Perasaan pastinya di punya oleh semua manusia, baik itu anak-anak hingga lanjut usia pasti ada, hingga terkadang kita pun terbawa oleh perasaan alias baperan. Baik itu perasaan marah, senang sedih dan sebagainya. Bahkan baper bisa menjadi masalah juga kedepannya bila kita tidak kontrol dengan baik.

Terkadang banyak orang salah kaprah bahwa cinta atau perasaan itu ada di hati, bagian dada atau dekat dengan jantung. Namun sekali lagi berdasarkan obrolan pagi di warung kopi, cinta dan emosi alias perasaan adanya di otak bagian kepala bukan di dada.



Nah setelah diteliti secara teknologi sains ternyata memang benar perasaan manusia diproses di dalam otak, bukan di hati. Perasaan sedih, senang, marah, benci dan perasaan manusia yang lainya diproses dalam otak, termasuk di dalamnya adalah amygdala yang berfungsi sebagai pusat ingatan emosi. Dan juga di dalamnya ada korteks yang juga turut mengatur proses timbulnya perasaan pada manusia setelah ia menerima stimulus dari lingkungan.

Otak memang beratnya hanya 1,4 kilogram, tapi mengandung lebih dari 100 miliar sel saraf. Bahkan otak yang mengatur gerak seluruh badan dan pemikiran kita, bahkan mampu mengontrol orang lain. Bahkan menurut seorang kawan pecandu kopi ia berkata, bahwa otak sejatinya adalah "hati" kita, tempat segala perasaan berkecamuk, termasuk cinta, marah, malu dan sebagainya.



Mengapa stimulus otak bisa mengakibatkan bagian tubuh lainnya terpacu, seperti halnya jantung yang bisa berdetak lebih cepat karena perasaan yang kita pendam, untuk itulah para ahli saraf sedang mempelajari otak untuk memahami secara lebih baik bagaimana jaringan emosi bisa membantu dokter, psikolog, dan terapis lain menemukan perawatan atau obat yang tepat bagi mereka yang menderita gangguan perasaan.

Sedangkan sujud adalah obat yang paling mujarab, untuk merendahkan perasaan kita kepada sang pencipta. Selain itu, sujud yang khusyuk dapat meningkatkan sinapsis dan pembaruan sel-sel saraf (neurogenesis). Bahkan dampaknya juga sangat besar, yaitu berupa peningkatan rasa bahagia sebagai manifestasi unsur ketakwaan dan penghambaan.



Rasa yang bahagia akan membuat semua tubuh, berfungsi menjadi lebih sehat dan imun tubuh yang semakin baik. Sujud yang khusyuk bisa juga menurunkan rasa cemas, stres, dan ketakutan. Bahkan sujud juga mampu memperbaiki harmonisasi atau keseimbangan sistem saraf, khususnya terkait eksitatori dan inhibitori neurons.



Untuk itu cobalah kalian pelajari hidup ini dengan banyak bersujud, karena seperti yang sudah kita bahas sujud bisa membuat bahagia dan akan membawa jiwa kita menjadi tenang, kemudian dengan otak yang tersugesti positif, kita kembali kepada sang pencipta dengan keadaan tenang dimana perasaan kamu di dalamnya ada rasa suka cita

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)

Bagaimana menurut kalian, jadi kalau ada yang berkata perasaan itu ada di hati atau dada, itu hoax ya kawan karena yang benar itu di otak...

Monggo sruupputtt dolo gan...



By c4punk@2018

http://m.republika.co.id/berita/duni...kesehatan-otak