Berbicara soal perfilman Indonesia, tentu tak lepas dari sebuah ajang penghargaan prestisius yang daoat dikatakan merupakan ajang penghargaan tertinggi kepada sineas perfiman Tanah Air Indonesia, yakni Festival Film Indonesia atau Piala Citra.

Festival Film Indonesia ini sebenarnya sudah diselenggarakan sejak tahun 1955, namun dalam perjalanannya telah mengalami beberapa kali kevakuman. Karena satu dan lain hal, vakum  terlama FFI adalah dari tahun 1992 hingga baru diadaknnya lagi pada tahun 2004.

Apakah kalian tahu mengapa FFI diadakan lagi tahun 2004? Itu semua karena kegemilangan Ada Apa Dengan Cinta (1) saat itu yang berhasil menciptakan rekor dengan jumlah penonton terbanyak (saat itu) di bisokop.
Pada kali ini ane mau ngebahas para aktris yang berhasil menjadi pemeran utama wanita terbaik dalam ajang FFI sejak memasuki millenium baru, alias sejak tahun 2004 hingga yang terbaru (2017). Cekidooot breee

Yak, pastinya kaskuser sekalian udah gak asing lagi sama film fenomenal satu ini, bukan?? Peranya sebagai Cinta, seorang siswi SMA yang suka puisi ini menghantarkannya menjadi pemenang Piala Citra pada millenium pertama untuk pertama kalinya!

Pada tau kan ini film? Film drama ini menceritakan tentang kisah cinta dua remaja dari kecil sampai dewasa, walau situasi tidak memungkinkan karena adanya wanita lain. Disini kegemilangan akting Nirina mampu menutupi duo Pemeran utamanya lho! Yakni Irwansyah dan Acha

Peran doi sebagai Ningsih, Seorang PSK di Pasar Kembang (Sarkem) Yogyakarta dalam film ini mendapat banyak perhatian, pujian dan penghargaan, dan menghantarkannya menjadi pemenang Piala Citra.

Perannya sebagai seorang istri pecandu narkoba (Vino G. Bastian) dengan sangat apik mendapat berbagai pujian dari para penonton. Sayang, bentuk sekarang sudah tidak berbekas lagi

Film ini berkisah tentang Adjeng (Titi Sjuman), seorang penulis cerita anak-anak muda yang terjebak dalam kehidupan sehari-harinya. Didepan ibunya (Henidar Amroe), Adjeng bersifat sangat pasif dan terkesan seperti anak kucing, selalu menuruti perintahnya. Namun jika sudah bersama teman-temannya, Adjeng akan berubah menjadi wanita yang agresif dan suka bertindak tanpa berpikir panjang. Adjeng juga punya pacar yang jauh lebih tua darinya (Ray Sahetapy).

Perannya sebagai seorang gadis yang terlibat cinta segitiga dan juga cinta berbeda agama di film ini menghantarkannya meraih piala citra untuk kategori pemeran utaam wanita terbaik.

Doi menjadi seorang penari ronggeng gan di film ini! Film ini menceritakan kisah cinta tragis seorang pemuda desa dengan seorang penari ronggeng baru di desa kecilnya yang dirundung kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan di Indonesia tahun 1960-an yang penuh gejolak politik.

Di film ini Acha Septriasa menjadi seorang istri (Tata)dari pasangan (Rahmat) suami-istri kelas menengah. Rahmat seorang psikolog dan Tata bekerja di perusahaan periklanan. Mereka sudah 7 tahun menikah, namun belum dikaruniai anak. Secara personal, keinginan Tata untuk memiliki anak lebih besar dari Rahmat. Ia beranggapan jika mereka berdua bisa tetap hidup berdua, itu cukup bagi Rahmat. Namun, Tata merasa kehadiran seorang anak adalah wajib

Disini Bu dewi berperan sebagai seorang pemilik rumah makan Padang yang bertemu dengan Hans, seorang pemuda dari Serui, Papua, yang mempunyai mimpi menjadi pemain bola profesional. Namun nasib berkata lain, dan ketika Hans hampir kehilangan harapannya untuk hidup, ia bertemu dengan Mak, pemilik rumah makan Padang (lapau).
Di tengah perbedaan Hans dan Mak, mereka menemukan persamaan. Makanan merupakan iktikad baik untuk bertemu, dan lewat makanan dan masakan, Hans kembali menemukan mimpi dan semangat hidup.

Disini doi perberan sebagai Sari, pekerja salon kecantikan, menemukan hiburan pada dvd bajakan. Tapi, dia sering menemukan terjemahan buruk. Suatu hari, dia mengeluh kepada penjual yang kemudian memperkenalkannya pada Alek, pembuat terjemahan dvd pembajakan. Mereka segera jatuh cinta dan menciptakan dunia mereka sendiri, terpisah dari riuh rendah kampanye presiden yang sangat bergejolak.

Di film ini doi berperan sebagai seorang siswi SMA yang juga seorang atlit renang loncat indah yang sedang dimabuk cinta. Film ini menceritakan lika-liku kehidupan cintanya yang berimbas terhadap teman, keluarga, dan kariernya sebagai atlit loncat indah.