Siapa yang tak mengenal instagram? sosial media yang satu ini menjadi salah satu yang paling populer di kalangan netizen di seluruh dunia. Dengan fungsinya untuk membagikan setiap momen yang terekam kamera smartphone, baik dalam bentuk foto ataupun video membuat semua orang berlomba-lomba membuat foto atau video yang menarik. 

Pada tahun 2016 lalu, instagram menghadirkan fitur baru yang semakin membuat pengguna instagram ketagihan menggunakan media sosial yang satu ini. Fitur tersebut diberi nama instagram stories. Pada awal kemunculannya, instagram stories disebut meniru-niru fitur stories di Snapchat.



Awal Maret lalu, ane menginstall kembali instagram di android kesayangan ane setelah hampir enam bulan berhenti memakai sosial media tersebut. Setelah menginstall kembali instagram, seperti biasa ane selalu buka instagram stories temen-temen ane. Saat melihat satu persatu instagram stories mereka, ane menemukan satu hal yang ganjil. Ada satu teman ane yang menampilkan sesuatu yang baru di instagram stories miliknya. Sesuatu tersebut adalah gambar  berisi kumpulan kata-kata yang dilingkari atau digaris bawahi ataupun diberi tanda centang. 

contohnya seperti ini:



Kegiatan melihat-lihat instagram stories terus ane lakukan dan menemukan banyak sekali temen ane yang mengupload hal-hal serupa. Mungkin ini menjadi tren baru di instagram? 

Karena penasaran, ane mencari di mbah gugel tentang hal tersebut. Ternyata nama tren itu adalah instagram stories template. Tren ini dimulai setelah fitur GIF di instagram stories dihilangkan oleh instagram karena satu dan lain hal. 

Apa yang membuat instagram template ini menjadi tren? Mungkin mereka yang mengunggahnya ingin para followers akun instagramnya mengetahui sedikit fakta-fakta tentang kehidupan pribadinya. Tapi apa itu penting? Mengetahui ternyata si A lebih memilih nonton film di bioskop daripada di laptop, atau lebih menyukai seafood daripada nasi goreng. Please guys, itu gak penting sama sekali! 

Melansir dari Mojok.co, fenomena mengisi template ini ternyata membuktikan penelitian yang dilakukan oleh beberapa psikolog. Dalam media sosial, orang-orang memang ingin menunjukan ke-eksisan-nya. Selain itu, mereka juga seakan sedang membangun "rumah" sendiri di dunia Maya. 

Mereka seperti ingin menunjukan beberapa hal yang mereka pikir patut untuk diketahui oleh khalayak. Meski begitu, para pengisi template ini masih mengetahui konsep "privasi" yang harus mereka jaga di dunia maya. 

Tetap saja, fenomena mengisi template ini menjadi hal yang membingungkan, terutama untuk ane. Apa memang tak ada lagi hal yang bisa kalian tunjukan selain template-template acak tersebut? Begitu pentingkah membuat instagram stories? 

Penting atau tidak penting, semua ane kembalikan ke netizen-netizen yang maha benar