Kaskus

Entertainment

triaayu27Avatar border
TS
triaayu27
Pengalaman sekolah sambil belajar bahasa inggris di Kampung Inggris Pare
Saya adalah seorang mahasiswa yang sekarang ini sedang belajar di salah satu universitas di Malang. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya yang cukup menarik ketika saya SMP dulu. Saya berasal dari Kabupaten Kediri, tepatnya di Purwoasri. Saya besar dan hidup di daerah tersebut sampai akhirnya pada saat menginjakkan kaki di bangku SMP saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah sedikit jauh dari rumah yaitu tepatnya di Pare.

Mungkin tidak asing bagi telinga kalian ketika mendengar "Kampug Inggris Pare". Kakak saya dulunya pernah belajar bahasa inggris hingga menjadi tutor di beberapa kursusan bahasa inggris di kampung inggris tersebut. Kakak saya inilah yang mendorong saya untuk melanjutkan sekolah di Pare disambil dengan belajar bahasa inggris. Pada saat itu usia saya masih 12 tahun dan saya harus tinggal di salah satu English Camp di Kampung Inggris ini. 

English Camp ini bisa dikatakan seperti kos-kosan tapi sedikit berbeda sistemnya. English Camp di Pare ini kebanyakan memiliki sistem dimana semua yang tinggal di dalamnya dianjurkan untuk berbicara menggunakan bahasa inggris dan terdapat program studi bahasa inggris, seperti adanya kelas pagi (biasanya banyak belajar tentang vocabulary, pronounciation, listening, dan speaking), kelas malam (kebanyakan belajar tentang public speaking, listening, reading comprehension dan writing) dan pada setiap minggunya akan ada weekly test (bisa berupa listening, reading, public speaking, interview, atau toefl test). Program-program kelas tersebut sudah satu paket dengan biaya kamar serta modul untuk kelas yang ditawarkan oleh Camp tersebut.

Saya tinggal di salah satu camp yang bernama Cherry English Camp pada juni 2010 hingga september 2015. Owner camp saya ini bernama MIss Austin yang juga merupakan salah satu tutor bahasa inggris di camp saya dan juga tutor di salah satu  English Course yang bernama Daffodils. Dulunya camp saya ini masih beralamat di Jl. Anyelir, Tulungrejo, Pare, namun pada tahun 2013 pindah ke Jl. Lamtana, Tulungrejo, Pare. Kapasitasnya yang dulu hanya bisa memuat 14-18 member sekarang dapat menampung hingga 35 member. 

Perlu saya ceritakan disini kakak-kakak yang belajar bahasa inggris di Pare adalah umumnya lulusan SMA, sedang kuliah, ataupun persiapan untuk kerja. Asal mereka pun sangat beragam, bisa dikatakan hampir setiap orang dari seluruh daerah di Indonesia pernah saya temui di Pare. Teman sekamar saya dulu ada yang berasal dari Medan, Pekalongan, Banjarmasin, Palembang, Manado, Jayapura bahkan dulu sempat ada yang dari Timor Leste. Alasan mereka datang ke Pare pun sangat beragam. Ada yang memang benar-benar ingin belajar bahsa inggris demi menambah skill, ada yang datang demi memenuhi persyaratan kerja, ada yang ingin memperbanyak pengalaman, teman lalu hanya main-main dan nongkrong-nongkrong saja, hingga ada yang ingin mencari jodohnya di tempat ini. Jadi kebanyakan yang tinggal di English Camp memiliki rentang usia 18- 36 tahun. Dan ketika itu saya menjadi yang paling muda diantara kakak-kakak yang belajar bahasa inggris disana.

Pada tahun pertama saya rajin mengikuti semua program kelas yang ada di Cherry Camp yaitu kelas pagi dan kelas malam. Kelas pagi di camp saya ini dimulai pukul 05:30 atau 06:00 pagi dan berakhir pada pukul 07:00 pagi. Sedangkan kelas malam dimulai pada pukul 18:30 dan berakhir pada pukul 20:00 malam. Jadi rutinitas saya setiap harinya yaitu bangun, mandi, kelas pagi, berangkat sekolah, pulang sekolah, mandi, kelas malam, membeli makanan, lalu tidur. SMP saya dulu adalah Full Day School (dari jam 07:30 sampai pukul 16:00) jadi sangat jarang ada PR, jadi kegiatan saya selain sekolah hanya belajar bahasa inggris melalui kelas-kelas yang ada di Camp saya ini.

Pada tahun pertama saya merasakan perkembangan skill bahasa inggris saya semakin meningkat. sebenarnya caranya sangat mudah dalam belajar bahsa dan berkali-kali dikatakan oleh tutor saya yaitu mendengarkan, dipraktekkan, dan diulang. Jadi pada saat itu semua vocabulary yang saya dapat di kelas pagi saya praktekkan dalam daily conversation bersama kakak-kaka yang tiggal bersama saya di camp tersebut. Pada tahun kedua saya semakin jarang mengikuti kelas pagi karena bertabrakan dengan kesibukan saya yang ada di sekolah, jadi mulai saat itu hingga tahun 2015 saya hanya mengikuti kelas malam saja.

Dalam waktu 5 tahun saya sekolah sambil belajar bahasa inggris di Cherry Camp saya benar-benar mendapatkan banyak sekali pengalaman dan ilmu. Saya banyak belajar bagaimana berbicara di depan banyak orang, bagaimana menjadi seorang good speaker, meningkatkan kepercayaan diri saya, mendapatkan banyak teman dengan background yang berbeda-beda dan dapat sharing pengalaman dengan kakak-kakak yang ada disana. saya p[ikir model English Camp ini juga lebih baik daripada hanya mengambil kursus di Pare tapi tinggal di kos0kosan biasa. karena ketika kita tinggal di Cap, kita juga akan mengasah kemampuan speaking kita karena kita berkomunikasi dengan bahasa inggris sehari-harinya, jadi apa yang kita pelajari dari tempat kursus bisa langsung diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

Jadi begitulah pengalaman saya selama 5 tahun hidup di English Camp dimana saya masih pelajar SMP pada saat itu dan berusaha untuk mengasah skill bahasa inggris. sangat banyak yang saya dapatkan selama kurun waktu tersebut. dengan tutor yang sangat friendly dan model pembelajaran yang fun, belajar bahasa inggris terasa tidak menjadi beban untuk saya ketika saya tinggal disana. 

0
2.5K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan