Pentingnya Peran Film Indonesia Untuk Mengangkat Pariwisata
TS
bujang.lalang
Pentingnya Peran Film Indonesia Untuk Mengangkat Pariwisata
Film indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan yang ditandai dengan peningkatan kualitas dan jalan cerita, serta tidak lupa peran serta masyarakat yang mencintai film tanah air. Kesuksesan dari film secara tidak langsung ikut mengangkat wisata dan budaya.
Pemilihan tempat-tempat indah serta sinematografi yang mantap menjadikan film menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan destinasi wisata di Indonesia. Banyak destinasi didatangi wisatawan nusantara dan mancanegara, karena muncul dalam film yang mengesankan.
Berikut ini Beberapa Film Nasional yang sukses mengangkat Pariwisata.
Laskar Pelangi
Quote:
Laskar pelangi boleh dikatakan awal era kebangkitan film nasional. Bagaimana tidak, film garapan Riri Riza dan Mira Lesmana ini mampu menyedot animo penonton hampir 3,5 juta di hari ke 20 pemutaran film. Film yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata ini bercerita tentang anak-anak yang bersekolah di SD Islam tertua Muhammadiyah di sebuah daerah di Belitung.
Film ini berhasil mengangkat sebuah wisata belitung hanya terkenal dengan pertambangan timahnya. Namun ketika Film Laskar Pelangi tayang di layar lebar, dimana di film itu juga menayangkan keelokan Pantai Tanjung Tingi, sekarang belitung menjadi begitu ngehits.
Pantai Tanjung Tinggi sendiri terlihat menyenangkan ketika ada adegan di mana ada anak-anak kecil berdiri di atas batu granit besar lalu memandang ke arah laut luas. Nah, pada adegan itulah pantai ini memiliki pasir putih bersih dengan bebatuan granit raksasa yang menjadi daya tarik tempat ini.
Spoiler for spoiler:
Lokasi pantai yang digunakan untuk lokasi syuting film laskar pelangi
5 CM
Quote:
Film ini terbilang sukses ketika dunia perfilman Indonesia sedang didominasi oleh film horor seksual. Tercatat hanya dalam waktu 10 hari, film 5 CM karya sutradara muda Rizal Mantovani tembus angka 1 juta penonton.
5 cm juga diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama karya Donny Dhirgantoro. Bukan hanya judul yang sama, tetapi cerita, alur, bahkan dialog dalam film ini persis seperti yang tertuang dalam novelnya.
Namun yang sangat menarik adalah menampilkan keindahan puncak tertinggi Pulau Jawa di Gunung Semeru. Film ini menceritakan tentang persahabatan lima remaja yang telah menjalin selama belasan tahun lamanya. Mereka berlima merasa jenuh dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya. Setelah tiga bulan berselang mereka berlimapun bertemu kembali dan merayakan pertemuan dengan mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus.
Spoiler for spoiler:
penampakan gunung semeru yang menjadi lokasi syuting film 5 cm
Pasir Berbisik
Quote:
Film tahun 2001 yang disutradarai Nan Achnas ini bercerita tentang seorang gadis muda yang hidup disebuah perkampungan miskin dekat wilayah pantai bersama ibunya Berlian yang bekerja sebagai penjual jamu.
Film Pasir Berbisik ini berlatar belakang pemandangan padang pasir yang indah. Dan, padang pasir itu adalah padang pasir Bromo. Yang menarik dari film ini adalah sinematografi indah, semuanya terasa luar biasa. Hamparan pasirnya, gubuk-gubuk reyot yang gelap, langit yang terang dan gersang hadir untuk menciptakan keindahan visual yang tidak luput dari substansi film. Film ini memang luar biasa dari segi visual, tetapi Pasir Berbisik tidak hanya menjual gambar. Nan Achnas berusaha keras untuk bisa tetap menjual cerita beriringan dengan gambar-gambar yang indah.
Berbicara Mengenai kesuksesan film ini, Pasir Berbisik meraih kesuksesan dalam berbagai festival film mancanegara. Dian Sastro menjadi Best Actress dalam Deauville Asian Film Festival serta Singapore International Film Festival. Tak berhenti sampai di sana, di sejumlah festival lain, film ini juga berhasil meraih kesuksesan, yakni Best New Director, Best Cinematography, dan Best Sound dalam Asia Pasific Film Festival 2001.
Spoiler for spoiler:
padang pasir bromo yang menjadi lokasi syuting pasir berbisik
Denias, Senandung di Atas Awan.
Quote:
Film ini bercerita tentang sosok kehidupan Denias yang diperankan Albert 'AFI Junior' Fakdawer yang terlahir sebagai anak seorang petani dari sebuah suku yang hidup di pedalaman di kampong Arwanop.
Film besutan sutradara John De Rantau ini juga menampilkan beragam sisi budaya perjalanan hidup seorang manusia papua, mulai dari upacara memakai koteka, upacara duka mandi Lumpur dan potong jari.
Sebutan “danau di atas awan” tersebut sejatinya adalah sebutan untuk Danau Habema di lereng Puncak Trikora, Jayawijaya. Kira – kira memerlukan waktu tiga jam berkendara dari kota Wamena untuk mencapai Danau Habema.
Danau Habema, yang terletak pada ketinggian lebih dari 3.000 mdpl ini menyajikan kesejukan, ketenangan juga keheningan di antara lansekap disekitarnya yang menyihir dan memukau. Cuplikan footage pemandangan danau ini bisa kalian saksikan di Film Denias, Senandung di Atas Awan.
Spoiler for spoiler:
keindahan danau habema di film denias
Nah itu beberapa film yang sukses mengangkat wisata daerah. Dari film-film tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa peran film indonesia sangat penting sebagai media promosi wisata nasional secara tidak langsung dengan menampilkan keindahan alam dengan sinematografi yang apik.
Semoga thread ini bermanfaat bagi gansis semua dan semakin cinta film indonesia. Sukses dan jaya selalu untuk film Nasional.
Jangan lupa share dan rate 5 nya.
Ane suka BataAja.
Terima kasih.
Salam Tamvan.
Referensi : tulisan sendiri dengan berbagai sumber