- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Putra Mahkota Arab Saudi Klaim Perempuan Tak Perlu Kenakan Kerudung, Asalkan.


TS
nasbungdiehard
Putra Mahkota Arab Saudi Klaim Perempuan Tak Perlu Kenakan Kerudung, Asalkan.
TRIBUN-MEDAN.com, RIYADH - Putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, perempuan Saudi tak perlu mengenakan kerudung atau pakaian tradisional abaya.
Pria yang kerap dipanggil MBS itu juga menekankan, para perempuan Saudi bebas mengenakan pakaian apapun selama masih sopan dan layak.
"Hukumnya sudah jelas dan dituangkan dalam syariah bahwa perempuan harus mengenakan pakaian yang layak dan sopan seperti berlaku juga untuk pria," kata MBS dalam wawancara dengan stasiun televisiCBS yang disiarkan Minggu (18/3/2018) malam.
"Hukum ini, tidak secara khusus merujuk pada abaya hitam atau kerudung hitam. Keputusan memilih pakaian yang layak dan sopan sepenuhnya diberikan kepada para perempuan," tambah MBS.
Bulan lalu, seorang ulama senior Saudi juga mengatakan, perempuan negeri itu harus mengenakan pakaian yang sopan tetapi tidak harus berupa abaya.
Meski MBS menyampaikan pernyataan itu, sejauh ini belum jelas apakah hal tersebut menjadi sinyal adanya perubahan aturan berpakaian bagi para perempuan Saudi.

Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman tiba di London, Inggris, Rabu (7/3/2018). (AFP/Tolga Akmen)
Kemunculan MBS yang berusia 32 tahun sebagai putra mahkota Arab Saudi membawa sejumlah perubahan termasuk untuk para perempuan negeri itu.
Belakangan, para perempuan Saudi mulai mengenakan abaya dengan berbagai macam warna tak melulu hitam seperti yang selama ini dikenal.
Mengenakan abaya dipadu dengan rok panjang atau celana jeans kini semakin populer di beberapa bagian Arab Saudi.
Diizinkan Masuk Dinas Militer
Pemerintah Arab Saudi kembali membuat perubahan berkenaan dengan larangan terhadap warga perempuan.
Kali ini, pihak kerajaan Saudi telah mengizinkan kepada wanita untuk mendaftar dan bergabung dengan dinas militer.
Dilansir dari Middle East Monitor, mencabutan larangan itu menjadi yang kedua kalinya dilakukan pemerintah Saudi.
Putusan mengizinkan perempuan untuk gabung dengan militer menjadi bagian dari program Visi 2030 yang tengah dicanangkan pemerintah.
Direktorat Jenderal Keamanan Publik Arab Saudi, dalam pernyataannya, menyampaikan, pendaftaran untuk calon anggota militer tersebut sudah dimulai dalam pekan ini melalui laman situs pemerintah.
Dilaporkan media pemerintah Saudi, SPA, ada 12 persyaratan yang wajib dipenuhi para perempuan calon pendaftar militer.
Di antaranya, merupakan warga negara Saudi yang dibesarkan di wilayah Saudi, atau yang di luar negeri karena ayah mereka yang bekerja atas tugas negara.
Kandidat juga wajib berusia antara 25-35 tahun dan lulus sekolah menengah atas. Selain itu juga harus memiliki tubuh proporsional dengan tinggi minimal 155 sentimeter.
Juga akan dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi calon yang mendaftar.
Perempuan yang menikah dengan warga negara asing, yang memiliki catatan kriminal, dan yang sudah pernah bekerja kepada pemerintah dilarang untuk mendaftar.
Sejak diluncurkannya program Visi 2030 oleh pemerintah yang dijalankan putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, telah terjadi sejumlah perubahan di bidang sosial, budaya, politik maupun ekonomi.
Sebagai bagian yang disebut sebagai visi reformis, pemerintah telah berulang kali menekankan tekad untuk memberikan hak-hak perempuan yang belum dapat dirasakan di pemerintah sebelumnya.
Pemerintah Saudi telah mencabut larangan bagi perempuan untuk menyetir kendaraan, memasuki stadion olahraga, dan membuka usaha tanpa persetujuan keluarga laki-laki.
http://medan.tribunnews.com/amp/2018/03/21/putra-mahkota-arab-saudi-klaim-perempuan-tak-perlu-kenakan-kerudung-asalkan
MBS ini pemikiran nya sangat bagus dan cerdas
Kelihatan dari jenjang pendidikan yang bagus
MBS akan membawa Arab Saudi menjadi Negara adi daya mengalahkan AS dan China
Menjalin komunikasi yang Baik, persaudaraan, kemanusiaan tanpa membedakan bangsa,agama,Ras Dan status sosial
Ane rasa seluruh penduduk Dunia harus mendukung MBS
MBS juga bilang kalau pemahaman wahabi itu Salah, Kaku Dan kuno

Pria yang kerap dipanggil MBS itu juga menekankan, para perempuan Saudi bebas mengenakan pakaian apapun selama masih sopan dan layak.
"Hukumnya sudah jelas dan dituangkan dalam syariah bahwa perempuan harus mengenakan pakaian yang layak dan sopan seperti berlaku juga untuk pria," kata MBS dalam wawancara dengan stasiun televisiCBS yang disiarkan Minggu (18/3/2018) malam.
"Hukum ini, tidak secara khusus merujuk pada abaya hitam atau kerudung hitam. Keputusan memilih pakaian yang layak dan sopan sepenuhnya diberikan kepada para perempuan," tambah MBS.
Bulan lalu, seorang ulama senior Saudi juga mengatakan, perempuan negeri itu harus mengenakan pakaian yang sopan tetapi tidak harus berupa abaya.
Meski MBS menyampaikan pernyataan itu, sejauh ini belum jelas apakah hal tersebut menjadi sinyal adanya perubahan aturan berpakaian bagi para perempuan Saudi.

Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman tiba di London, Inggris, Rabu (7/3/2018). (AFP/Tolga Akmen)
Kemunculan MBS yang berusia 32 tahun sebagai putra mahkota Arab Saudi membawa sejumlah perubahan termasuk untuk para perempuan negeri itu.
Belakangan, para perempuan Saudi mulai mengenakan abaya dengan berbagai macam warna tak melulu hitam seperti yang selama ini dikenal.
Mengenakan abaya dipadu dengan rok panjang atau celana jeans kini semakin populer di beberapa bagian Arab Saudi.
Diizinkan Masuk Dinas Militer
Pemerintah Arab Saudi kembali membuat perubahan berkenaan dengan larangan terhadap warga perempuan.
Kali ini, pihak kerajaan Saudi telah mengizinkan kepada wanita untuk mendaftar dan bergabung dengan dinas militer.
Dilansir dari Middle East Monitor, mencabutan larangan itu menjadi yang kedua kalinya dilakukan pemerintah Saudi.
Putusan mengizinkan perempuan untuk gabung dengan militer menjadi bagian dari program Visi 2030 yang tengah dicanangkan pemerintah.
Direktorat Jenderal Keamanan Publik Arab Saudi, dalam pernyataannya, menyampaikan, pendaftaran untuk calon anggota militer tersebut sudah dimulai dalam pekan ini melalui laman situs pemerintah.
Dilaporkan media pemerintah Saudi, SPA, ada 12 persyaratan yang wajib dipenuhi para perempuan calon pendaftar militer.
Di antaranya, merupakan warga negara Saudi yang dibesarkan di wilayah Saudi, atau yang di luar negeri karena ayah mereka yang bekerja atas tugas negara.
Kandidat juga wajib berusia antara 25-35 tahun dan lulus sekolah menengah atas. Selain itu juga harus memiliki tubuh proporsional dengan tinggi minimal 155 sentimeter.
Juga akan dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi calon yang mendaftar.
Perempuan yang menikah dengan warga negara asing, yang memiliki catatan kriminal, dan yang sudah pernah bekerja kepada pemerintah dilarang untuk mendaftar.
Sejak diluncurkannya program Visi 2030 oleh pemerintah yang dijalankan putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, telah terjadi sejumlah perubahan di bidang sosial, budaya, politik maupun ekonomi.
Sebagai bagian yang disebut sebagai visi reformis, pemerintah telah berulang kali menekankan tekad untuk memberikan hak-hak perempuan yang belum dapat dirasakan di pemerintah sebelumnya.
Pemerintah Saudi telah mencabut larangan bagi perempuan untuk menyetir kendaraan, memasuki stadion olahraga, dan membuka usaha tanpa persetujuan keluarga laki-laki.
http://medan.tribunnews.com/amp/2018/03/21/putra-mahkota-arab-saudi-klaim-perempuan-tak-perlu-kenakan-kerudung-asalkan


MBS ini pemikiran nya sangat bagus dan cerdas
Kelihatan dari jenjang pendidikan yang bagus
MBS akan membawa Arab Saudi menjadi Negara adi daya mengalahkan AS dan China


Menjalin komunikasi yang Baik, persaudaraan, kemanusiaan tanpa membedakan bangsa,agama,Ras Dan status sosial
Ane rasa seluruh penduduk Dunia harus mendukung MBS


MBS juga bilang kalau pemahaman wahabi itu Salah, Kaku Dan kuno





anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.4K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan