengemudi atau pun penumpang.
"Harus ada satu pola rekrutmen yang lebih selektif, artinya kita minta aplikator memastikan bahwa perusahaan mitra melakukan rekrutmen pengemudi secara tatap muka. Karena bagaimana pun juga tatap muka menjadi bagian penting dari proses rekrutmen," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 24 Maret 2018.
Budi melihat perlu untuk dilakukan investigasi secara menyeluruh termasuk proses rekrutmen pengemudi. Sebab pemerintah mensinyalir bahwa banyaknya pengemudi yang menggunakan kendaraan tidak terdaftar di perusahaan aplikasi.
Dia pun menyampaikan bahwa ia sangat berduka terhadap kejadian pembunuhan yang menimpa Yun Siska Rochani dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Ia menambahkan pihaknya terus bekerja untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi, salah satunya dengan dikeluarkannya PM Nomor 108 Tahun 2017.
"Memberikan keselamatan dan keamanan bagi masyarakat di bidang transportasi itu menjadi domain atau amanah bagi Kementerian Perhubungan. Salah satu langkahnya yakni kita keluarkan PM Nomor 108 Tahun 2017. Tindak lanjutnya adalah keharusan dari angkutan sewa khusus itu melakukan uji berkala (uji kir), mendapatkan SIM A Umum, dan sebagainya," ungkap Budi.
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan bahwa penumpang harus tegas menolak jika nama dan mobil yang datang tidak sesuai dengan yang ada diaplikasi.
Penumpang dapat membatalkan pesanan apabila merasa tidak aman dan mobil yang datang tidak sesuai harapan. Kemudian penumpang juga harus fokus terhadap tujuannya serta mawas diri terhadap situasi kendaraan.


wahid30 memberi reputasi
1
711
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan