Nampaknya jalan-jalan menelusuri jalanan daratan sudah biasa, tapi bagaimana kalau kamu ingin berjalan-jalan menelusuri sungai.

Ada banyak sungai di Indonesia dari yang bening airnya hingga yang kumuh seperti ciliwung. Disini kita akan menelusuri sungai yang indah dengan pemandangan yang asri di kanan kiri dan banyaknya monyet yang hadir membuat suasana hati menjadi damai, inilah sungai sekonyer di daerah kalimantan.



Tepatnya sungai Sekonyer merupakan sebuah nama desa di wilayah Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.



Nah untuk kalian yang belum tahu Sungai Sekonyer ini merupakan salah satu sungai utama yang digunakan sebagai jalur wisata kapal-kapal klotok menuju Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP).



Bahkan dahulu di daerah ini juga mempunyai kisah perjuangan heroik gerilyawan Indonesia melawan penjajahan Belanda. Seperti cerita dari para tetua adat di Desa Sekonyer yang berada di taman nasional, pada waktu itu sekonyer menjadi basis perjuangan rakyat Kotawaringin Barat, Kalteng dengan pimpinan Panglima Utar.



Nama Sekonyer sendiri memang nampak asing bagi lidah melayu bukan ?? Nah ternyata kata Sekonyer sendiri merupakan nama Kapal Patroli Belanda Lonen Konyer yang karam di muara sungai akibat tembakan meriam, dari para pejuang yang ingin merdeka dan tak mau dijajah oleh bangsa asing, bahkan mereka ini rela bersembunyi di balik rimbunnya pohon nipah, berteman dengan hewan-hewan di alam liar, terutama nyamuk-nyamuk nakal.



Hingga akhirnya sekitar tahun 1948, Belanda berusaha kembali menjajah dengan menggempur basis-basis gerilyawan Indonesia. Dengan agresi militernya tak rela bila Indonesia telah merdeka.

Nama kapal yang karam itulah akhirnya dijadikan nama sungai menggantikan Sungai Buaya, sekaligus juga dijadikan nama desa yang dulu berada di Kantor Resort Tajung Harapan, Taman Nasional Tanjung Puting.



Nah menyusuri sungai sekonyer menggunakan kapal yang dinamakan klotok memang mengasyikkan, klotok sendiri mempunyai ruangan untuk tempat bersantai, tempat tidur dan juga toilet, model klotok juga berbeda beda tergantung harga, semakin bagus dan lengkap sarana klotok semakin mahal pula harga sewanya.



Menginap di klotok sambil menyusuri sungai sekonyer memang memberikan nuansa yang berbeda, di tengah goyangan air sungai dan bersantai dengan memancing merupakan pengalaman yang tak terlupakan.



Nah kenapa sih dinamakan klotok, kalian jadi ingat mainan jadul kapal terbuat dari seng yang berbunyi klotok..klotokk..itu bukan ?? Ini hampir mirip, sebenarnya klotok adalah perahu tradisional Kalimantan yang dibuat dari kayu Ulin.



Ukurannya bervariasi. Diberi nama klotok karena dahulunya perahu ini menggunakan mesin bersuara keras, terdengar seperti "klotok klotok klotok". Namun semakin modernya mesin kapal yang sekarang sudah jauh lebih halus, tapi nama klotok masih melekat hingga saat ini.



Bagaimaina menurutmu kawan, ingin menyusuri sungai dengan menaiki klotok ?? Monggo seruupuutt dolo...



By c4punk@2018

Referensi

http://www.travelingprecils.com/2015...m%3D1&hl=id-ID