WARTAKOTA, KEMAYORAN-Pemprov DKI Jakarta akan menurunkan biaya transportasi dari pendapatan per bulan masyarakat dari 30% menjadi 15%.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno usai menghadiri acara Indonesia Railway Conference 2018 di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sandiaga mencontohkan apabila seseorang memiliki gaji Rp 5 juta, orang tersebut harus menggunakan 30% gajinya atau setara Rp 1,5 juta untuk biaya transportasi.

"Ini enggak adil. Karena sangat memberatkan dari segi pendapatan dia. Dia akhirnya berkurang spendingnya yang bisa dia gunakan untuk hal2 yang lain," tutur Sandiaga, Jumat (23/2/2018).

"Jadi kita ingin turunkan misalnya pendapatan 5jt, paling tidak 15% yang keluar untuk transportasi 5 tahun kedepan dan target optimal kita setelah LRT, MRT dan transport semuanya, kita akan turunkan di sekitar 10%," sambungnya.

Pemprov DKI Jakarta ingin mengurangi penggunaan tinggi pada aspek transportasi masyarakat Jakarta dengan menyediakan transport massa yang segera dihadirkan.

http://wartakota.tribunnews.com/2018/03/23/pemprov-dki-wacanakan-15-saja-dari-penghasilan-untuk-transportasi

Bagus itu.. janganlah angkutan umum dikenakan pajak kalau perlu disubsidi...

Padahal dulu tahun 90an ke bawah transportasi umum sangat diminati karena murah tarifnya.. bus2 sampai miring pada saat pagi atau sore.. semua berubah ketika ongkosnya mahal dan semakin macet akhirnya pada memilih motor atau mobil kreditan.. angkutan umum mulai ditinggalkan...