Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rukopediaAvatar border
TS
rukopedia
Kendala Industri Film Indonesia




Kreativitas perfilman saat ini sudah menampakan kemajuan yang sangat berarti, berbagai film dengan berbagai genre sukses di produksi oleh anak bangsa, sebuah judul film pada awal tahun ini sukses merebut hati masyarakat Indonesia. Film yang menceritakan sepasang anak muda SMA meraih angka jumlah penonton yang cukup sukses.
Angin segar untuk industri perfilman Indonesia sudah terasa dari beberapa tahun terakhir, walaupun jumlah film yang beredar di Indonesia masih di dominasi oleh film luar negeri. Namun tak jarang juga film Indonesia sukses mendunia, Mungkin banyak orang beranggapan bahwa film Indonesia pasti kalah kualitas dibanding film luar negeri, tentu hal itu adalah salah. Pasalnya, dari masa ke masa, sejumlah film Indonesia justru berhasil meraih pengakuan dari dalam dan luar negeri.

Quote:


Kesuksesan sebuah film Indonesia tentu tak semudah yang dibayangkan, segala usaha dan kemampuan kreator film dilakukan untuk membuat film yang apik dan bisa dinikmati oleh masyarakat. Banyak sekali rintangan atau kendala yang dilalui pelaku perfilman di Indonesia saat ini.
berikut tantangan dan masalah yang di hadapi oleh creator film Indonesia :

1. Pembajakan



Pembajakan bukan masalah baru di Indonesia, seiring perkembangan teknologi, pembajakan bertransformasi dalam berbagai metode dan cara. Pembajakan adalah salah satu kegiatan ilegal yang pencegahannya kini tengah diperjuangkan pelaku industri hiburan Indonesia. Jika beberapa saat lalu para musisi Indonesia ikut melawan aksi pembajakan, kini sineas dan produser film Indonesia tengah gencar melakukan berbagai kegiatan untuk mencegah pembajakan. Pemerintahpun telah berupaya mengatasi masalah ini, tapi masalah pembajakan ini tidak pernah selesai dan selalu terjadi. Namun hal ini tak lantas membuat para pelaku industri hiburan khususnya perfilman putus asa dan berhenti begitu saja, gairah perfilman tetap berjalan dengan kreativitas menghasilokan karya-karya yang makin bervariatif dan bermutu.




2. Terbatasnya Gerak Berekspresi



Ekspresi adalah kata yang cukup bermasalah untuk dijelaskan, dan pada umumnya orang masih curiga pada kata ini. Kalimat “kebebasan yang bertanggung jawab” atau “berekspresi boleh tapi jangan kebablasan” sangat sering kita dengar tapi kadang juga kita belum paham maknanya. Di tengah kebisingan tersebut tentu masyarakat butuh penyegaran, dan seni mampu memberikan penyegaran tersebut. Melalui seni, ekspresi-ekspresi yang disampaikan bisa lebih mudah diterima, relatif lebih estetis dan lebih segar. Namun tetap tidak semua bentuk penyampaian ekspresi bisa disampaikan sebebas-bebasnya karena tetap harus dibatasi oleh koridor-koridor agar tidak menimbulkan masalah lainnya. Dan bagi para pelaku industri perfilman tidak lagi meributkan apakah ekspresi kebebasan itu bisa “kebablasan” atau tidak, namun hakekat kebebasan dasar yang dimiliki semua individu adalah sama, bahwa mereka bisa dan berhak mengembangkan dirinya semaksimal mungkin untuk “mengembangkan diri” dengan karya-karya terbaiknya.



3. Teknologi & Biaya



Jelas teknologi saat ini memiliki peran sangat penting dalam menghadapi kemajuan zaman. kualitas perfilman Indonesia masih terkendala biaya dan ketersediaan teknologi. Film-film berkualitas bermunculan tapi masih banyak yang kurang bagus karena adanya keterbatasan teknologi dan pendanaan. Membandingkan produksi film nasional dengan karya-karya Hollywood tidaklah fair. Industri film di Hollywood sudah sangat luar biasa maju. Didukung dengan modal besar dan teknologi perfilman canggih, mereka mampu memikat pemirsa dari seluruh dunia. Apalagi, Hollywood sudah menjadi kiblat perfilman dunia. Namun peran pelaku industri film di Indonesia menjawab secara optimis tantangan tersebut dengan menghasilkan karya-karya terbaik yang sangat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.



4. Keterbatasan Layar dan Akses Bioskop



Bagi masyarakat yang berada di pulau jawa atau kota-kota besar di Indonesia memang tidaklah susah untuk mendapatkan akses ke bioskop karena banyaknya gedung bioskop yang dibangun disana, tetapi bagi masyarakat yang daerah kecil dan masih tertinggal sangatlah mungkin untuk tidak dapat menyaksikan bioskop di daerahnya dan harus ke luar kota jika sangat ingin menikmati tayangan film. Tentu kita menyadari hal itu karena kemajuan dan pembangunan di Indonesia belum bisa terlaksana secara merata.

Itulah beberapa tantangan yang dihadapi oleh pelaku industri film tanah air, dan menjawab tantangann tersebut dengn menghasilkan karya terbaik dan sangat dinikmati masyarakat. Dan terlihat banyaknya masyarakat mengapresiasi industri film secara positif dengan terus meningkatnya jumlah penonton film Indonesia secara keseluruhan.

Terus Berjaya Film Indonesia !!!
emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)



referensi
referensi
referensi
sumber gambar : google
Diubah oleh rukopedia 22-03-2018 12:00
0
2.6K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan